eliana.kalilaAvatar border
TS
eliana.kalila
5 Alasan Milanisti Tetap Bangga dengan AC Milan

Memang benar pada musim 2019/2020 AC Milan tidak menjalani musimnya dengan baik. Raksasa lainnya sedang bersaing untuk memperebutkan gelar scudetto, sementara Rossoneri masih tertatih di papan tengah Sere A bahkan sampai-sampai sempat mengalami pergantian pelatih diawal musim.



Marco Giampaolo memulai musim 2019/20 sebagai pelatih dari AC Milan. Namun karena perjalanannya tidak semulus yang diharapkan, maka Giampaolo harus mengakhiri kerja samanya dengan pihak Milan, lalu kemudian digantikan oleh Stefano Pioli.

Ketika Serie A secara resmi ditunda pada pekan ke-26, AC Milan hanya berhasil mengantongi 36 poin. Torehan poin tersebut membuat mereka berada diperingkat ke-7 klasemen sementara. Rossoneri tertinggal cukup jauh dari Juventus yang sedang menduduki peringkat pertama dengan torehan 63 poin.


Untuk prestasi, Milan memang benar sudah lama tidak merasakan scudetto. Trofi liga terakhir yang mereka koleksi adalah pada musim 2010/2011. Untuk gelar bergengsi terakhir yang berhasil diraih adalah pada tahun 2016 lalu, yaitu Supercoppa Italiana.


Karena performa yang menurun derastis, AC Milan yang dulunya berjaya kini kerap menjadi bahan bully. AC Milan disebut bapuk dan lain sebagainya. Lalu mengapa Milanisti harus tetap bangga dengan tim favoritnya ini?


Rekor beserta Gelar Juara Serie A

Spoiler for spoiler:

Salah satu yang perlu dibanggakan oleh Milanisti adalah gelar juara Serie A yang berhasil diraih oleh AC Milan. Meskipun masih kalah dari Juventus, namun fans AC Milan tetap bisa bangga dengan total gelar scudetto yang berhasil diraih oleh Milan.

18 scudetto berhasil dikoleksi oleh AC Milan. Rival sekotanya, Inter Milan juga memang meraih jumlah yang sama. Tetapi gelar Inter Milan termasuk gelar yang didapatkan dari kasus calciopoli.

Inter Milan juga sudah lama tidak meraih scudetto, tepatnya sejak 2009/2010, setahun lebih lama dari AC Milan.

Spoiler for spoiler:




Untuk rekor, tidak perlu menjadi pertanyaan lagi. Beberapa pemain Milan mempunyai catatan rekor yang bagus di Serie A. Nils Gunnar Nordahl berhasil membukukan 17 hattrick di Liga kasta tertinggi di Italia. Angka itu merupakan yang paling terbanyak dalam sejarah, setara dengan Giuseppe Meazza. Tidak itu saja, namun Nordahl juga saat ini masih memegang top skor ketiga Serie A dengan total torehan 225 gol.

Yang kedua ada Alessandro Costacurta, seorang bek legendari dari AC Milan. Costacurta tercatat sebagai pemain paling tua yang mencetak gol di Sere A. Pada usia 41 tahun 25 hari, dia masih mencatatkan namanya di papan skor.

Pada musim 1994/1995 sampai 2003/2004, Sere A hanya dimainkan oleh 18 tim. Satu kemenangan sama dengan tiga poin, AC Milan berhasil memenangkan rekor poin terbanyak selama satu musim. Tepatnya dimusim 2003/2004, Rossoneri mengantongi 82 poin.


Juara Eropa

Spoiler for spoiler:

Dalam urusan scudetto, AC Milan memang tertinggal jauh dari Juventus, namun untuk urusan juara di tingkat Liga Champions, hasilnya berbeda. Bianconeri baru berhasil mendapatkan koleksi piala paling bergengsi di eropa itu dua kali dan tujuh kali sebagai runner-up. Sementara Inter Milan baru mendapatkan tiga gelar juara Liga Champions dan dua kali menjadi runner-up.

Untuk AC Milan, sudah tujuh koleksi piala Liga Championsnya, angka tersebut sama dengan total kegagalan Juventus di final Liga Champions. Milan juga empat kali mengikuti babak final Liga Champions, namun sayangnya gagal menjadi juara. Dengan demikian, Milan sudah 11 kali memainkan laga final Liga Champions.


Maldini Generationm

Spoiler for spoiler:

Hubungan legenda hidup Milan, Paolo Maldini dan AC Milan memang benar terkadang baik dan juga sebaliknya. Namun untuk catatan Paolo Maldini di Milan seharusnya bisa membuat fans menjadi bangga. Pasalnya, Paolo Maldini masih memegang rekor penampilan terbanyak di AC Milan.

Paolo Maldini memulai karirnya bersama Milan pada 1984 dan berakhir setelah 25 tahun, tepatnya di 2009. Paolo Maldini hanya bermain bersama Milan selama karir profesionalnya. Dari 902 laga yang dimainkan disemua kompetisi menggunakan seragam Milan, Paolo Maldini berhasil menyumbangkan 25 gelar juara.

Yang menarik adalah, nama Maldini sudah berada di Milan pada tiga generasi. Paolo Maldini bukanlah yang pertama, dia hanya meneruskan kiprah sang ayah, Cesare Maldini.

Cesare Maldini pertama kali bermain bersama Milan pada tahun 1954 sampai dengan 1966. Cesare Maldini mempersembahkan empat gelar Serie A untuk AC Milan. Maka dari itu, dia juga masuk ke dalam Milan Hall of Fame. Setelah pensiun sebagai pemain, Cesare Maldini juga sempat menjadi pelatih bagi AC Milan.

Setelah era Cesare dan Paolo berakhir, kini nama Daniel Maldini yang dikenal oleh Milanisti. Yang berbeda dari Daniel adalah tidak bermain di lini pertahanan seperti sang ayah dan kakek. Daniel Maldini mengisi posisi gelandang serang. Dan perlu diketahui, bahwa Daniel Maldini masih berusia 18 tahun namun sudah berhasil menembus tim utama AC Milan.


Piala Dunia 2006

Spoiler for spoiler:

Mengapa piala dunia menjadi salah satu hal yang patut dibanggakan oleh Milanisti? Karena pada tahun 2006 silam, sepak bola Italia sedang diguncang dengan skandal besar calciopoli. Namun kabar baiknya, Italia berhasil menjadi juara Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman.

AC Milan punya peran yang besar atas kesuksesan tersebut. Pasalnya, il Diavolo menjadi tim yang paling banyak mengirimkan pemainnya ke timnas Italia yang dilatih oleh Marcello Lippi pada saat itu.

Untuk lini pertahanan, ada Alessandro Nesta. Salah satu bek terbaik dalam sejarah sepak bola Italia. Bagian tengah, Gennari Gattuso dan Andrea Pirlo mewakili AC Milan. Keduanya merupakan pilar penting di timnas Italia.

Andrea Pirlo memperlihatkan bahwa perannya sangat penting pada laga semifinal saat berhadapan dengan Jerman. Sepanjang turnamen, Pirlo berhasil mebukukan satu gol dan tiga assist. Pirlo menjadi pemain yang paling sering membuat peluang, yaitu sebanyak 24 kali.

Sementara untuk lini serang, ada Alberto Gilardino dan Filippo Inzaghi yang dikirimkan oleh AC Milan. Keduanya berhasil mencetak masing-masing satu gol pada Piala Dunia 2006.

Dengan total lima pemainnya yang bergabung dengan skuad Italia untuk Piala Dunia 2006, AC Milan menjadi tim dengan pemain terbanyak bergabung dengan timnas. Setelah itu ada Juventus dengan 3 pemain (Alessandro Del Piero, Mauro Camoranesi, dan Gianluigi Buffon), kemudian Inter Milan 2 pemain (Fabio Grosso dan Marco Materazzi), dan terakhir AS Roma 3 pemain (Daniele De Rossi, Simone Perotta, dan Francesco Totti).


Pertahanan Terbaik

Spoiler for spoiler:

Pemain bertahan yang dimiliki AC Milan belakangan ini memang begitu rapuh. Alessio Romagnoli saat ini masih bisa diandalkan, namun Metteo Musacchio dan Simon Kjaer terkadang tidak seperti yang diharapkan.

Bek Milan dibeberapa musim terakhir selalu menjadi kelemahan utamanya. 
Tetapi untuk sejarah klub, Milan terkenal sebagai klub yang banyak memiliki pemain top dunia untuk barisan belakangnya.

Tidak hanya Alessandro Nesta dan Paolo Maldini, namun dulu juga Franco Baresi yang memperkuat AC Milan dalam waktu yang cukup lama. Tidak hanya sukses bersama klub, Baresi juga pernah membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1982.

Setelah Baresi menyatakan untuk pensiun, nomor punggung 6 yang digunakannya selama bersama Milan juga ikut dipensiunkan. Sama seperti nomor punggung 3 yang digunakan oleh Paolo Maldini, namun untuk nomor tersebut akan kembali digunakan jika ada Maldini lainnya yang bermain bersama Milan kemudian meutuskan untuk menggunakan nomor legenda tersebut.






Spoiler for Sumber:


milktoasthoneyAvatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 38 lainnya memberi reputasi
37
7.3K
97
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.