RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
[SFTH] KUMPULAN KISAH INSPIRATIF
Amba Si Penggembala Domba


sumber ilustrasi

Tersebutlah seorang pemuda bernama Amba yang tinggal di pinggiran kota. Ketika usianya hampir tiga puluh tahun, berkatalah sang ibu agar dia segera menikah. Ibunya hendak menimang cucu sebelum tangan maut memisahkannya dari kenikmatan dunia. 

Sebagai anak berbakti, Amba menuruti perkataan ibunya. Karena merasa bahwa saran si ibu adalah yang terbaik di dunia ini,  Amba memohon agar memberitahunya siapa yang cocok dijadikan istri.

"Nikahilah Sarifah anak Wak Zaman," kata ibunya sambil tersenyum. Mendengar nama itu, Amba mulai gelisah. Wak Zaman pengusaha kaya-raya, memiliki putri yang cantik jelita. Sementara Amba hanya penggembala domba. Bagaimana mungkin Amba dipercaya dapat menghidupi Sarifah? Sementara untuk mencukupi kebutuhanannya berdua  ibu, sering tersendat-sendat.

"Selain Wak Zaman itu pengusaha kaya, bukankah dia seorang Ustadz?" Ibunya menenangkan keresahan Amba.  Sebagai pengusaha kaya, Wak Zaman tak akan mudah mencari calon menantu terbaik bagi putrinya. Tapi sebagai Ustadz, si ibu yakin, Wak Zaman lebih tahu siapa yang layak menjadi menantunya
.
Maka dengan risau berangkatlah Amba ke rumah Wak Zaman. Betapa terkejutnya dia, ternyata telah ada tiga  pemuda yang hendak melamar Sarifah. Di antara mereka, hanya Ambal yang paling miskin. Dia hanya membawa sepeda motor butut. Sementara mereka memiliki nobil mewah keluaran terbaru.

"Baiklah," ucap seorang lelaki tua kepada keempat pemuda di depannya. "Berhubung Wak Zaman sedang ada urusan penting, dengan berat hati dia mengundurkan acara ini. Tapi besok mudah-mudahan dia lapang." Alangkah senangnya hati Amba. Dia masih memiliki waktu sehari sebelum menemui kegagalannya. Lelaki tua itu meminta mereka berembat ke rumah Pak Zaman pukul enam sore tepat.

"Pukul enam sore tepat?" Ibunya terkejut mendengar  cerita Amba. Dia menyarankan agar ke anaknya rumah Pak Zaman sekitar pukul 6 lewat 30 menit.

"Tapi itu artinya aku terlambat dan tak bisa memberikan ibu menantu." Amba mendesah. Si ibu menguatkan hati anaknya. Dia kembali mengatakan bahwa Wak Zaman tahu siapa yang layak menjadi menantunya.

Ternyata apa yang ditakutkan Amba terjadilah. Sesampai di rumah Wak Zaman, ketiga tiga pelamar itu sedang berbincang dengan lelaki tua itu. Melihat kedatangannya, si lelaki  tua  tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya, lalu menghalangi Amba masuk ke dalam.
"Kau ingat kan perintah yang aku katakan kemarin? Pukul 6 tepat. Ini sudah jam berapa?" ketus lelaki itu.

"Hampir pukul 7, Pak."

"Nah, kalau sudah tahu, pintu gerbang masih terbuka lebar. Silakan!" Lelaki tua itu menyuruhnya pulang. Tapi sebelum pergi, Amba mengatakan alasan dia terlambat datang karena harus melaksanakan Shalat Maghrib.

Begitulah, hari-hari berlalu, membuat Amba sedikit kesal. Teringat ibunya, dia pun menghilangkan rasa kesal itu. Dia yakin apa yang diucapkan ibu adalah hal terbaik untuknya. Hingga saat dia akan menggiring domba-domba menuju padang rumput di pinggiran kota, sebuah mobil mewah berhenti di depan rumahnya. Dia terkejut melihat siapa yang datang. Ternyata dia itu Wak Zaman.

"Hai, pemuda ke marilah. Siapa namamu?"

Amba bergegas menemuniya, "Amba, Pak?"

"Mana ibumu? Saya ingin memastikan kapan kalian melamar putri saya?"

"Menikah?" Amba seakan bermimpi.

"Ya, menikah. Hanya kau yang cocok menjadi menantu saya. Sedangkan perintah Allah saja kau selalu jalankan tepat waktu, mana mungkin kau menyia-nyiakan putri saya."

Akhirnya Amba menjadi menantu orang kaya, dan memegang tampuk pimpinan  salah satu cabang perusahaan Wak  Zaman.

0ooo0ooo0


*diceritakan kembali
Diubah oleh RifanNazhif 24-02-2020 03:30
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.7K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.