Opini TS

Itu gimana sih warganya menolak pemakaman Corona? Mungkin takut juga virus ini menular di lingkungannya, untuk itu harusnya pemerintah atau pihak Istana juga sigap bikin makam di tempat yang jauh dari keramaian khusus para pasien yang meninggal karena wabah corona.

Buatlah makam massal khusus untuk covid-19, tentu saja jaraknya juga jauh dari wilayah perhunian warga. Sosialisasi tentang mereka yang meninggal karena corona inikan hanya dari media, tapi penyuluhan hingga ke tingkat Rt dan Rw hanya bualan para pejabat sama akan halnya prank secara nasional yang dilakukan Istana ketika mereka yang kredit dapat penangguhan cicilan.

Kalau memang memaksa dimakam umum yang tempatnya dekat perumahan warga, siapkanlah pihak militer baik TNI maupun Polisi untuk berjaga hal yang tak di inginkan.

Tapi kalau tak ingin jadi rusuh dan chaos gara-gara memakamkan penderita covid-19 yang meninggal bisa memakai cara Italia dengan kremasi, tapi harus koordinasi dulu dengan pihak keluarga yang di tinggalkan. Siapa tahu keluarga orang kaya sudah pesan kapling tempat makam mereka di san diego hills, otomatis ga ada tuh spanduk penolakan makam.

Entahlah inilah Indonesia masyarakatnya aneh-aneh, disuruh stay at home malah doyan ngumpul giliran ada yang meninggal corona ga boleh di makamkan di wilayahnya.

Entah mau ngomong apa lagi, ini menunjukkan masyarakat Indonesia pendidikannya tidak membuat otak pintar, moral bertambah baik namun sebaliknya, hanya jadi pintar korupsi dan moral pun bobrok total.

Pantas saja Menteri Pendidikan repot menangani masalah ini, apa karena bawaan dari nenek moyang yang sering diacak-acak kolonial gitu? Apa tidak mau belajar pada sejarah. Selalu saja mudah di kompori, mudah percaya berita hoax, mudah kepo, dan mudah juga menyepelekan sesuatu.

Kalau apa-apa ribut ini yang dinamakan bersatu? Dari hulu hingga hilir kok ga bisa satu suara, pemerintah pusat enggan lockdown, pemerintah daerah ngeyel minta lockdown. Weslah jadi negara serikat saja, masa antar pemimpin saling unjuk gigi?

Terlihatkan pihak Istana seakan tak dianggap juga oleh pemimpin daerah! Kalau dah begini salah siapa?