Mungkin thread kali ini agak terinspirasi dari chat seseorang yang menanyakan katanya TS mau menikah tahun ini. Saya Aamiinkan saja doa yang baik ini, siapa tahu beneran menikah tahun ini. Menikah memang bukanlah sebuah ajang perlombaan dan merupakan hal yang sakral jikalau kau sudah menambatkan hati pada pilihan yang tepat. Namun, jika merasa belum yakin seperti yang TS alami kemarin sebaiknya urungkan saja niatan itu.

Tahukah Gansist di negeri Cina dengan populasi penduduknya yang paling padat ini memiliki sebuah tradisi unik, tetapi cukup mengerikan tentang pernikahan yaitu adanya pernikahan hantu atau Minghun(perkimpoian roh).

Proses pernikahannya sendiri adalah dengan cara menikahkan dua mayat atau seorang wanita bernyawa(masih hidup) dengan mayat laki-laki atau sebaliknya. Waduh masa orang hidup disuruh menikah dengan mayat ya, kira-kira kalau Gansist disuruh melakukan hal ini mau nggak?

Adanya tradisi ini karena masyarakat Cina pada jaman itu mempercayai bahwa mencarikan pasangan untuk anggota keluarga yang sudah meninggal saat masih single adalah menjadi tanggung jawab pihak keluarga. Kemudian kepercayaan lain yang diyakini adalah apabila keinginan dari anggota keluarga yang meninggal tidak dipenuhi hal ini bisa membawa musibah atau kesialan bahkan akan membuat arwah keluarga yang meninggal ini menjadi gentayangan atau tidak tenang. Hmm, kok serem juga ya?

Itu tadi di atas kalau menurut mitos atau kepercayaan ya Gansist sedangkan alasan yang cukup masuk di akalnya sih tradisi pernikahan dengan hantu itu bertujuan untuk mengurangi angka kaum perempuan yang belum menikah dan melanjutkan garis keturunan. Bagaimana melanjutkan garis keturunan ya kalau si perempuannya saja menikah dengan mayat laki-laki atau orang yang sudah meninggal dunia 😁.

Dalam praktiknya di lapangan Gansist, ternyata mencari wanita yang mau menikah dengan mayat laki-laki memang susah. Ya, iyalah pastinya banyak yang keberatan dan menolak dinikahkan dengan mayat hidup, eh mayat laki-laki maksudnya 😁.



Pernikahan yang tidak menggunakan mayat di salah satu pihak yang sudah meninggal dunia diganti dengan boneka yang terbuat dari kain atau bambu dan mendapatkan perlakuan dimulai dari dandanan, pakaian, dan sebagainya layaknya adat tradisi pernikahan di Cina. Kurang lebihnya seperti gambar di atas itu Gansist.

Namun, ada juga yang menggunakan mayat sungguhan loh. Dengan cara menggali kuburan masing-masing anaknya yang sudah meninggal dan kemudian dibawa ke tempat pembakaran mayat. Terus, pasangan mayat ini sudah sah menjadi suami istri karena telah dibakar secara bersamaan berdua dan pasangan ini akan hidup bahagia di alam sana tanpa kesepian.



Untungnya tradisi pernikahan hantu atau Minghun ini tahun 1949 oleh Presiden Cina Mao Zedong sudah dilarang. Ya, kalau tradisi ini masih tetap ada hingga saat ini mungkin sudah melanggar nilai-nilai humanity dan mungkin ditolak oleh kaum feminis. Pasalnya menikah itu tentunya dengan makhluk yang berakal dan bernyawa bukan dengan orang yang sudah meninggal.

Akhir kata dari kisah ini menikahlah jika memang sudah menemukan pasangan yang tepat dan jangan ditunda meskipun kita sedang diuji dengan adanya wabah virus Corona, tetapi menikahlah walau hanya sebatas akad di rumah yang disaksikan oleh pihak keluarga 😁. Malahan lebih intens dan mengirit budget tanpa harus mengelar resepsi pernikahan yang cukup menguras kantong dan tabungan yang sudah dikumpulkan dari jauh hari.