Pena.biru
TS
Pena.biru
Kepada suamiku, yang diam-diam bermain dengan wanita penghibur
Suamiku,

Baru saja kita bertengkar, mempermasalahkan bahwa kamu ketawan berkontak dengan wanita penghibur.. kamu berkali-kali membantah, bahwa tidak ada hubungan apa2 dengannya..hanya sebatas teman. Kemudian otakku mulai berpikir, bagaimana seorang suamiku, pegawai kantoran..bisa "hanya" berteman dengan wanita murahan? Darimana mereka saling mengenal? Dari pembicaraan mereka di gawai, mereka tampak begitu akrab. Sang penghibur pun kelihatan lihai sekali mengakrabkan diri. Sulit bagiku percaya, bahwa kalian hanya sebatas teman, yang kebetulan akrab karena sebuah game.

Anggaplah memang ini semua hanyalah ketakutanku, atau hanya imajinasiku yang terlalu berlebihan. Tapi, bagaimana bisa ia begitu akrab padamu tanpa ada sesuatu?

Suamiku, mungkin..aku tidak lagi secantik dulu..ketika kita masih sama2 muda, dan belum menikah. Kini, ada entah 10 atau bahkan lebih jahitan di perutku, perjuangan mengeluarkan anakmu dari rahimku. Entah betapa rusaknya badanku, karena mengandung dan menjaga anakmu 9 bulan dibadanku. Entah berapa banyak kerutan diwajahku karena hampir setiap hari kurang tidur untuk menjaga anakmu. Entah kapan terakhir kali aku sempat kesalon untuk mempercantik diri karena berhemat uang belanja darimu..

Dan kamu, seringkali bercanda, "kok kamu gemukan", "kok kamu nggak dandan", "kok kamu perutnya buncit sekarang?", "kok tanganmu bau bawang sih?"...

Dibalik semua kekuranganku, aku hanya bisa menjawab dari dalam hati...

Aku gemukan karena mengandung anakmu, membiarkan badanku rusak...berkorban nyawa..ditambah harus juga tetap bekerja...untuk membantumu...

Aku tidak dandan...karena aku lebih sibuk menjaga anakmu..tidak mau bahkan 1 nyamuk pun mengigitnya...aku lebih sibuk menjaga permata kita..daripada hanya sekedar menyenangkan diri sendiri.

Aku membuncit..karena sehabis melahirkan...badanku tidak dapat kembali seperti semula..tapi tidak apa..buatku, rusak badanku tidak sebanding dengan kebahagiaan..memiliki buah hati darimu.

Tanganku bau bawang, karena setiap hari aku memasak untukmu. Aku, si anak mama yang ketika muda jarang sekali memasak, kini rela belajar semua masakan...demi memenuhi isi perutmu.

Sadarkah kamu...aku tidak ingin menuntut...karena aku tau, kita masih sama2 berjuang. Kuhentikan keinginanku ke salon, pergi dengan teman2ku, membatasi pergaulanku..semua demi kamu. Uang belanjamu yang tidak seberapa itu...aku sulap menjadi makanan hangat yang tersaji dimeja..sebatas pujian "wah..enak sekali".. sudah memuaskan dahagaku akan pujianmu.

Tapi, hari ini aku menemui kenyataan itu..suamiku, bermain api diluar sana. Mencari wanita dengan penampilan aduhai...

Suamiku...aku disini..rumahmu..mengurus segala keperluanmu, memasakan makanan hangat untukmu, membuatkan kopi, menata bajumu, mengurus anakmu...sampai aku lupa..bahwa diriku pun punya harga.


Sungguh sakit rasanya..tapi aku harus bertahan...demi anakku...anakku yang masih bayi ini..aku tidak ingin ia kehilangan figur seorang ayah...walaupun hati kecilku..aku mulai kehilangan sosok pencinta...


_mohon maaf numpang curhat_
4iinchNadarNadznona212
nona212 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
3K
29
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.5KThread26.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.