#CORONA
#COVID19
#FAKTA
#HOAX

Dengan adanya Covid 19 atau sering disebut-sebut Corona. Semua warga Indonesia dikejutkan dengan berbagai berita ini dan itu. Mereka diresahkan dengan berita di dunia maya.

Akhirnya untuk mengatasi Covid 19 itu, masyarakat dirumahkan. Ada yang nurut ada yang enggak. Ada yang memang diam di rumah karena banyaknya uang, ada yang tetap berkeliaran karena butuh banget.

Lalu, karena adanya Virus Corona, semua jadi tentang Corona. Banyak penulis yang membuat artikel yang berisi informasi terkait Corona. Informasi yang dia tidak tahu kebenarannya. Yang penting nulis dan dapat upah. Atau bahkan nyaris ada yang ditambahi pun dikurangi.

Hai gais, ganteng dan cantik. Plis, berhentilah menyebarkan berita yang belum tentu benar itu. Iya saya tahu maksud Anda baik untuk menolong sesama. Memang mudah hanya klik tombol forward di medosmu. Bahkan hanya hitungan beberapa detik saja.

Pernah gak berpikir? Niatnya menolong, tapi nyatanya malah meresahkan orang lain. Coba lihat di luar negeri. Sepertinya mereka adem ayem tidak ada yang resah seperti di Indonesia. Mereka tidak menunjukan kerpuhannya. Bahkan mereka terkesan baik-baik saja dengan virus mematikan itu.

Plis deh, tetangga gue aja yang kuliah di China gak seheboh kita-kita. Resah boleh, tapi dikontrol emosinya. Perbanyak doa sama Tuhan. Bukannya anu anuan.

Belum lagi ramainya berita tentang subsidi yang akan diberikan oleh pemerintah terkait lockdown dan soscial distanting. Tadi pagi bilang kalau yang memiliki PKH yang entah apa itu kepanjangannya, mereka tidak akan dikasih.

Lah kok tercengang saya. Orang yang seharusnya benar-benar dibantu. Eh malah diabaikan. Siapa tau mereka lebih membutuhkan juga. Heran saya!

Bagi para peselancar dunia maya, media sosial berupa Facbook, Twitter, Istagram dan yang lain sebagainya. Apa yang orang-orang muat di dalamnya belum tentu benar. Kita tidak bisa menjadikan dunia maya sebagai pedoman hidup kita.

Sekarang masalahnya, apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan penyebaran hoax? Adalah dengan cara menjadikan diri kita sebagai tempat berakhirnya berita hoax itu. Berita hoax sama dengan berita bohong. Menyebarkannya sama dengan menyebarkan kbohongan. Apalagi kalau di dalamnya isinya fitnah. Rugi dunia akhirat!

Kalau sudah terlanjur menyebarkan. Kita tidak bisa berlindungd dari sabuah ungkapam "saya kan hanya memforward berita saja". Sungguh orang bodoh! Itu artinya dia ceroboh.

Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu koun tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal dengan perbuatanmu itu. (QS Al-Hujarat 6)

Nah sudah jelas kan hukumnya? Maka ayo dari sekarang kita cegah penyebaran berita bohong.

Belum lagi ada aturan baru dari pemerintah. Menyebarkan berita hoax tentang corona diancam penjara selama berapa tahun? Anda pasti tahu jawabannya.

Sudah mendapatkan siksa di dunia, walaupun hanya sementara. Dan jangan sampai kamu merasakan siksa kedua kalinya dengan masuk ke dalam nerakanya Allah gara-gara berita hoax.

Brina pamit. Jangan lupa cendol, rate, komen and share. Terima kasih

-----❣️❣️❣️-----



Penulis : Brina
Tulisan : Opini Pribadi