cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
Pesan Di Messenger : Aku Ingin Bunuh Diri!


Malam sudah hampir memasuki jam cinderella, mata ane pun sudah sangat mengantuk hingga ane putuskan untuk segera log out dari aplikasi facebook. Namun tiba-tiba notifikasi mesenger ane berbunyi. Agak ngeselin kalau tengah malam begini ada yang mengirim pesan, apalagi kalau nggak penting. Kantuk jadi sedikit hilang. Ane buka pesan yang masuk dan isinya : aku ingin bunuh diri. Yang mengirim mesenger adalah salah satu teman facebook ane.

Sontak kantuk ane lenyap. Jantung berdebar-debar. Segera ane kirim jawaban : Jangan bunuh diri! Semua masalah ada penyelesaiannya.

Sedikit mundur ke beberapa jam sebelumnya. Untuk keperluan penulisan sebuah antologi kesehatan, ane mengadakan sesi tanya jawab di wall facebook. Kebetulan hari itu membahas tentang mental illness. Ada beberapa akun yang inbox dan menceritakan tentang problemnya. 3 diantaranya depressi karena berbagai sebab. Dan malamnya 1 lagi inbox yang masuk, seseorang yang ingin bunuh diri!

Sejujurnya ane tak terlalu dekat secara on line dengan akun itu. Dia jarang komen. Hanya, dia merupakan salah satu pembaca cerbung ane. Malam itu ane berusaha sebisa mungkin membujuknya agar tak melakukan niatnya. Hanya itu yang bisa ane lakukan. Kami beda pulau dan ane gak mengenal orang-orang di sekelilingnya yang bisa ane kasih tahu agar membantu si Mawar (kita anggap saja namanya itu) untuk mengurungkan niatnya.

"Semua masalah ada jalan keluarnya."

"Jalanku sudah buntu."

"Bicarakan masalahmu dengan orang yang kamu percaya dan minta solusinya."

"Aku hanya punya ibu yang sudah tua dan perlu kujaga, serta adik yang sudah menikah dan hidup pas-pasan. Tak ada orang yang bisa aku ajak bicara."

"Kalau begitu, bagaimana nasib ibumu jika kamu bunuh diri? Siapa yang akan menjaganya?"

"Itulah yang aku pikirkan. Tapi aku akan meminta adik untuk menjaganya."

"Kumohon jangan bunuh diri. Mohonlah petunjuk Tuhan."

"Tuhanpun tak peduli lagi denganku. Berdoa tak ada gunanya!"

Duh ... ane terus berusaha mengajaknya bicara dan dia menceritakan masalahnya. Kami terus berbalas chat, dan ane berharap dengan menumpahkan isi hatinya, jiwanya akan sedikit lebih tenang. Sampai saat ketika dia tak membalas pesanku lagi. Dan ane bersyukur ketika 2 hari kemudian dia komen di salah satu cerbung ane.

Di atas itu adalah salah satu kasus depressi. Penderitanya banyak yang tidak mendapatkan pertolongan sesuai yang dibutuhkan. Penderita mental illness jenis ini banyak yang berakhir pada bunuh diri.

Lingkungan sekitar penderita depresi sering tidak memberikan respon yang benar dalam menghadapi mereka. Bahkan terkadang mereka malah membully atau terus menyalahkan penderita atas masalah yang dihadapinya, yang menyebabkan dia depressi. Kepedulian sekitar yang sangat rendah akan semakin menjerumuskan penderita ke dalam tingkat depressi yang lebih berat.

Beberapa kisah pembunuhan ibu terhadap bayinya sendiri, jika kita runut, sebagian di antaranya terjadi karena si ibu depressi. Perekonomian keluarga yang buruk, baby blue syndrome, suami yang tak bertanggung jawab, mertua yang cerewet dan sering menyindir menantu, merupakan beberapa penyebab yang membuat seorang ibu yang baru melahirkan menjadi depresi.

Seorang teman ane habis melahirkan secara SC tapi anaknya nggak lama meninggal. Ibu baru melahirkan dan anaknya meninggal kira-kira bagaimana perasaannya? Sedih? Tentu saja. Siapa sih yang nggak sedih anak yang dinanti sembilan bulan itu lahir terus meninggal? Dia depresi. Tapi para tetangganya malah membullynya dengan mengapakan salah satunya : ngapain sih gaya-gayaan pakai sesar segala?

Plis deh, Gan, Sesar itu bukan untuk gaya-gayaan. Sesar atau SC itu punya indikasi. Semuanyanya ya untuk keselamatan bayi dan ibunya, bukan buat gaya-gayaan. Kalau mau buat gaya-gayaan mungkin proses sesarnya divideoin trus diupload di youtube, atau bekas jahitannya difoto trus diupload di FB.

Ada banyak cara untuk berempati kepada penderitaan orang lain. Cara yang gampang adalah dengan DIAM. Seorang yang depresi itu ibaratnya orang yang berjalan menuju ke arah jurang. Bullyan Anda terhadapnya itu seperti Anda mendorongnya untuk lebih cepat terjun ke jurang. Anda tidak mau kan menjadi pencetus bunuh dirinya seseorang?

Sumber:
Opini pribadi
Gambar : Pixbay

anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1.5K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.