Apa kabar Kaskuser yang ada di seluruh Indonesia, terutama dari regional Banyumas dan Jateng sekitarnya. Mungkin selama ini Agan dan Sista masih banyak yang belum menunjukkan identitasnya masing-masing terutama dari daerah mana kalian berasal. Kali ini TS sebagai salah satu warga yang berasal dari daerah Banyumas ingin ikut serta berpartisipasi dalam COC Regional Serentak yang diadakan oleh Kaskus tercinta 🤗.

Warga Banyumas khususnya pasti tidak asing dengan salah satu kesenian asli Banyumas ini yakni seni tari lengger atau lenggeran. Kesenian tari lengger ini sudah ada sejak masa penjajahan kolonial Belanda, jadi bisa dikatakan sudah cukup tua. Hal ini dilatar belakangi karena pada masa itu rakyat merasa kesulitan mencari nafkah sehingga hal apapun dilakukan termasuk menjadi seorang penari lengger ini.

Kata lengger sendiri berasal dari bahasa Jawa dari kata diaranileng jebule lengger yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dikira babon (ayam betina) ternyata jengger (ayam jantan). Filosofinya adalah para penari lengger asli adalah seorang pria yang berdandan ala wanita. Makanya orang-orang mengartikan dikira wanita padahal pria.
Seiring dengan perkembangan jaman tarian lengger kemudian ditarikan atau dibawakan oleh perempuan. Namanya pun berganti menjadi penari ronggeng yang berasal dari kata ronging ketunggeng. Rong sendiri artinya gua atau lubang dan ketunggeng yang dimaksud adalah binatang yang suka menyengat. Nama lainnya hewan kalajengking Gansist, pasti tahu donk.

Menurut filosofi sejarahnya Gansist, memang seorang penari ronggeng dalam menari biasanya suka mendapat saweran dari penonton yang melihat pertunjukannya dan biasanya ada juga yang diajak untuk berkencan. Untuk menjadi seorang lengger pun harus mengalami ritual khusus yakni dimandikan dengan air bunga setaman atau kembang tujuh rupa oleh tetua atau orang yang dituakan bernama Ramane Lengger.

Ciri khas penampilan penari lengger untuk model rambutnya adalah model konde dengan hiasan bunga melati dan kanthil,lalu hiasan warna perak atau emas di ujung atas konde. Busana yang dikenakan adalah kemben yang terbuat dari jarit (kain batik) dan stagen di bagian tinggang serta menggunaksn kain selendang sampur. Sampur ini fungsinya untuk menarik salah satu penonton. (Gak usah dibayangin ya Gansist 😁).



Sumber: sini

Kemudian kesenian lengger Banyumasan ini diiringi dengan gamelan calung tradisional yang terbuat dari bambu wulung (bambu berwarna ungu kehitaman). Instrumen musiknya sendiri ada kenong, gambang, gong, kedang dan beberapa alat musik tradisional lainnya. Di sini juga ada sinden yang tugasnya menjadi penyanyi dengan suara merdunya. Kalau nggak merdu mana mungkin jadi sinden loh Gansist, yang ada penonton bubar jalan 😁.



Sumber: sini

Namun, sekarang ini Gansist karena jaman semakin berkembang pesat, kesenian lengger mulai mengalami alih fungsi sebagai seni pertunjukan yang ditampilkan dalam berbagai acara misalnya pernikahan, khitanan, syukuran, atau acara kesenian budaya Banyumasan misalnya. Penampilan para penari lengger pun juga mengikuti perkembangan jaman dengan busana dan riasan yang makin memesona bagi yang menyaksikannya. Menonton kesenian lengger memang jadi tontonan yang sedap dipandang mata sebab kebanyakan penari lengger itu pasti cantik-cantik deh dan mereka itu jago menari atau luwes dalam gerakan tariannya. Selain itu juga enak didengar karena adanya perpaduan alunan musik calung sebagai musik pengiring dan suara merdu sinden atau penyanyi yang bisa membuat penonton akan terhipnotis ingin ikut menari bersama. Mungkin Gansist penasaran ingin tahu tarian lengger Banyumasan seperti apa berikut TS bagikan link videonya. Terima Kasih.