c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Formula E Untuk Siapa?





Formula E di gelar di Jakarta dan menjadi polemik baik itu dikalangan masyarakat maupun para politikus. Maklum saja gema Formula One saja kurang laku di Indonesia apalagi Formula Elektrik atau mobil listrik yang suaranya sunyi senyap tidak ada raungan dari knalpot yang membuat adrenaline balapan menjadi terpacu.

Kalau memang laku logikanya stasiun Televisi untuk perhelatan Formula One akan di tayangkan, tapi penggemarnya terus menurun maka otomatis pihak stasiun tv pun ambil langkah seribu. Berbeda dengan balapan motor yang sangat di senangi masyarakat, terutama para remaja mereka menilai balapan motor terutama moto gp sangat menegangkan dan menarik.



Maka tak salah bila pemerintah pusat pun tahu akan hal itu, langsung memberikan suport untuk menjadikan sirkuit khusus untuk moto gp di Indonesia. Penggemar balap motor memang melimpah ruah, selain motor banyak di sukai remaja bahkan untuk ajang balapnya sangat banyak untuk skala nasional.

Tapi kalau untuk balapan mobil penggemarnya sungguh terbatas, ada tapi tak sebanyak yang kita kira. Memang club-club mobil terlihat ramai bahkan kontes mobil mewah pun juga di gemari anak muda. Tapi bila menyelenggarakan balap Formula E apakah akan ada profit?, ingat balapan mobil proyek besar dan memakan banyak biaya.





Bukan hanya untuk gengsi dan ingin menarik wisata saja ada hal yang lebih dari itu, apalagi sebagai sport tourism kalau tidak ada profit untuk menggelar seri dari Formula E untuk apa? Sedangkan pemerintah provinsi ingin Formula E sebagai kampanye penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Menurut saya langkah tersebut kurang tepat karena untuk kendaraan ramah lingkungan, ciptakan tempat-tempat charge untuk kendaraan listrik di banyak tempat wilayah Jakarta.

Buatlah kebijakan dimana kendaraan dengan bahan bakar bensin dapat ditukar tambah dengan kendaraan listrik, gratis pajak selama 5 tahun sebagai pengguna kendaraan listrik. Tapi kayanya mana mau pemerintah kaya gini, ga ada pajak cuan ga ngalir. Ga ada sport tourism ga ada proyek, jadi Formula E hanya untuk bagi-bagi rezeki para pejabat dengan uang negara saja.

Bayangkan bila Pemprov DKI Jakarta, mereka menyetor dana 20 juta poundsterling hanya untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E. Jumlah itu senilai Rp 345,9 miliar, lalu ada 35 juta euro untuk asuransi. Berarti total keseluruhan sudah Rp 934 miliar.

Belum sampai disitu, mereka mengajukan Rp 112 miliar untuk civil works dan juga perbaikan jalan raya, Rp 48 miliar untuk dinding dan pagar, Rp 67,2 miliar untuk trek dan jalur balap. Rp 6 miliar untuk honor tim pelaksana lokal. Lalu Rp 25 miliar untuk biaya tak terduga dan Rp 32 miliar untuk safety dan race materials.

Wowww amazing bukan dana apbd yang harus dikeluarkan, kalau di total bisa sampai 1,5 triliun lebih. Semua di kelola BUMD JakPro.



Untung di selenggarakan di musim panas kalau musim hujan lihat saja sendiri di monas hujan sebentar, langsung banjir, namun sering dibilang genangan, halahhh... kinthil....

Salam lur, saya c4punk see u next thread





emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF





Diubah oleh c4punk1950... 24-02-2020 15:24
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
985
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.