i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Survei: Prabowo Kandidat Paling Kuat Capres 2024


Survei: Prabowo Kandidat Paling Kuat Capres 2024

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merajai dua hasil survei kandidat kuat calon presiden 2024. Menteri Pertahanan kabinet Jokowi Ma'ruf itu unggul dalam hasil survei Indo Barometer dan Paramater Politik Indonesia yang dirilis berbarengan pada Minggu (23/2).

Versi Indo Barometer, Prabowo unggul sebagai capres terkuat pada Pilpres 2024, mengungguli sedikitnya 22 nama elite populer di kalangan masyarakat. Survei Indo Barometer dilakukan dalam rentang 9-15 Januari 2020.

"Prabowo meraih 22,5 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,1 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 7,7 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 6,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari dalam paparannya di Jakarta, Minggu (23/2).

Hanya saja, keunggulan Prabowo tersebut terjadi jika Presiden Joko Widodo tidak ikut lagi bertarung di Pilpres 2024. Jika Jokowi turut masuk dalam simulasi 23 nama, kata Qodari, maka Jokowi masuk urutan pertama dengan angka 32,2 persen.

"Kemudian disusul Prabowo Subianto 17,5 persen, Anies Baswedan 9,7 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,3 persen, dan Tri Rismaharini 3,6 persen," lanjut dia.

Jika Prabowo dan Jokowi bertarung kembali, kata dia, maka Jokowi masih unggul dengan angka 41,2 persen. Sementara, Prabowo hanya memperoleh sebesar 36,3 persen.

Survei Indo Barometer dilakukan terhadap 1.200 responden yang sudah memiliki hak pilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan (margin of error) mencapai 2,83 persen.

Parameter Politik Indonesia

Terpisah, Lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Politika Research and Consulting (PRC) turut menempatkan Prabowo Subianto dengan elektabilitas tertinggi sebagai capres 2024.

Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno mengatakan pihaknya mengukur popularitas kandidat itu melalui wawancara tatap muka dengan responden berjumlah 2.197 yang tersebar di 34 provinsi.

"Prabowo berada diposisi teratas dengan 17.3 persen," kata Adi saat merilis hasil surveinya di Hotel Grand Alia Cikini, Jakarta, Minggu (23/2)

Di posisi kedua dan ketiga, disusul politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno dengan 9.1 persen dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi ketiga dengan 8.8 persen.

Setelah itu, berturut-turut disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (7.8 persen), Wakil Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5.4 persen), Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (5.2 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (4.7 persen), Tokoh Agama Abdul Somad (4.5 persen) dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini (2.6 persen).

"Prabowo dan Sandiaga berada di posisi tertinggi untuk posisi capres dan cawapres bila Pemilu 2024 digelar hari ini," kata Adi

Selain Sandiaga, disusul berturut-turut oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan 6.7 persen, Anies Baswedan (4,59), Agus Harimurti Yudhoyono (3.99 persen) dan Basuki Tjahaja Purnama (3.17 persen).

Tak hanya itu, Adi menjelaskan bahwa pasangan berlatar belakang militer-sipil menjadi favorit masyarakat sebagai pemimpin masa depan Indonesia untuk maju sebagai pasangan Capres-Cawapres tahun 2024.

Ia menyatakan pasangan militer-sipil disukai oleh 30,4 persen responden. Unggul atas pasangan sipil-militer sebesar 14,2 persen.

"Penyebutan pasangan militer-sipil sebagal preferensi Capres-Cawapres 2024 menunjukkan bahwa kombinasi ini diprediksi menjadi pilihan masyarakat pada Pemilu 2024," kata Adi

Survei PPI sendiri menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan tingkat kesalahan (margin of error) mencapai 2.13 persen. (dmi/rzr/ain)
sumber

☆☆☆☆☆

Ini akan menarik.
Meskipun Pilpres masih akan digelar tahun 2024, 4 tahun dari sekarang, tapi gaungnya sudah mulai terdengar. Dan lucunya justru bukan partai-partai besar yang menyalakan mesin, tapi justru seseorang yang tak punya partai dan didukung ormas abal-abal.

Prabowo, mungkin dianggap terlalu tua untuk maju sebagai capres. Namun usia tua tak selalu harus pensiun dari dunia politik. Kita ketahui bahwa saat nanti ditahun 2024, usia Prabowo genap 73 tahun. Sudah afkir memang. Tapi seperti pepatah tua-tua keladi, makin tua makin menjadi, nampaknya cocok dengan diri Prabowo, daripada seorang tokoh yang pernah dekat dengan Prabowo, tua-tua barang antik, makin tua makin jadi gelandangan politik. Tahu dong siapa orangnya.

Prabowo Subianto. Sebagai seorang prajurit, hidup Prabowo pasti telah kenyang dengan pahit getirnya pertempuran. Dan dalam hidupnya, Prabowo pun kenyang dengan pertempuran bathin. Ditikam sana-sini, oleh kawan maupun lawan. Gagal berkali-kali menjadi orang nomor 1 atau nomor 2 di Republik ini. Gagal dalam urusan rumah tangga. Tapi nyatanya Prabowo tetap tegar.

Seperti kata Gus Dur, Prabowo adalah orang yang paling ikhlas. Nampaknya hal ini bukan isapan jempol. Buktinya Prabowo ikhlas menerima jabatan sebagai Menteri Pertahanan, jabatan yang sekaligus menempatkan dirinya sebagai pembantu presiden. Menjadi menteri terpenting dari orang yang 2 kali menjadi rivalnya di Pilpres.

Jika kita amati, sepertinya Jokowi, dan pastinya Megawati, justru memang mempersiapkan Prabowo agar benar-benar siap menjadi orang nomor 1 di Republik ini. Untuk itulah Prabowo didaulat untuk memegang jabatan sebagai menteri. Dan Prabowo, dipaksa untuk membuka matanya, agar dirinya lebih mengenal mana kawan mana lawan. Mana orang-orang yang memang ikhlas mendukung, mana orang-orang yang hanya memanfaatkan dirinya sebagai kendaraan dengan membawa agenda tersembunyi.

Yang menarik, dalam survey, ada nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Kita jelas mengesampingkan nama Jokowi yang pastinya tak akan bertarung lagi dalam pilpres 2024. Padahal jika bertarung, Jokowi nyatanya berdasarkan survey, masih memimpin dengan persentase tinggi. Dan yang lebih menarik, ada nama Ahok disana, yang memperoleh suara 5,2%, terpaut 2,6% dari Anies yang mendapat 7,8%. Padahal Anies selama ini gigih membangun image sempurna dalam setiap kesempatan, dan Ahok selalu dihinakan oleh para pendukung Anies.

Satu hal yang harus diingat, Anies Baswedan serta Sandiaga Uno pernah berjanji tak akan mengecewakan Prabowo. Jika Prabowo maju sebagai calon presiden, maka Anies dan Uno tak akan maju sebagai capres. Itu janji mereka yang dikatakan secara sadar. Bahkan Uno mengatakan Sami'na Wa Atho'na yang artinya kami mendengar dan kami mentaati.

Mungkin Uno benar-benar bisa memegang ucapannya. Tapi Anies? Hanya Tuhan, dirinya, dan pohon-pohon Monas yang tahu apa isi hatinya.

Andai benar Anies akan maju dalam pilpres 2024, maka hanya akan ada 1 partai yang akan mendukung pencalonannya. Siapa lagi kalau bukan PKS. Partai ini dipastikan akan mendukung Anies dengan deal-deal tertentu. Kita tahu, selama ini seluruh kader PKS bisa dikatakan kartu mati dalam kontestasi politik yang lebih besar dibanding pilkada. Dan Prabowo akan didukung oleh partai-partai besar seperti PDIP dan Gerindra, serta partai-partai lain seperti PKB, PPP, dan lainnya. Nasdem sendiri mungkin akan berkongsi dengan PKS. Dan Demokrat? Gamang karena Agus Harimurti Yudhoyono tetap tak akan punya kekuatan untuk maju dalam pilpres. Bayang-bayang anak mami tetap akan melekat dalam diri AHY.

Namun ada syarat agar Prabowo bisa didukung penuh oleh partai-partai besar. Calon wakilnya harus bisa diterima oleh seluruh partai pendukung. Dan itu bukanlah Puan Maharani. Jika Prabowo tetap memaksakan nama Puan Maharani, maka bisa jadi akan ada penolakan, sebab sebagus apapun Puan, citranya tetap buruk dimata rakyat Indonesia setelah pernah menjabat sebagai menteri Jokowi yang dianggap sebagai menteri titipan. Dan Puan sendiri tak punya prestasi selama menjabat sebagai menteri. Yang paling pantas mendampingi Prabowo adalah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sekarang. Lantas bagaimana Uno? Uno masih dianggap tak pantas untuk ajang besar pilpres. Sikapnya yang terkadang kekanak-kanakan membuat jengah.

Terakhir, dalam 4 tahun menjelang pilpres, bisa jadi akan ada perubahan besar dalam sebuah ormas. Ya. FPI kemungkinan akan menjadi partai. Ormas ini akan berkongsi dengan ormas-ormas sealiran. Dan perubahan status mereka adalah untuk mendukung Anies agar mempunyai kendaraan politik yang lebih besar.

Bagaimana kemungkinan-kemungkinan tak terduga yang akan kita saksikan dikemudian hari sebenarnya sudah terbaca sejak saat ini.

Tapi yang akan terjadi biarkan terjadi. TS tetap berharap Anies menjadi presiden agar semua rakyat Indonesia ikut merasakan apa yang dirasakan warga Jakarta.

Maju Negaranya, Bahagia Warga negaranya.
Itu.
Diubah oleh i.am.legend. 28-02-2020 22:33
nomoreliesAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 9 lainnya memberi reputasi
8
3.4K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.