lurikaAvatar border
TS
lurika
[SFTH] I.L.Y. More, Ram (Bagian 1)


Namanya Rama, seorang anak dari kampung sebelah. Ia bekerja di salah satu perusahaan milik pemerintah. Aku bertemu dengannya saat adikku menjadi salah satu anak magang di perusahaan tersebut.

Setiap hari aku mengantar adikku ke tempat kerjanya dan alhasil aku bertemu dengan Rama. Dia orangnya baik, ramah, untuk masalah ketampanan sih, ia bisa masuk 10 besarlah versi diriku.

Awalnya kami hanya sebatas saling pandang dan setelah beberapa kali bertatap muka dengannya akhirnya kami diberi kejadian konyol oleh Sang Pencipta.

Saat itu aku membawakan makan siang untuk adik aku, dan kami bertemu di pelataran tempat parkir. Pertemuan itu sungguh konyol ia menabrakku dan aku marah-marah tapi sebenarnya bukan itu kekonyolan sesungguhnya melainkan karena ia tak pernah tahu apa nama makanan yang aku bawa. Sejak saat itulah aku mulai menyukainya.

"Hai!" Sapaku saat kembali berpapasan dengannya.

"Iya, hai juga!". Jawabnya datar. Aku tak peduli yang penting buat aku adalah melihat senyumnya. Aku yang menyukainya dan aku tak boleh memaksanya untuk menyukaiku.

****

Hari berganti hari aku selalu bertemu dengannya disaat aku mengantar adikku atau mengantarkan makan siang untuknya. Rama sepertinya sudah mulai menyadari kehadiran diriku.

"Hai!", seperti biasa aku yang menyapa duluan.

"Iya, hai juga!, setiap hari kamu mengantar makanan untuk siapa? Pacar kamu?", ini pertama kalinya Rama berbicara lebih dari tiga kata.

OMG!, jantungku berdegup kencang semoga saja Rama tak mendengar suara hatiku yang berteriak bahagia.

"Eh, bukan, bukan, aku mengantar makan siang untuk adik aku", ya Tuhan mengapa efek degupan jantungku membuatku menjadi gugup seperti ini.

Rama tersenyum dan senyum itu yang selalu membuatku meleleh, lalu ia kembali berkata, "magang dibagian mana adikmu?".

"Eh, bagian IT", kegugupanku semakin menjadi.

"Oh". Katanya singkat kemudian pergi meninggalkanku dengan kegugupan yang hakiki.

'Oh tidak Tuhan, beri aku keseimbangan, aku tak mau jatuh disini', batinku memohon sebab kedua kakiku sudah tak sanggup menopang tubuhku, kegugupan ini membuatku menjadi lapar. Kutarik nafas dalam-dalam lalu aku ikut berlalu menuju ruangan di mana adikku sedang magang.

Hatiku berbunga-bunga karena bisa bercakap dengan Rama walaupun hanya sebentar itu sangat cukup untukku.
Diubah oleh lurika 25-10-2020 10:14
Tole1224Avatar border
rizalazaAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 19 lainnya memberi reputasi
18
2.6K
127
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.