• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Der Klassieker & Old Firm, Dua Derby Panas yang Underrated

FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Der Klassieker & Old Firm, Dua Derby Panas yang Underrated

Anda² pasti menikmati jika suatu derby sepakbola terpampang di layar kaca. Yang banyak diketahui dan banyak dinikmati orang tentu derby seperti El Classico, Derby Manchester, Derby Milano, dan lain². Barang tentu derby² tersebut sarat akan gengsi dan beratmosfer panas entah di tengah lapangan maupun di tribun penonton, namun dua nama derby yang tercantum pada judul jarang ditelusuri publik, seperti apa tensi kedua derby tersebut? mari kita simak.

Belanda merupakan negara dengan kualitas sepakbola yang tidak boleh diremehkan kompetisi mereka juga cukup disegani. Sama seperti negara besar lainnya, Belanda juga memiliki pertandingan dengan tensi tinggi. Yakni yang mempertemukan 2 tim dari 2 kota besar yang berbeda, Ajax Amsterdam kontra Feyenoord Rotterdam. Derby bertajuk Der Klasiekker ini selalu dipenuhi dengan tensi yang tinggi didalam lapangan maupun diluar lapangan. Tak jarang ketika derby ini diselenggarakan kerap memunculkan perkelahian, kerusuhan, bahkan kematian. Kedua supporter kerap baku hantam bahkan ketika kedua tim sedang tidak menjalani pertandingan.

Sedikit berbeda dengan derby lain yang biasanya sarat akan unsur politik, tatanan sosial, bahkan sekterianisme. Derby ini lahir dari pertumbuhan budaya yang berbeda, untuk Amsterdam adalah kota seni di tanah kincir angin banyak warga yang berbondong² datang ke kota ini untuk melihat keindahan keindahan karya dari seniman lokal, tak jarang seniman luar pun mampir ke Amsterdam dan banyak pula yang menetap di kota ini guna mengembangkan dan mengasah kemampuannya. Sebaliknya, Rotterdam adalah kota yang identik dengan pelabuhan dan pusat industri Belanda, Rotterdam dipenuhi oleh orang² pekerja dari berbagai pernjuru negeri. Gaya bermain Ajax pun banyak dicaci maki oleh pendukung Feyenoord, menurut mereka orang² dari Amsterdam memiliki khayalan yang terlampau tinggi, bahkan ada pepatah Belanda yang mencerminkan sentimen² tersebut "ketika Amsterdam bermimpi, maka Rotterdam bekerja". Rotterdam memang kota yang harus terpaksa bekerja keras selepas di jatuhi bom oleh NAZI pada WW2. Penduduk Rotterdam bangga dengan etos kerja mereka namun risih dengan kecakapan orang Amsterdam.

Rivalitas kedua tim juga pernah terjadi karena persaingan stadion, keduanya pernah menjadi 2 stadion termegah di Belanda pada era 1930-40an. Di era tersebut Ajax yang bermarkas di Oliympic Stadium dan Feyenoord yang mempunyai rumah bernama De Quip Stadium. Mereka silih berganti menambah jumlah kapasitas penonton serta berlomba lomba untuk menjadikan stadion masing² sebagai stadion termegah baik dari segi jumlah kapasitas maupun fasilitas yang disediakan.

Puncaknya terjadi pada era 70an ketika kedua tim saling berbangga diri perihal kekuasaan mereka dikancah internasional. Ajax patut berbangga diri karena mereka menjadi tim Belanda terbanyak yang mengoleksi gelar UCL. Tapi Feyenoord punya cerita lebih menarik, sebelum Ajax mengoleksi gelar² tersebut Feyenoord adalah tim Belanda yang berjaya terlebih dahulu di kancah benua biru. Feyenoord adalah tim Belanda pertama yang menyabet gelar UCL di tahun 1970, namun setelahnya 1971, '72, dan '73 Ajax adalah tim yang meraup semua piala UCL ditahun tersebut. Namun di tahun '74 Feyenoord kembali merebut tahta Ajax. 3-2 Feyenoord kalah.

Terlepas dari persaingan, kedua tim adalah tulang punggung lahirnya gaya permainan Total Football milik Belanda yang mencuat saat tampil di Piala Dunia '74. Meski Belanda tidak menjadi Kampiun, namun penampilan impresifnya mampu menjadi cikal bakal gaya permainan sepakbola modern. Menariknya lagi legenda sepakbola Belanda, Johan Cruyff membuat amarah kedua tim semakin meninggi. Pada era 80an Cruyff yang semakin menua tidak pantas diberi perpanjangan kontrak, rasa geram Cruyff lantas membuatnya menyebrang ke klub rival pada tahun '83/'84. Hal ini mengundang kemarahan pada kedua supporter, pendukung Ajax marah kepada manajemen dan menilai Cruyff adalah pemain penting dan pantas diberikan perpanjangan kontrak tidak peduli usia Cruyff yang sudah mencapai 36 tahun. Sementara dari warga Rotterdam mereka naik pitam kepada manajemen, karena bersedia menampung pemain bintang yang sepanjang karirnya mengabdi kepada tim rival. Bahkan beberapa pendukung Feyenoord berjanji untuk tidak hadir ke De Quip jika Cruyff masih ada disana. Ajaibnya Cruyff yang dihatinya dipenuhi balas dendam pada Feyenoord, bisa mengantarkan Feyenoord menjadi kampiun Eredivisi diakhir musim '83/'84 sebelum akhirnya pensiun dan mengejar karir di dunia kepelatihan.

Yang paling populer pada tahun 1997 ketika kedua supporter terlibat pertikaian ketika sebelum laga Feyenoord kontra AZ Alkmaar. Pertikaian tersebut memakan 1 korban jiwa dari supporter Ajax bernama Carlo, kala itu Carlo habis dipukuli pendukung Feyenoord, sejak saat itu perang ini dikenal dengan nama Perang Beverijk. Der Klassiker pada Februari 2016 juga tercium aroma pengkhianatan. Beberapa pihak geram karena pendukung Ajax menggantung boneka berseragam Keneth Vermeer yang menjaga gawang Feyenoord pada waktu tersebut, Vermeer dianggap berkhianat karena sebelumnya berseragam Ajax yang kemudian pada 2014 singgah ke Feyenoord, padahal alasan Vermeer untuk pindah adalah karena ia kalah saing dengan kiper muda lainnya Jasper Cillesen.

Dari pengalaman tersebut, kericuhan Der Klassieker bisa mencuat turun karena pengkhianatan setitik. Persaingan Eredivisi memang tak sekeras dahulu dan cenderung menurun di 2 tahun terakhir, namun bagaimanapun Der Klassieker dan segala emosinya adalah pemanis di Sepakbola Belanda yang tidak lekang oleh waktu.

Kita menyebrang cukup jauh ke derby kedua yang semakin panas yang beraroma tanah Skotlandia. Walau mempunyain banyak klub sepakbola profesional, persaingan selalu mengerucut pada dua tim asal kota Glasgow yakni Rangers FC dan Celtic FC. Bertahun tahun mereka mengedepankan persaingan yang bahkan sama sekali tidak ada kaitannya dengan sepakbola, tak jarang mereka saling tumpahkan darah hanya demi nama besar. Persaingan mereka terjadi dari abad 19 dan masih terjadi hingga sekarang bahkan bisa dikatakan bahan bakar rivalitas mereka dan emosi antar keduanya tidak pernah menurun.

Disebut Old Firm Derby, mungkin karena persaingan keduanya telah berlangsung lama dan keduanya adalah tim yang paling sering angkat piala di Liga Skotlandia. Kata "Firm" bisa jadi karena keuntungan besar yang didapat ketika kedua tim bertemu karena kehadiran rivalitas membuat tidak pernah sepi penonton. Old Firm Derby dianggap sebagai derby paling brutal dalam sepakbola dan telah berlangsung selama 130 tahun.

Kedua tim pertama kali bertemu di rumah Celtic yaitu di Celtic Park pada 28 Mei 1888. Pertandingan dihadiri sekitar 2000 penonton kala itu berakhir untuk kemenangan Celtic dengan skor cukup telak 5-2. Dengan intensitas tinggi dan sangat panas ini tak jarang menimbulkan perang fisik antar pemain dilapangan saat pertandingan berlangsung, Derby Old Firm bisa dibilang termasuk Derby terbesar dan terpanas sepanjang sejarah olahraga. Selain mempertahankan gengsi dalam sepakbola, ada cerita lain yang membumbui emosi dalam Derby ini.

Pertandingan diantara keduanya sarat akan emosi karena pada dasarnya Derby ini mengakar kuat pada perbedaan agama dan perbedaan aliran politik. Pertemuan kedua klub sering dijadikan sarana menyulut konflik antara penganut kepercayaan Katolik dengan gerakan Reformasi Protestan, tak hanya itu perbedaan aliran politik Loyalis dan Republik juga menjadi bumbu penting dalam Derby ini.

Glasgow Celtic berdiri pada 1888 dibentuk untuk menampung dan menyeleksi akan derasnya pengaruh kaum Katolik di dalam hal olahraga terutama sepakbola. Selain itu berdirinya klub ini dijadikan simbol bahwa kaum Katolik memang benar benar lebih baik daripada kaum Protestan. Setelah melihat kesuksesan Celtic di liga, umat Protestan pun tak tinggal diam. Mereka merasa perlu untuk meramaikan dan menguasai kompetisi di kota dan bahkan juga negara. Glasgow Rangers yang murninya tidak mengusung aliran religius dan politik tertentu dalam sejarah berdirinya mereka, mulai dijadikan tumbal untuk menyalurkan keinginan dari kaum Protestan yang ingin lebih berjaya.

Setiap kali mereka berseteru, pertandingan selalu berlangsung panas dan menegangkan baik di dalam maupun di luar lapangan. Terkadang jalannya pertandingan dan hasilnya tidak begitu diharapkan. Yang lebih menegangkan mungkin aroma persaingan dan kebencian dari perang antar agama dan politik yang mendasari perseteruan dua klub tersebut berabad-abad sebelumnya. Derby ini sekaligus mempertemukan supporter fanatik kedua tim. Supporter Celtics adalah Tims, yang merupakan kombinasi dari nama kelompok Katolik bernama Tim Malloys dan The Calton. Mereka kerap berseteru dengan pendukung Rangers yang menyebut dirinya Billy Boys.

Sudah biasa jika di stadion bermunculan simbol-simbol dan nyanyian yang menunjukkan fanatisme religius masing masing supporter. Selain mempertentangkan antara Katolik dan Protestan, ada juga perselisihan beraroma politik antara pendukung kerajaan Inggris dengan Republik Irlandia Utara. Rangers merupakan loyalis kerajaan Inggris Raya, sedangkan Celtic kerap diidentikkan dengan teroris IRA dengan cita-cita membangun sendiri Republik Irlandia.

Rivalitas penuh kebencian yang sejatinya telah berlangsung berabad abad sebelumnya, hendak dikurangi tensinya oleh kedua klub dengan bekerjasama dengan Parlemen Skotlandia, kelompok-kelompok gereja, dan organisasi komunitas. Meskipun belum tercapai kesepakatan pada jenis lagu yang diteriakkan kedua supporter dan bendera yang boleh dikibarkan, namun sedikit demi sedikit telah terdapat kemajuan untuk mendapat kata damai. Isu perseteruan antar agama maupun aliran politik bisa dibilang sudah agak mereda, tapi tak bisa juga diklaim sudah menghilang. Aroma persaingan kedua klub di luar lapangan memang masih kerap terjadi.

sumber
sumber
sumber
milktoasthoneyAvatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.3K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.