Ditolak Bank

Pahit, itulah yang pernah dialami Susi Pudjiastuti saat bank menolak membantunya. Saat itu, ia baru mulai membangun usaha dan mengajukan proposal pendanaan pembelian pesawat untuk kepentingan bisnis yang dijalaninya tapi ditolak (sumber).

Namun, bukan Susi namanya jikalau mudah patah arang. Berkat kegigihannya dalam berjuang, Susi yang pernah ditolak bank untuk beli satu pesawat, kini ia memiliki perusahaan penerbangannya sendiri, PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air yang mengoperasikan 50 pesawat dan mempekerjakan 185 pilot (sumber).


Dianggap Tidak Sesuai Norma Perempuan Indonesia

Kita semua memahami bahwa norma perempuan Indonesia erat kaitannya dengan feminimitas. Namun, tidak demikian halnya dengan Susi yang justru terlihat kebalikannya. Susi memiliki tato, merokok dan berdandan maskulin.

Saat ia ditunjuk menjadi menteri, sontak warganet menjadi gaduh dan terbelah menjadi dua. Ada yang menerima dan ada pula yang menentang Susi karena dianggap tidak sesuai dengan norma perempuan Indonesia.

Meskipun merasa terganggu bahkan terkadang menyesal dengan opini publik terhadap dirinya, Susi hanya bisa menerima karena memang tato dan rokok telah menjadi bagian dari dirinya. Itu hanya tentang cara dia menjalani hidup, jauh sebelum ia menjadi menteri (sumber).


Kebijakan yang Menimbulkan Konflik

Meski banyak didukung oleh masyarakat, nyatanya, kebijakan-kebijakan Susi selama menjadi menteri KKP kerap dianggap kontroversial sehingga menjadi buah bibir dan ada pula yang mendatangkan penolakan keras dari pihak-pihak tertentu.

Namun, ketegasan Susi ternyata mampu mengembalikan kejayaan laut Indonesia dan mensejahterakan para nelayan lokal. Terbukti dengan meningkatkatnya hasil tangkapan ikan dan ketersediaan ikan di laut Indonesia yang semakin meningkat.

Tak hanya itu, sepak terjang Susi Pudjiastuti dalam mengelola laut di Indonesia ternyata mendapat sorotan dunia dan membuatnya diganjar penghargaan maritim tertinggi dunia (sumber).




• Teguh dalam Berpendirian

Susi Pudjiastuti adalah sosok perempuan yang berpendirian teguh. Sejumlah kebijakan yang diambilnya menimbulkan kontroversi hingga tak sedikit yang menolak, menentang bahkan ada pula yang berdemonstrasi.

Akan tetapi, Susi tidak mundur pada keputusannya. Apa yang sudah ditetapkan harus dijalankan. TS sendiri memandang hal tersebut bukan sebagai bentuk keras kepala melainkan bentuk dari ketegasan seorang Susi.

Misalnya, kebijakan menenggelamkan kapal. Kebijakan itu diambil sesuai dengan amanah undang-undang. Pelaksanaannya pun dijalankan pada kapal yang diputuskan oleh pengadilan untuk ditenggelamkan karena pengadilan yang memutuskan sehingga bukan keputusan ataupun aksi pribadi (sumber).

Pelajaran yang bisa TS ambil adalah bahwa sebelum memutuskan sesuatu harus dipelajari lebih dulu agar tidak menyalahi aturan yang berlaku. Setelah itu, jangan meragu dan harus berpendirian teguh. Kita tidak boleh mudah goyah pada keputusan matang yang sudah dibuat meski banyak yang membenci sekalipun selama kita benar.


Membuktikan Diri

Sebagaimana yang kita ketahui, di usia muda, Susi mulai menjalankan usahanya. Ketika ingin mengembangkan usahanya, ia meminjam dana pada bank untuk membeli pesawat tapi ia ditolak.

Saat ditunjuk menjadi menteri, banyak yang masih meragukan kemampuannya karena latar belakang pendidikannya yang tidak tamat SMA. Padahal, ia sudah cukup berpengalaman 'bermain' di laut karena latar belakangnya yang merupakan seorang pengusaha di sumber daya alam (laut).

Lalu, masyarakat meributkan penampilan dan kebiasaannya yang mana sebenarnya, tidak ada kaitannya dengan jabatan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Kemudian, saat dirinya membuat kebijakan-kebijakan demi melindungi laut Indonesia, ia pun kembali diserang.

Namun, Susi tetap maju, melakukan tugas dan kewajibannya sebagai menteri KKP meskipun banyak yang meremehkan dirinya atas latar belakang pendidikan, penampilan dan kebijakannya yang dianggap kontoversial.

Hingga kemudian, hasil yang akhirnya berbicara. Itulah cara Susi Pudjiastuti membuktikan dirinya. Suatu inspirasi bagi kita bahwa kegagalan yang dialami atas apa yang diusahakan, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk berhenti.

Sebaliknya, kita harus terus meniti dengan sabar karena ada yang bisa dicapai dengan mudah, ada pula yang butuh kerja keras untuk diraih. Jika memang begitu maka nikmati prosesnya karena setiap proses akan memberikan pelajaran berarti.

Jika kita menyerah sebelum berjuang, artinya kita lemah! Berarti, anggapan orang-orang yang meragukan dan telah menolak kita selama ini adalah benar. Oleh karena itu, berusahalah terus dan jangan berhenti sebelum mendapatkan hasil.

Buktikan, apa yang kita jalani adalah benar dan buktikan bahwa mereka salah. Selama ada kemauan maka pasti ada jalan!.






Sumber : Pemikiran & Pengamatan Ane
Foto : Telah Tercantum di Foto