mongethosAvatar border
TS
mongethos
HALMAHERA PANGGE TORANG TULIS TORANG PE KISAH

Setiap daerah di indonesia pasti memiliki sejarahnya sendiri- sendiri, hal tersebut tidak terlepas dari tanah Tua Halmahera Timur yang biasa di sebut dalam buku Almarhum Adnan Amal sebagai Daerah Negri Matahari Terbit atau Negri Fagogoru.

SAYA lahir dan di besarkan di kampung bernama Gotowasi, kecamatan maba selatan, Kabupaten Halmahera Timur,Provinsi maluku utara- disana tempat bermacam-macam perusahan tambang mendaratkan eksavator dan buldoser untuk mencukur habis pulau-pulau kecil, gunung-gunung dan tanjung yang ada di sana.

hasil tulisan ini adalah sebuah panadangan objektiv yang terlihat di daerah dimana saya tinggal, bahwa terdapat banyak masyarakat yang tertipu dengan kehadiran tambang, sehingga terpaksa menjadi budak-budak yang upanya di bayar dengan harga yang tak sebanding dengan hasil kerja dan pengorbanan yang telah mereka lakukan.

posisi saya adalah sebagai seorang korban ataupun " pelaku " karna dampak dari sebuah pembangunan yang di rencanakan oleh pemerintah. karna seiring berjalannya waktu kebebasan masyarakat yang berada dekat dengan kabupaten mulai mengalami distorsi kebebasan dan sejarah lokal daerahnya. terutama beberapa kampung kecil seperti MAbapura, maba ( Sanngadji dan soagimalaha ),wailukum, dan Buli serta beberapa daerah salah satunya adalah Desa Gotowasi dan sekitarnya yang mendapatkan dampak atas kerja tambang yang limbah berserakan di laut dan di darat.

saya mulai merasa sangsi dengan apa yang di katakan sebagai " PEMBANGUNAN "Sebab realitas bertahta lain dari apa yang kami lihat dan harapkan atas kehadiran pembangunan yang ada.karna kemerdekaan yang melilit kami ini hampir tak ada jedah untuk menarik nafas sebagai tanda lega.

Nasib kami tidak bedahnya daerah- daerah yang di tempati pertambangan atau perusahan, kami bukan hanya mirip buda, ttapi kami memang di perbudak dan dijajah dengan sangat halus. orang yang awan mungkin akan mengatakan " orang awam saja pasti akan berkata jujur bahwa daerah kami adalah daerah yang akan mengancam kami senidri, karna kami sudah jahat kepada alam kami."

setelahruang hidup kami di renggut, tanah kami di rebut, air tercemar dan ikan - ikan laut semuanya berpindah, kami hanya bisa pasra, karna kami tidak bisa berbuat apa-apa.lebih dari semua itu dalil pembangunan berlahan- lahan telah membunuh sejarah dan adat-istiadat kami dengan adanya budaya baru yang tak kami kenal sebelumnya.

Tulisan kecil ini hanyalah bagian kecil dari sebuah pengamatan saya selama saya, duduk di bangku SMA dan ketika saya telah menjadi Mahasiswa saat ini.

SEKILAS TENTANG CERITA HALMAHERA TIMUR
Sebelum menjadi kabupaten otonom, Halmahera timur adalah bagian dari kabupaten halmahera tengah. perjelanan pergerakan di awal masa pasca reformasi menghembuskan angin baru tentang sebuah kebebasan sebuah daerah bernama Halmahera timur. di bawah semangat para tokoh-tokoh mulailah tokoh-tokoh besar yang di pandang mampu melakukan konsolidasi menuntut sebuah kabupaten otonom. maka jadilah kabupaten halmahera timur di mekarkan pada tahun 2003. salah satuh dari tokoh di desa saya yang punya kontribusi dalam memperjuangkan pemekaran daerah halmahera timur adalah ayahanda Almarhum Bapak Assagaf dan Abjan Yahya.

Dan dengan alasan kabupaten baru maka, ruang investasipun mulai di buka secara besar-besaran. dilansir dari hasil investigasi yang di lakukan tempo di maluku utara, bahwa Maluku utara adalah wilayah kepulauan yang memiliki 395 pulau bear dan kecil dengan total luasan daratan sebesar 3,1 juta hektar. tercatat ada 313 ijin usaha pertambangan (IUP)dengan luas konsesi mencapai lebih dari 1 juta hektar. konsesi pertambangan tersebut berada di pulau-pulau kecil, mulai dari pulau pakal, mabuli, dan Gee di halmahera timur.

Tahun 1997 adalah awal mula bercokolnya perusahan tambang(nikel). di tandai dengan di milikinya sebuah pulau bernama Gee oleh perusahan PT Antam.  tak butuh waktu lama mulailah berdatangan bermacam wajah perusahan tambang: PT. Aneka tambang,  Yudistira bumi bakti,haltim mining, dll.

Memasuki tahun 2007, warga masyarakat haltim yang tidak mengerti akan dampak besar yang akan datang di masa depan, berbondong- bondong menyusuri hutan, tanjung dan gunung di belantara halmahera timur,denga tujuan mengkapling tanah. setelah hasil mereka di beli oleh perusahan yang melakukan pembebasan lahan,  ratusan, puluhan milyaran rupiah masuk kedalam kantong-kantong masyarakat yang awam tersebut.

Dari sanilah penindasan itu mulai di rasakan oleh masyarakat yang menjual tanahnya kepada perusahan, karna setelah harta milik masyarakat berpindah dari tangan mereka ketangan perusahan tambang  dan pemerintah daerah memberikan kuasa penambangan (KP)dalam jumlah besar: 51.320 Ha. dengan area yang luas itu, gunung-gunung yang kokoh di belakang haltim dan pulau-pulau di depan kampung di sikitar pesisir buli dan mabapura di babat habis oleh perusahan tanpa ampun.

Beberapa pulau kecil yang dulunya di jadikan objek wisata para masyrakatpun turut serta di babat dan habis, padahal seharusnya pulau-pulau tersebut di jaga dengan baik sesuai dengan apa yang di anjurkan di dalam undang- undang nomor 27 tahun 2007 tentang wilayah pesisir dan pulau kecil. pasalnya 35 huruf (k), misalnya, meyatakan bahwa di penambangan mineral di pulau kecil dilarang apabila menimbulkan kerusakan lingkungan dan / atau pencemaran lingkungan. dalam posisi ini pulau-pulau kecil seperti Gee seharusnya masuk dalam wilayah kawasan yang tak bisa di keruk.

Semakin hari masyarakat mulai merasakan dampak buruk dari pertambangan yang bercokol, berjalannya waktu kapal-kapal tongkangpun mulai banyak berdatangan untuk mengangkut bahan menta dari hasil pertambangan dan di bawah keluar negri untuk di daur dan diambil hasilnya, karna indonesia masih belum memiliki kelengkapan alat-alat yang bisa menyaring segalah benda yang terkandung di dalamnya.

HILANGNYA NURANI PARA WAKIL RAKYAT DAN PEMERINTAH KABUPATEN HALTIM TERHADAP HAJAT HIDUP MASYARAKATNYA

Halmahera timur adalah sebuah kabupaten yang dikenal sangat kaya dan makmur, saya tidak perna sepakat dengan ucapan orang-orang seperti ini yang mengatakan, bahwa masyarakat haltim adalah masyarakat yang sejahtera, karna disana banyak perusahan. justru saya ingin katakan kepada semua orang, bahwa halmahera timur adalah kabupaten termiskin di maluku utara.

Sejak kedatangan perusahan tambang di daerah maluku utara, khususnya di daerah halmahera timur, masyarakat menjadi berubah drastis, rumah-rumah papan yang berjejer, di renofasi atas dasar kebutuhan pembangunan, saya lebih senang menyebutnya dengan kalimat " pemaksaan" pemerintahan terhadap masyarakat untuk sebuah dalil pembangunan, padahal secara umum kita semua ketahui, bahwa logika pembangunan tidak perna mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, tapi justru menjerumuskan masrakat dengan pola prilaku perubahan lingkungan yang masif dan termodifikasi penindasan yang lebih halus.
Kehadiran tambang memang memberikan dampak pengaruh yang besar bukan hanya dari lingkungan, tapi juga pada cara kehidupan manusia yang ada di sini, kebutuhan inilah yang membawah masyarakat mengalami depresi sosial, jika ada tetangga yang membangun rumah sedikit mewah, maka yang lainyapun akan segera mencari cara untuk membangun rumah yang lebih bagus lagi, perubahan itu membuat masyarakat menjadi Konsumtif dari sisi perkembangan ekonomi dan kepribadian sosialnya.

Masyarakat yang dulu kesehariannya, bekerja sebagai petani kopra, kini berbondong-bondong masuk menjadi tenaga pembantu di dalam perusahan ( buruh ). sungguh inilah satu konspirasi total yang terjadi di kabupaten halmahera timur sejak adanya perusahan tambang tersebut. parahnya, pemerintah tidak memiliki Inisiatif yang baik dalam rangka meningkatkan skil masyarakat untuk menjadi tenaga buruh yang lebih baik, dari pada menjadi buruh kasar, seperti menjadi tukang las besi tua, tukang cuci alat berat dll.

Pemerintah menjadi kaki tangan yang bekerja sama dengan pihak perusahan, sehingga ketika ada masalah-masalah yang harusnya tidak terjadi yang di lakukan perusahan terhadap masyrakatnya, malah justru menjadi lebih mudah dengan adanya pemerintahan yang korup di sini.

Masyarakat kabupaten halmahera timur, membutuhkan sosok seperti pahlawan, tentunya pahlawan itu harus hadir dari kalangan "MAHASISWA" yang jujur dan benar-benar berjuang atas nama pembebasan kemanusian dari yang namanya penindasan kemanusian.

HALMAHERA timur memiliki SDM yang cukup banyak dan mampu dalam segala sisi, tapi sangat di sayangkan semuanya menjadi seperti batuh dan patung yang tak bernyawa, hanya karna ketakutan atau ketamakan yang mereka kedepankan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil tambang yang masuk dan bercokol di dalam perut kabupaten halmahera timur. saya berharap banyak, semoga saja kedepan anak-anak masyarakat yang merasa tertipu mulai bersama-sama bangkit untuk melawan setiap ketidak adilan yang di lakukan oleh para Pemangku jabatan yang ada di halmahera timur dengan pihak perusahan. karna kata bung karno : "siapa lagi kalau bukan anak mudah, kapan lagi kalau bukan sekarang", kita mungkin sudah terlambat, karna kita adalah generasi baru yang sadar, tantangan kita adalah melawan para Alumni-Alumni yang tak taat Hukum dan aturan, untuk itulah jangan perna takut kawan-kawan jika selama perjuangan kita adalah murni Untuk sebuah nilai-nilai kemanusian. Ingatlah bahwa Tuhan yang Maha Kuasa tidak akan perna meninggalkan Hambanya yang berjuang dengan sungguh-sungguh untuk Masyarakat yang teraniayah.

wassalam.







aldysadiAvatar border
999999999Avatar border
999999999 dan aldysadi memberi reputasi
2
2.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta Indonesiaku
icon
5.3KThread2.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.