kehidupan terdapat 2 kenikmatan, yaitu bahagia dan penderitaan, keduanya saling menghidupi setiap kejadian dalam hidup kita, tetapi manusia hanya fokus pada satu titik yaitu penderitaan, penderitaan membuat manusia bingung, cemas dengan perasaan khawatir, dan yang buruk adalah melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri seperti bunuh diri. penderitaan terjadi bukan karena kita menderita, tetapi sikap kita yang merefleksikan kata penderitaan. manusia cenderung tidak bisa bertahan pada penderitan. kenapa begitu?

karena pikiran manusia sudah penuh, yang  berbaur pada masa lalu, rasa khawatir pada masa depan. manusia tidak bisa menikmatii keberadaan dirinya yang sekarang oleh sebab itu zen datang untuk memberi pencerahan.
pencerahan di sini yang dimaksud adalah orang akan mengerti dalam beberapa momen sampai batinya tercerahkan, setiap orang memiliki kejadian unik sampai batinya tercerahkan atau yang disebut dengan intuitif. cara zen dalam mencerahkan bukan dengan meditasi tetapi kita sadar dengan keadaan kita bahwa semua yang dialam semesta ini bersifat kosong, tidak ada kata, nama-nama, benda-benda  maupun pikiran, seperti orang gila, tapi orang gila tidak sadar, bedanya zen sadar dalam keadaan kosong. setiap momen yang terjadi dihidup kita baik bahagian maupun penderitaan kita akan terbiasa dan dijalankan, tidak ada rasa sedih, kecewa. semua adalah kosong. zen juga bisa dipakai sebagai berfikir kritis dalam menyelesaikan apapun yaitu ketika pikiran kita kosong maka kita memiliki pikiran yang jernih yang mampu melihat permasalah secara jernih. jadi bahagia dan penderitaan adalah hal yang biasa saja. kita menderita maka jalani, kita berbahagia maka jalani tidak ada keistimewaan. hidup pun akan tercerahkan, zen tidak tergantung oleh agama atau pandangan apapun.,dia independen.ketika dia menyatu maka dia kehilangan kealamiahanya baik menyatu dengan agama, politik dan sebagainya, maka zen juga menurut ane bisa disebut dengan teknik sendiri membuat orang tercerahkan batinya