adininggarVir
TS
adininggarVir
Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Prestasi
Ada-ada saja. Kalau isi pikiran sudah membuncah kecurigaan dan rasa selalu ingin menyampaikan yang negatif, maka soal apapun bisa dipelintir.

Dan ada organisasi perkumpulan Guru yang begitu.

Yang cuap-cuap di media, menyatakan bahwa sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi sangat rentan dengan manipulasi nilai rapor.

Ujung-ujungnya: tetap saja menyasar Mendikbud Nadiem Makarim. Meminta PPDB jalur prestasi (yang kuotanya ditetapkan Nadiem sebanyak 30 persen) supaya dihapus.

Lucu.

Begini saja, dari mana bisa terjadi manipulasi nilai rapor?

Apa ada 'main mata' oknum sekolah atau Guru dengan orang tua murid?

Meski dicermati, apa seberani itu sekolah atau Guru melakukan manipulasi dengan sanksi hukum ancamannya?

Anggaplah berani, senekat itukan pada era transparansi sekarang bermain-main dengan nilai rapor? Pasti orang tua murid lainnya menyoroti.

Mau manipulasi nilai rapor, apa tidak bakal terpantau oleh Komite Sekolah, Dewan Guru, atau apapun struktur lainnya?

Ah, masih banyak pertanyaan lain buat mengkritisi tudingan sebuah perkumpulan Guru tersebut soal manipulasi nilai rapor supaya bisa masuk dalam PPDB jalur prestasi.

Kemudian; kenapa dari dalih banyaknya terjadi manipulasi rapor terus mengarah menuntut dihapuskannya PPDB jalur prestasi ke Nadiem Makarim?

Padahal sudah jelas, semua yang bekerja adalah sistem. Ada aturan main dan pengawasan melekat dari murid yang terdaftar dalam PPDB jalur prestasi.

Dominan era kekinian telah menggunakan rapor digital. Sangat sulit memanipulasinya. Data atau rekam jejak pendidikan si murid sekarang juga tercatat secara digital.

Mungkin: sangat kecil potensi manipulasi nilai rapor.

Kalaupun Nadiem malah memberlakukan PPDB jalur prestasi dengan menaikkan kuotanya, itu lebih bertujuan agar tercipta pemerataan jumlah murid bersekolah.

Jadi terwujud keadilan pendidikan.

Yang lainnya: supaya ada kompetisi kecerdasan dari murid. Agar memacu semangat mendapat nilai terbaik sehingga bisa sekolah di pilihan favofitnya.

Sebab kuota murid diterimanya banyak. Peluangnya sangat besar.

Jadi: tidak perlulah menyampaikan dalil yang dibuat terkesan ilmiah. Namun motifnya malah sangat tampak kepentingan sepihak.*
Diubah oleh adininggarVir 31-03-2020 05:35
0
393
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
Education
icon
22.4KThread13.2KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.