i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Jakarta Banjir Terus, Kebijakan Revitalisasi Anies di Cikini Dikritik


Jakarta Banjir Terus, Kebijakan Revitalisasi Anies di Cikini Dikritik
Spoiler for Isi Berita:


☆☆☆☆☆

Sebelumnya, TS undang semua pendukung Anies di BP Kaskus ini buat berdebat secara sehat dan bermartabat. Kalau tidak bisa, hanya bisa mempost gambar-gambar atau membawa-bawa hujatan terhadap gubernur-gubernur sebelum era Anies, lebih baik diam, SR aja.

Begini.
Anies memang punya gelar tinggi, mantan Mendikbud juga. Tapi sepertinya Anies kurang cerdas dalam bidang matematika. Apalagi kalau sudah bicara mengenai hitung-hitungan volume, kubik, luas penampang, bahkan mungkin untuk hal yang paling mudah yaitu menghitung panjang x lebar.

Ibarat sebuah harddisk, maka tidak mungkin harddisk yang dipakai begitu lama bisa menampung segala macam program dan file termasuk sampah-sampah. Pasti harus ada maintenance agar ada ruang cukup untuk menjalankan program sehingga sistem bisa berjalan lancar.

Begitu juga dengan sebuah sistem tata kelola air. Tidak bisa segalanya harus bertumpu pada resapan. Benar bahwa sunatullah itu, air meresap kedalam tanah, bukan kedalam otak. Tapi sunatullah juga bahwa air pasti mengalir ketempat yang lebih rendah. Jadi kalau menurut orang yang masih bisa berpikir waras, air dari gunung yang mengalir melalui sungai-sungai, pasti bermuara kelaut. Dan itu tidak melanggar sunatullah.

Membangun trotoar, pasti juga merubah desain jalan yang telah ada. Jika trotoar diperlebar dengan memakan bahu jalan, imbasnya pasti jalan akan menyempit. Jika ada genangan, air yang ketinggiannya mungkin 5cm pada jalan selebar 6 meter, pasti akan meninggi jika jalan dipersempit menjadi 4 meter. Air genangan yang yang tadinya lancar untuk masuk lubang pembuangan yang kecil, pasti butuh lubang pembuangan yang besar agar air cepat surut. Dan lebar selokan yang tadinya sempit, pasti butuh lebih lebar dan dalam untuk menampung air yang mengalir lebih tinggi dari jalanan.

Apakah Anies berpikir hal ini? Atau cuma bisa membayangkan akan mendapat pujian soal Formula E yang dipaksakan akan digelar juga?

Bulan lalu, Anies menyalahkan air kiriman dari luar Jakarta, seolah-olah air tak boleh masuk Jakarta. Padahal sumber mata airpun ada di pegunungan, dan itu yang membuat aliran sungai kuno ke Jakarta. Ketika sampah banyak menumpuk di sepanjang sungai, dibilang itu sampah kiriman, seolah-olah para penduduk yang mendiami bantaran sungai di Jakarta itu taat kebersihan, padahal sampah aja menumpuk dibelakang rumahnya.

Dan ketika hujan besar mengguyur luar Jakarta, dengan bangganya Anies berkata bahwa banjir di Jakarta itu karena banjir kiriman.

Ketika diluar Jakarta tidak hujan, maka banjir Jakarta itu akibat hujan ekstrim. Disini Anies tidak bisa lagi menyalahkan banjir kiriman. Tapi ketika tidak ada kambing hitam yang didapat dari luar Jakarta, maka hujanlah yang menjadi kambing hitam. Dan sebenarnya, ada sedikit batas lagi yang tipis diatas curah hujan itu, yaitu Anies tinggal menyalahkan Tuhan.

Saat pemerintahan gubernur era sebelumnya kejar tayang bersama pemerintah pusat menormalisasi sungai, Anies justru mempause usaha tersebut yang sebenarnya demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Jakarta, yang tentunya juga mereka adalah para pemilih Anies. Kenapa mereka adalah para pemilih Anies? Karena mereka memilih Anies agar rumahnya tidak digusur. Alih-alih Anies memberi kehidupan yang lebih baik, justru Anies menjalankan naturalisasi yang malah mempersempit lebar sungai dengan membuat betonisasi untuk selfie. Pokoknya apapun juga untuk selfie, seolah-olah hidup masyarakat Jakarta akan lebih baik dengan selfie.Sebenarnya Anies ini pengelola Jakarta atau pengelola sosial media?

Yang paling ghaib adalah klaim bahwa Anies telah membuat lubang vertikal yang berjumlah ribuan. Dimana keberadaannya? Berapa besar diameternya? Berapa dalam ukurannya? Mampukah pada akhirnya menampung air hujan? Nihil.

Jadi....
Anies paling ahli mengklaim. Anies paling ahli mencari kambing hitam. Anies paling ahli memutarbalikan fakta. Anies paling ahli membangkang. Anies paling ahli melempar tanggungjawab. Dan Anies paling ahli memutar kata.

Dibelakang dan didepan itu semua, para hulubalang Anies telah siap sedia mengorbankan harga diri untuk membela semua langkah keblinger Anies dengan semboyan : Sekarat Mati Ikut Anies. Apapun kesalahan Anies, dimata mereka harus dibela. Sebab kalau tidak, urusan dapur bisa tidak ngebul.

Anies..... Anies.....
Ngeri juga membayangkan ente jadi Presiden!
Diubah oleh i.am.legend. 25-02-2020 15:01
anjing tanahsebelahblog4iinch
4iinch dan 35 lainnya memberi reputasi
32
5.1K
84
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.