kesehatanmuslim.com

Selama ini yang kita tahu, virus corona berasal dari Wuhan, China.

Namun sebelum meneror China, Covid-19 sudah menyinggahi Arab Saudi.

Seorang ahli virus, profesor dokter Ali Mohamed Zaki, PhD telah lebih dahulu menemukan dan membasmi virus tersebut. Tak ayal, dunia sebenarnya butuh pemikirannya terkait pembasmian corona yang saat ini telah ditetapkan sebagai pendemi global.



Ilmuwan muslim yang kali pertama menemukan virus corona tersebut merupakan seorang virologist dari Rumah Sakit Dr. Soliman Fakeeh di Jeddah. Bersama beberapa ilmuwan virologist dari Belanda dan tiga koleganya, yakni Sander Van Boheemen, Theo M Bestebroer, Albert DME Osterhaus, dan Ron AM Fouchier, ia mempublikasikan temuannya pada oktober 2012 melalui The New England Journal of Medicine.

Covid-19 sebagai virus jenis baru pertama kali diberi nama HCOV EMC atau Human Corona Virus Erasmus Medical Center dan Ali Mohamed Zaki menyampaikan temuannya tersebut di promed (sistem pelaporan internet untuk para peneliti dan lembaga kesehatan terkait kasus wabah), tetapi sayang, gara-gara laporan itu, sebulan kemudian ia dipecat atas tekanan dari Kemenkes Arab Saudi.

Hmm ....

Sebaliknya, di tengah kepanikan dunia atas wabah Covid-19, masih banyak bermunculan berita bohong atau hoaks yang mewarnai media dan patut diwaspadai demi kebaikan diri serta kebaikan bersama.

Di antara kabar hoaks yang kadung dipercaya dan dianggap fakta adalah sebagai berikut;



1. Cristiano Ronaldo yang selama ini dikenal dermawan, diterpa berita bohong seolah-olah bintang Juventus itu mengubah jaringan hotelnya menjadi rumah sakit untuk korban coronavirus.

2. Beberapa media nasional dan internasional telah merilis gambar virus Covid-19 yang bentuknya bulat, mirip matahari.

Sementara ada saja foto diunggah oleh akun bernama KattySweety melalui facebook dan menyebut jika penampakan makhluk berantena dua di kepala dan sepasang mata tersebut merupakan bentuk virus corona setelah diperbesar 2.600 kali.



"Bentuk corona setelah diperbesar 2600X. Kita mohon perlindungan kepada Allah subhaanahu wa ta'aala dari bahaya corona." Begitulah keterangan pada foto tersebut.

Faktanya, makhluk bermoncong tersebut bukanlah penampakan Covid-19, melainkan kumbang moncong dari keluarga Curculionoidea berdasarkan keterangan situs Encyclopedia Britannica.

3. Informasi beredar jika ukuran virus corona memiliki diameter 400-500 meter dan akan mati di udara bersuhu 26-27 derajat celcius.



Faktanya, dua peneliti AS, Anthony R. Fehr dan Stanley Perlman menyatakan dalam publikasi penelitian di pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS bahwa diameter virus corona diperkirakan mencapai 125 nanometer atau 0,125 mikrometer.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut Covid-19 dapat bertahan selama beberapa jam, bahkan beberapa hari. Tidak mati hanya dalam udara bersuhu 26-27 derajat celcius.

4. Beredar di media sosial pesan berantai soal pencegahan virus corona yang mengatasnamakan UNICEF yang ternyata hoaks, baik dalam bentuk pesan singkat maupun ada juga yang berupa dokumen dikemas dalam bentuk pdf, berikut beberapa penampakannya;




Kominfo RI mengklarifikasi kabar tersebut sebagai hoaks, sebab bukan dari UNICEF. Info itu diduga berasal dari sumber yang tidak terverifikasi.


Begitulah beberapa kabar hoaks yang seolah-olah fakta, padahal hanya drama. Hati-hati aja terhadap berita hoaks, karena selain tidak ada gunanya, seringkali juga mendatangkan kerugian.




___o0o___

Opini pribadi + referensi!