zeref162534Avatar border
TS
zeref162534
Kengerian SMA N 2 Sidoarjo Sebelum Pindah Ke Gedung Baru
Hello Gais!!

---------------------------------

Jumpa Lagi Dithread Zeref777

Sang Penyihir Permulaan




Ini adalah cerita fiksi dan tidak akan menjadi cerita nyata. Jadi jangan bertanya secara logis. Sekali lagi ini fiksi. Semua tokohnya dan kejadianya.

Aku adalah seorang guru honorer di SMA N 2 Sidoarjo. Aku baru mengabdi beberapa minggu. Namun hati ini merasa kurang nyaman. Bukan karena tekanan dari pihak sekolah, tapi karena isu mistis yg terjadi di SMA N 2 ini.

Spoiler for Gedung sekarang sudah di pakai dinas sosial:


Oh iya, sebut saja aku Rosita. Aku yg baru lulus dari kuliah sangat semangat untuk mengajar. Namun setelah sampai di sekolah ini. Aku mendapati hal aneh, yaitu banyak guru yang tampak letih dan lesu. Aku berfikir positif. Mungkin pekerjaan mereka terlalu melelahkan.

Hingga suatu hari, ada seorang guru yg tiba tiba pingsan di lorong. Padahal di saat ku sapa tadi pagi, dia tampak sehat dan baik baik saja. Dengan tanggap, pihak sekolah memanggil ambulan. Setelah di diagnosis, dia menderita kangker rahim. Padahal ku dengar baru 8 bulan lalu dia melahirkan dengan normal. Panggil saja dia bu Vivi.

Sore harinya semua guru sepakat untuk menjenguk bu Vivi. Bu Vivi sudah sadar dan tampak sehat. Bicaranya juga sudah cukup lancar. Ketika ku pandangi wajah para guru yg lain. Tampak jelas mereka gelisah. Kupikir mereka sangat prihatin dengan keadaannya. Namun setelah ku amati lebih dalam. Sepertinya ada hal lain yg belum aku pahami. Mereka sebetulnya lebih terlihat pasrah meratapi keadaan bu Vivi. Bukan sedang prihatin dengan keadaanya.

Sambil perjalanan pulang aku masih penasaran. Lalu aku bertanya kepada seorang guru senior. Dia bernama Pak Rofiq.

"Pak, apa bu Vivi akan baik baik saja?"Tanyaku.

"Ya semoga saja itu tidak terjadi lagi." Jawab pak Rofiq.

Seketika pikiranku jadi aneh.
"Maksudnya terjadi lagi apa pak?" Ujar ku.

"Oh iya, kamu belum tahu ya? Sudah puluhan guru yg terkena penyakit kangker ganas. Itu begitu saja. Dan ada beberapa yg telah meninggal." Ucap pak Rofiq.

Mendengar itu aku tidak berani bertanya lagi, karena terkesan tidak sopan. Aku sebenarnya bukan asli Sidoarjo. Tapi karena rekomendasi dari kampus, aku memutuskan untuk mengabdi disini. Karena guru honorer di sini sedang kosong.

Ini adalah hari sabtu. Hari ini adalah kali pertama aku mengikuti kegiatan pramuka sebagai pembina. Aku sengaja mengajukan diri.

Sebenarnya aku masih penasaran dengan sesuatu yg dibicarakan pak Rofiq kemarin. Jadi ku putuskan untuk bertanya kepada ibu kantin tetang kenyataan yg sebenarnya saat pergantian jam pelajaran. Agar kantin tidak terlalu ramai dan jadi tidak nyaman.

Setelah mendengar ceritanya, entah kenapa aku malah menyesal. Tentang guru guru yg mati dan sakit begitu saja. Juga penampakan hantu wanita yg sering muncul dengan menggendong anak kecil. Dan masih banyak lagi. Hati yg sebelumnya tenang dan semangat menyalurkan ilmu yg ku pelajari dahulu di kampus seakan jadi hampa. Gara gara itu aku jadi sedikit paranoid. Sering aku menengok ke kanan dan ke kiri atau ke belakang tanpa sebab. Karena sejak ku dengar cerita itu, seakan akan ada yg mengikuti ku.

Ku lihat sudah pukul 13:53. Aku masih ada di ruang guru untuk menunggu mulainya kegiatan pramuka yg akan aku ikuti nanti. Terlihat meja guru yg tampak ramai. Mereka sudah mulai berkemas untuk pulang. Setelah guru guru keluar, ruangan ini menjadi sunyi begitu saja. Tiba tiba aku jadi merinding. Jadi ku putuskan untuk duduk di luar saja.

Tiba tiba seseorang bertanya kepadaku dari dalam.

"Bu Rosita apa tidak pulang?" Tanya orang itu.

"Saya hari ini masih kegiatan pramuka bu" Ku jawab begitu saja.

Mendengar itu, aku berdiri dan melihat ke dalam ruangan guru untuk menyapanya. Namun betapa gemetarnya aku. Ternyata di dalam tidak ada siapa siapa. Lalu suara wanita tadi itu suara siapa? Aku langsung bergegas ke kantin. Aku benar benar ketakutan. Ini pertama kalinya aku mendapati hal mistis seperti ini.

Kantin masih tampak ramai, masih ada beberapa siswa yg di sana.

"Kok belum pulang bu?" Tanya ibu kantin.

"Belum bu masih menunggu kegiatan pramuka" Jawabku agak berat.

"Apa terjadi sesuatu bu?" Tanya dia, mungkin karena ku jawab dengan nada yg agak berat. Karena mulut ini seakan tak bisa ngomong setelah menyadari kejadian tadi.

"Tidak bu" Jawabku.
"Apa ibu melihat pak Parman?" Tanyaku.

"Baru saja beliau selesai makan siang di sini tadi, mungkin sedang menuju ke lapangan" Jawab ibu kantin tersebut.

Anak anak pramuka sudah mulai mengumpul di tengah lapangan. Aku adalah pembina ke dua setelah pak Parman. Dia adalah sosok senior yg sudah membina pramuka di sini sejak lama. Langit tampak gelap, seakan mau turun hujan. Hampir satu jam setengah, kegiatan pramuka ini berlangsung. Pak Parman memutuskan untuk mengakhirinya karena tidak ingin terlalu sore.

Setelah ditutup, pak Parman langsung pamit dan pulang. Kulihat sekarang pukul 15:34. Aku meminta anak anak menemaniku untuk mengembalikan alat pramuka ke gudang bersama. Karena masih deg degan dengan kejadian tadi. Setelah usai, aku di telfon oleh pak Rofiq, guru senior yg membimbingku saat pertama kali aku masuk ke sini.

"Assalamualaikum bu Rosita" Kudengar suaranya.

"Wa alaikum salam, iya pak?" Jawabku.

"Bu vivin meninggal, ku dengar ibu masih di sekolahan? Segeralah pulang." Ujar pak Rofiq

"Inalillahi wainnailaihi ilaihi Raji'un, iya pak saya segera pulang" Jawabku.

"Oh iya sekalian saja mampir ke rumah bu Vivin. Kan searah pulang ke kontrakan ibu. Di sini sudah banyak guru guru yg datang dari rumah sakit, karena kabar tadi siang tentang bu vivi yg tiba tiba kritis." Tawar pak Rofiq.

"Iya pak, saya akan segera ke sana" Jawabku.

Langit tampak gelap karena mendung. Aku sedikit tergesah gesah karena mendapat kabar duka tadi. Ku lihat anak anak juga sudah berkumpul di parkiran, mereka mulai pulang satu per satu. Karena masih syok mendengar kabar itu, aku agak sedikit linglung. Ku sadari aku masih mengenakan celana olah raga karena pramuka tadi. Celana ini tampak kotor karena kegiatan tadi. Lalu ku putuskan untuk menggantinya di kamar mandi ruang guru.

Saat aku masuk, mulai merinding seluruh bulu kudu ini. Dalam hati, ku mengucap jangan takut. Saat akan menuju kamar mandi ruang guru untuk mengganti pakaian, pintunya terkunci. Sepertinya ada orang di dalam. Lalu ku putuskan untuk menyiapkan saja barang bawaan ku terlebih dahulu. Saat berkemas, aku sadar. Bahwa semua guru sudah pulang. Lalu ku lihat lagi kamar kecil tersebut, ternyata suara orang membuang air tadi hilang. Perasaanku sudah mulai tidak enak.

Sebenarnya aku ingin berangkat melayat dengan berpakaian seperti ini, namun celana olah raga ini tampak kotor dan bau keringat. Dengan berkuat hati aku mencoba mengecek kamar kecil tersebut. Setelah ku dorong pintunya ternyata tidak terkunci. Padahal sangat jelas tadi pintunya tertutup rapat dan tidak bisa ku dorong. Ku kumpulkan tekad dan tanpa banyak pikir aku masuk begitu saja.

Ku tutup pintunya dan menguncinya, saat aku balik badan akan mengganti celana. Ku lihat jelas sosok wanita berbaju merah hati gelap yang berambut panjang. Mulutnya sangat lebar seakan robek hingga telinga.

"Hhaaaaaaaaaaaaa"



Sontak aku teriak dan berlari menuju ke tengah lapangan. Aku benar benar ketakutan dan syok. Ini pertama kalinya aku melihat hantu dengan jelas.

Ibu kantin yg mendengar teriakan ku langsung bergegas menjumpai ku.

"Ada apa bu,"Tanyanya dengan agak terengah engah karena dia menghampiriku dengan berlari.

Melihatnya, aku langsung memeluknya dan mencoba mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Aku bertahan dengan posisi ini beberapa menit hingga dia bilang,

"Sudah jangan menangis, selama kamu berbuat baik kamu akan baik baik saja." Sambil menepuk punggungku.

Lalu dia mengambilkan tas ku di ruang guru. Dia juga mengantarku keluar gerbang sambil mendorong motorku, sembari terus menanyaiku,

"apa yg ibu lihat?".

Namun aku tidak pernah menjawabnya. Setelah melewati gerbang, dia menyuruhku pulang. Sedang dia kembali masuk untuk menutup kantin yg belum dia tutup.

Setelah agak jauh dari sekolah, aku berhenti sejenak. Lalu ku minum air yg biasa aku siapkan di botol minumanku. Sambil ku tenangkan pikiranku. Kulihat kendaraan lalu lalang. Setelah agak tenang, aku memutuskan untuk melayat ke rumah Alm bu Vivi dengan baju seperti ini.

Di rumah Alm bu Vivi sangat ramai, banyak sekali guru guru yg hadir. Setelah bersalaman dan berbelah sungkawa, aku bertemu pak Rofiq.

"Sudah lama bu?" Tanya beliau.

"Baru sampai pak, maaf aku tidak sempat berganti pakaian." Ujar ku.

"Tidak apa apa bu, yang penting ibu datang dengan selamat" Serunya.

Dalam hati kecilku, aku ingin bercerita tentang hantu tadi. Namun aku sangat bingung bagaimana mulainya. Lalu datang seseorang yg bertanya kepada pak Rofiq.

"Apa almarhum pernah memarahi anak anak di sekolahan?" Tanya orang itu.

"Aku tidak tahu pasti, tapi sepertinya almarhum orang yg penyabar." Jawab pak Rofiq.

Setelah itu orang itu pergi begitu saja. Lalu ku beranikan diri untuk bertanya.

"Kenapa orang itu bertanya seperti itu?"
Tanya ku.

"Sebenarnya ada beberapa hal yg belum aku ceritakan kepadamu." Ujar pak Rofiq.

"Hm"..

"Sebenarnya, sekolah kita terkena semacam kutukan aneh. Banyak guru yg sakit begitu saja. Bahkan ada beberapa yg meninggal. Ada juga beberapa siswa yg kesurupan."

"Belum lagi penampakan hantu hantu yg sering di bicarakan guru dan para siswa. Ada yg pernah bertemu hantu ibu yg menggendong anaknya, murid yg wajahnya setengah hancur, hantu orang dewasa biasa namun tidak memiliki bayangan."

"Bahkan ada hantu siswa siswi yg mengikuti upacara. Seperti jumlah kelas 10A yg hanya 32 orang menjadi 35 orang saat baris. Semua guru melihatnya dengan jelas kecuali para siswa."

"Juga pernah terjadi saat rapat wali murid, sekolah sudah menyiapkan nasi kotak dengan cukup bahkan lebih jika para guru juga di hitung. Tapi saat tamu wali murid datang satu persatu, nasi kotaknya habis bahkan kurang. Jadi tolong agar ibu hati hati. Juga jangan asal membentak siswa yg bandel ya bu, takutnya dia bukan benar benar siswa kita."
Kata pak Rofiq dengan sangat serius.

Sedang aku hanya terpaku dan mulai teringat sosok menakutkan itu lagi.

Pada akhirnya aku tidak jadi bercerita tentang hantu wanita di kamar mandi. Hari hari yg biasa kujalani dengan semangat, mulai saat ini berubah menjadi hari yg kelabu.


Sekian



Sampai Jumpa Lagi

..............

bye bye

emoticon-Traveller


Sumber pict : Google
aa115prassAvatar border
ARSheccaAvatar border
berryharis20Avatar border
berryharis20 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
4.5K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.