habilyazamsanAvatar border
TS
habilyazamsan
Pangeran Khayalan


Pagi itu,aku memulai aktivitas yang biasa aku lakukan yaitu menyapu halaman rumah. Tak lama saat aku belum menyelesaikan pekerjaanku tiba-tiba sebuah mobil mewah melesat di depan ku lalu diikuti oleh dua orang yang keluar seraya memberi salam padaku, salah satu dari mereka terlihat agak tua dan satu lagi terlihat agak muda. Aku menduga bahwa mereka adalah seorang ayah bersama anaknya.

“Assalamualaaikum ”

“Waalaikumussalam,” jawabku disertai senyum yang tersunging dari bibirku.

“Ada yang bisa saya bantu?” tanyaku pada mereka.

“Maaf dek, apakah ayah adek ada?”

“Oh ada didalam, pak” kataku sembari masuk rumah untuk memanggil ayahku dan mempersilahkannya duduk.

Setelah ayahku menemui mereka berdua aku melanjutkan pekerjaanku yang tadi sempat terpotong.
Tak lama setelah itu mereka keluar dan kembali menyapaku. Dan pemuda itu, tak henti-hentinya menatapku serta tersenyum bahagia,sepertinya dia terllihat bahagia. Akupun segera menundukkan pandanganku.
Hatikku berdebar-debar, entah apa yang aku pikirkan tiba-tiba aku mulai memikirkan pemuda tampan yang tadi ke rumah bersama ayahnya, mungkin jika itu memang ayahnya.

###

Malam itu setelah pulang kerja ayahkku menemuiku.
“Zay, ayah pikir sudah saatnya bagimu untuk segera membentuk keluarga baru.”

“Apa yah?” kataku terkejut dengan ucapan ayah tadi

“Iya nak, kamu sudah cukup dewasa untuk hal itu. Lagi pula keinginanmu adalah menikah di umur sekarang kan?”

“Kenapa ayah tiba-tiba bilang sepeti itu?” tanyaku dengan sedikit kebingungan.

“Aku tak ingin berpisah dari ayah” lanjutku

“Ayah sudah menemukan seseorang yang menurut ayah cocok untukmu”

“Siapa yah?”tanyaku masih penasaran.

“Kamu ingat pemuda yang tadi datang kesini bersama ayahnya tadi pagi?”

“Iya Ayah” jawabku singkat.

Aku berusaha menenangkan diriku yang kini sudah tak karuan. Sedang jantungku berdegup kencang seperti akan copot dari tempatnya.

“Dialah pemuda yang akan ayah nikahkan denganmu,nak”

“Apa, ayah?”kataku sedikit teriak.

“Apa kamu tidak menyukainya, sayang?”kata ayah pelan.

“Tidak begitu,ayah” kataku sedikit gelisah.

“Dia kan anak seorang pengusaha terkenal disini,yah?”tanyaku lagi.

“Iya, sayang. Awalnya, Ayah tidak percaya dia melamarmu tiba-tiba. tapi? Ayah tidak bisa menolak tawarannya”kata Ayah yang juga khawatir aku tidak menyukai pemuda itu.

“Maaf,nak. Maafkan Ayah jika ini terlalu cepat” tambahnya lagi.

Dia memang laki-laki tampan, dari dulu aku selalu berharap bisa mengenalnya namun apa dayaku yang hanya seorang anak pedagang yang tak memiliki apa-apa. Tak sebanding dengannya yang sudah kaya dan memiliki usaha sendiri. Tak hanya itu, laki-laki tersebut juga memiliki perilaku yang sopan. Jadi wajar saja ayahku menyukainya sehingga langsung menerima lamaran darinya.

“Tidak, Ayah tidak salah. Justru dialah laki-laki yang aku impikan selama ini”jawabku dengan senyum yang tersunging dari bibirku.

###

Aku mulai tertarik padanya sejak duduk di bangku SMA. Saat itu dia sering pergi kuliah melewati sekolaku. Tapi aku berusaha menyimpan rasa ini. Bahkan,saat aku mulai melanjutkan ke jenjang perkuliahan aku meminta orang tuaku untuk mengizinkan aku berada satu universitas dengannya, karena aku hanya ingin menyukainya dalam diam. Konyol? Memang iya. Bagaimana mungkin dia bisa membuat ku selalu memikirkan tentang dia. walau aku tak ingin dia mengetahui bahwa aku mengagumimya. Aku hanya ingin mencintai seseorang yang berhak aku cintai yaitu imamku suatu saat nanti, sejak saat itu aku mulai memendam dan melupakan perasaanku padanya. Dan tak kusangka dialah orang yang pertama kali meminta agar aku menjadi seseorang yang suatu saat akan menjadi pendamping hidupnya.
Ya Allah benarkah ini? tidakkah aku bermimpi?

Kini tiba aku berada dipelaminan bersamanya. Iya, bersama seseorang yang dari dulu aku idamkan.seorang Fatih yang berasal dari keluarga berada. Seorang Fatih yang aku cintai saat aku masih belum mengenal apa itu cinta. Iyalah, diakan namanya Fatih Khoirul Abror.
Kini aku bagaikan Ratu semalam, dilayani banyak orang dan apa yang aku inginkan bisa terwujud, yaitu menjadi seseorang ayng tercantik diantara yang lain.

Tapi ternyata semalam itu terlalu singkat bagiku. Tapi, hal itu tidak berakhir begitu saja. Karena sekarang aku adalah orang kaya.

“Zay, Putri Cinderellaku,”kata Fatih pangeranku yang sekarang berdiri didepanku.

“Iya, Pangeranku ” jawabku sambil menatap wajahnya yang tampan.

“Aku mencintaimu” ucapnya padaku hingga membuatku terpana.

“Sang pangeran, aku juga mencintaimu”

“Bagaimanapun juga, cintaku padamu labih besar daripada cintamu padaku”katanya lagi dan sekali lagi ia membuatku jatuh dan tenggelam dalam lautan cinta yang dibendung olehnya.

“Sayang, Pangeran pergi ke kantor dulu, ya?”tanyanya padaku.

“Iya, Pangeran aku akan merindukanmu”

“Aku juga merindukanmu’

Lalu ia pergi dengan meninggalkan bekas di dahiku. Sekalilagi dia membuatku tersipu malu. Sebelum ia meninggalkan rumah, ia berbisik pada bibi Julia, pembantu rumah tangga di rumah baru kami.setelah ia benar-benar lenyap dari pandanganku, aku bertanya pada bibi Julia.

“Bibi, apa yang dikatakan pangeranku padamu?"

“Dia memintaku untuk melayanimu tuan putri”katanya dengan senyum yang seakan menggodaku.

"Iih, dasar pangeran itu tak bosan-bosanya merayuku." Kataku sembari tersenyum.

“Tuan putri butuh apa?”kata bibi Julia padaku.

“Tidak, Bibi ”

“Jangan terlalu berlebihan, aku bisa mengerjakan sendiri, kok!”sahutku.

Aku memang tidak menjadi ratu semalam lagi. Tapi, tinggal bersamanya bagaikan menjadi ratu. Saat ini aku merasa menjadi orang beruntung di dunia, karena dinikahi orang yang aku idam-idamkan selama ini.
Orang yang mencintaiku setulus hati dan tak berharap cintanya terbalas. Tapi tetap saja aku akan membalas cinta darinya.

“Putri Cinderella!!!” panggilnya saat pulang dari kantor tempatnya bekerja.
Dengan cekatan aku segera menemuinya.

“Lho pangeran kok pulang cepat?” tanyaku heran

“Aku tidak fokus bekerja karena mikirin kamu” timpalnya tetap dengan senyum manis yang tak lepas dari bibirnya.

“Hmmm… pangeran bisa aja”

Aku terus tersenyum betapa bahagianya diriku ini.

Lalu tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku
“Zay… Zay ” katanya dengan menepuk pundakku

“Jelas ini bukan pangeranku, lalu siapa?” bathinku.

“Zay, dari tadi kenapa belum selesai nyapunya?”kata ibuku yang tiba-tiba ada disampingku.

Betapa sedihnya aku ternyata itu semua hanyalah lamunanku. Tak menyangka aku melamun begitu tinggi.

Dalam sekejap bayangan mengenai pangeran fatih hilang diterpa angin.



The end....
Diubah oleh habilyazamsan 29-02-2020 05:45
Gimi96Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 24 lainnya memberi reputasi
23
2.3K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.