Wabah virus corona yang menyerang dunia termasuk Indonesia kini semakin membuat khawatir. Pasalnya hingga saat ini yang terjangkit pun semakin bertambah banyak.


Sumber: screenshot


Penerapan social distancing dan work from home adalah upaya demi menekan penularan virus corona. Aktivitas belajar-mengajar pun akhirnya diputuskan dilakukan dari rumah dengan memakai metode daring. Putusan yang awalnya hanya dikirakan 2 pekan, kini diperpanjang lagi.


Sebagian daerah sudah ada yang mengambil tindakan tegas sebagai upaya memutus menjalarnya wabah virus yang menyerang paru-paru ini. Seperti Tegal yang memilih me-lockdown daerahnya. Para pekerja pun sudah banyak yang bekerja dari rumah.


Bagi sebagian orang yang sering beraktivitas di luar tentu merasa bosan bila setiap hari hanya berada di dalam rumah atau hanya berada di kawasan sekitar rumah. Ingin berkumpul bersama teman-teman pun tidak bisa.


Namun, segala sesuatu itu pasti ada nilai positif dan negatifnya, ya. Untuk aku sendiri, sih nilai positif dengan adanya penerapan social distancing dan work from home adalah waktu berkumpul dengan keluarga lebih banyak dan bisa mengerjakan sesuatu bersama-sama. Keluarga pun jadi lebih harmonis.


Nah, kalau keluarga sudah berkumpul seperti sekarang ini, pasti harus menyediakan cemilan atau kudapan yang lebih banyak lagi. Karena keluargaku termasuk keluarga besar.


Kalau hari-hari biasanya langsung beli jadinya (langsung makan) karena gak punya waktu banyak untuk eksekusi sendiri, sekarang, #mumpungdirumahaku eksekusi sendiri.


Bugis Sagu Mutiara




Ini jajanan tradisional kesukaan keluarga, tapi jarang bikin kecuali hari penting seperti acara selamatan.


#mumpungdirumah dan banyak waktu luang, aku bikin jajanan ini untuk teman teh hangat di meja ruang keluarga.


Resepnya adalah:


2 bungkus sagu mutiara

1 butir kelapa ( parut)

Gula merah secukupnya (sebagai isian)

Sejumput garam

Daun pisang yang sudah dilayukan di bawah sinar matahari (agar saat dipincuk tidak sobek)


Cara memasaknya:

Siram sagu mutiara dengan air bersih sampai merata, bila disiramnya tidak merata entar setelah dikukus sagu mutiaranya tidak masak merata, tapi jangan sampai terendam juga. Jadi, harus pakai keranjang biar airnya tiris.


Campur sagu mutiara dengan parutan kelapa juga garam sampai merata. (Banyaknya parutan kelapa tergantung selera)


Selanjutnya pincuk dengan daun pisang, kasih gula merah di tengahnya dan tutup kembali dengan campuran sagu mutiara. Pastikan daun tidak pecah.


Kukus selama 30-40 menit.




Perlu diingat setelah adonan dicampur jangan didiamkan terlalu lama agar sagu mutiara tidak menggumpal. Jadi, usahakan setelah adonan tercampur segera dibungkus.



Tajin Bu'uk/tajin jagung




Penerapan social distancing dan work from home ini bersamaan dengan panen jagung di rumah aku. Hasil panen memang tidak pernah dijual tapi digunakan sendiri, kadang buat pakan ayam, kadang buat campuran beras (dibuat nasi jagung). Setelah jagung yang sudah kering digiling tentu harus dipisahkan antara yang halus dan yang kasar dengan cara ditampih (bener gak bahasa Indonesianya, nich 🤭).


Nah, jagung yang halus atau orang Madura biasa menyebutnya Bu'ukitu yang menjadi bahan utama tajin jagung.


Bahan:

¼ jagung halus

½ butir kelapa (kalau ada pakai kelapa yang agak muda tapi tetap bisa diparut)

½ butir kelapa (buat santan)

Irisan gula merah secukupnya (sesuai selera)


Cara memasak:


Masak jagung halus seperti biasanya memasak tajin beras, aduk-aduk, setelah setengah masak masukkan parutan kelapa muda, aduk lagi.

Setelah hampir masak masukkan santan murni, aduk hingga matang sempurna.


Sajikan selagi panas di atas piring dan taburi irisan gula merah. Gula merah akan mencair seperti di foto saat sudah dingin.





Itulah beberapa kudapan untuk menemani keluarga #dirumahSaja. Selain itu di malam hari para lelaki di keluargaku jika berkumpul semua saat musim panen begini, biasanya juga bakar-bakar jagung dan para perempuan menyiapkan minuman.




Oke, itulah sebagian kecil kegiatan #mumpungdirumah aku dan keluarga selain kegiatan ibadah, bersih-bersih dan belajar tentunya.


Kita semua pasti berharap semoga wabah virus ini segera berakhir dan kita bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Berangkat bekerja dan ke sekolah seperti biasanya.


Ada baiknya mematuhi anjuran pemerintah, tetaplah berada di rumah bila tidak ada keperluan yang penting dan mendesak. Awali dengan kesadaran dari diri kita sendiri untuk memutuskan mata rantai wabah ini.


Terima kasih banyak.