tyatutuAvatar border
TS
tyatutu
Hampir Kena Tipu Umrah, Ini Perjuangan Saya hingga Berdarah-darah
Siapa yang tak mau ke Mekkah? Bagi sebagian orang yang kurang kaya atau belum dapat hidayah, tempat yang jadi impian umat muslim ini memang sulit diraih.

Hal ini lah yang saya alami. Perjuangan ke Mekkah saya jauh dari kata mudah karen didahului banyak cobaan. Alhamdulillah mungkin Allah menguji dulu seberapa tekad saya dan keluarga ingin benar-benar ke sana. Dan ujian pun di mulai…

Mimpi ke Mekkah itu seakan jadi nyata saat tetangga menawarkan umroh murah seharga Rp 15 juta, qodarullah bokap yang baru pensiun dapat uang saku yang cukup untuk memberangkatkan tiga anggota keluarga saya, yaitu mama, papa, dan adik. Sementara saya memakai uang saya sendiri hasil menabung dari arisan.



Rencananya kita berangkat sekeluarga lengkap dengan nenek, serta uwa saya, dan dua sodara. Manusia memang boleh berencana tapi semua kembali keputusan yang Kuasa. Selama menunggu pemberangkatan setahun, satu per satu dari keluarga saya berguguran. Nenek sekitar 3 bulan sebelum berangkat sakit keras dan sulit berjalan hingga memaksanya menyerah tidak ikut umroh ini.

Ujian kembali datang saat kurang lebih sebulan sebelum keberangkatan, salah satu saudara saya stroke sampai kesulitan bicara dan direkomendasikan untuk tidak usah berangkat. Dan itu lah kita jadi berangkat ke Mekkah hanya tersisa 6 enam orang dengan 2 orang tidak jadi berangkat karena sakit.

Itu baru masalah personel, masalah yang lebih pelik adalah dugaan penggelapan uang umroh karena si Arab, pemilik umroh, lari dari Jakarta dan hanya tersisa manager keuangannya. Kan parah beuuut!

Nah di sini lah kemampuan invetigasi jurnalis saya diuji sampai saya bolos kerja demi agar jangan uang saya ilang trus saya malah ga jadi umroh.

Investigasi dimulai dengan mendatangi biro umrohnya dan ternyata tidak mendapati apapun, karyawan bilang semua atasanya ga ada dan jadwal umroh kita mundur. Oke baiklah ini menunjukkan kalau umroh ini memang ada kantornya dan gak gaib tapi mulai gak beres karena operasional kantor ga berjalan semestinya.

Beberapa hari berselang, masih belum ada kepastian keberangkatan, belum ada tanggal dan itinerary-nya, kabarnya diundur lagi. Meradanglah saya. Kembali saya investigasi dan saya cecer itu manager keuangannya. Saya tanya ini itu dan dia mengaku baru mau membayar airlines-nya srilanka airlines.



Dan saya kejar lah dia ke kantor airlines sembari memberi kejutan kalau saya ternyata datang ke sana dan memastikan kalau dia benar membayar tiket airlines.

Pas saya datang ke kantor airlines ternyata pas dicek belum ada pembayaran dan saya akhirnya nunggu sampai si manager datang seharian. Sampai saya bisikin orang airlines kalau ada si manager datang harap diberi tahu. Eh ternyata yang ditunggu datang juga, dan dia membayar namun belum melunasi.

Saya pun menginterogasi. sambil merekam isi pembicaraannya, saya tanya kondisi sebenarnya hingga sampai kelompok umroh saya terkatung-katung. Dan dugaan saya benar kalau si arab pemilik umroh ini kabur karena menyalahgunakan uang yang sudah dikumpul setaun untuk bisnis katering yang gagal.

Namun dengan jiwa ksatria si bapak manager keuangan yang sudah tua dan jalan tertatih-tatih ini bilang kalau dia mau bertanggung jawab dan kita dipastikan bakal berangkat.

Saya menyimpan rasa iba sekaligus percaya kalau bapak ini amanah. Dua tiga minggu berselang, si bapak datang ke kediaman kami yang lalu dibawa ke masjid untuk memberikan klarifikasi kepada jemaah yang mau berangkat. Kebetulan sebagian besar anggota umroah adalah tetangga-tetangga saya yang jumlahnya sampai puluhan orang. Kembali lagi dia memutuskan untuk mengundurkan waktu keberangkatan. Saya yang gak ada di lokasi karena kerja makin sewot dan mulai menghubungi beberapa kenalan polisi untuk mulai diproses hukum.Saya pun meneror si pemilik umroh untuk bertanggung jawab.

Saat itu dalam hati saya bilang “Saya akan usahakan apapun agar semua jemaah jadi berangkat!” termasuk bolos kerja yang akhirnya membuat bos saya mungkin gak lagi memperpanjang masa kerja saya. Yah, memang risiko! Tapi apalah itu semua dibandingkan keinginan saya dan orang-orang di kelompok itu untuk ke Mekkah, iyak gak!

Akhirnya segala waktu dan tenaga saya, terbalaskan dengan kepastian waktu untuk berangkat dan akhirnya tiket di tangan. Ga kebayang rasa syukursaya karena bukan cuma biaya, saya banyak bertaruh untuk hal ini dan saya ga mau banyak harapan hilang gara-gara orang yang ga bertanggung jawab.

Transit di Srilanka akhirnya kita bisa benar-benar berangkat dengan tangisan tak terbendung. Bahkan kita mendapatkan waktu 12 hari, 2 hari di Srilanka meski diminta menambah Rp 500 ribu.

Namun selepas umroh saya baru tahu, uang umroh para jemaah adalah hasil menjual mobil si manager keuangan itu. Dia berusaha menunaikan amanahnya dan bertanggung jawab. Kini si kakek ini sudah tiada dan saya mendoakan yang terbaik untuknya. Amin. Terkutuklah juga si orang Arab yang membawa kabur uang-uang kami. Lihat videonya juga di sini ya. Cerita lainnya di
sini. 


junleonAvatar border
tata604Avatar border
tata604 dan junleon memberi reputasi
2
4.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Mancanegara
Cerita Pejalan Mancanegara
icon
840Thread2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.