• Beranda
  • ...
  • Inspirasi
  • Apa itu Insecure? Bagaimana Insecure membunuh kebahagiaan kita?

anonimiss
TS
anonimiss
Apa itu Insecure? Bagaimana Insecure membunuh kebahagiaan kita?
 
Spoiler for spoiler:


Insecureadalah perasaan tidak aman terhadap diri yang mampu membunuh kebahagiaan kita tanpa kita sadari. Insecure bisa terjadi saat kita malu, merasa bersalah, kekurangan, atau tidak mampu melakukan sesuatu. Saat merasa Insecure kita cenderung hidup dalam ketakutan. Semakin tidak percaya diri, semakin banyak rasa tidak aman yang ada dalam pikiran. Akibatnya, akibatnya bisa menjadi tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain dan melewatkan banyak kesempatan untuk bahagia. 
 
Apa yang menyebabkan kita merasa Insecure?

Terdapat beberapa hal yang sering kita lalukan seringkali memicu perasaan Insecure dalam diri kita, antaralain:

1.    Membanding-bandingkan diri dengan orang lain. 

Spoiler for spoiler:


 
“kalau saja kulit saya putih kayak kulitnya tentu saya akan terlihat lebih cantik. Teman-teman saya diterima universitas negri sedangkan saya tidak. Saya sudah berusaha lebih keras tapi hasilnya, karir teman tetap lebih baik dari karir saya, dan seterusnya… dan seterusnya…
 

Comparison is a thief of joy. Saat kita membandingkan diri dengan orang lain, kita seringkali terpaku melihat kelebihan orang lain yang tidak kita miliki sehingga kita lupa bahwa kita mempunyai kelebihan lain yang dapat kembangkan. Terlalu fokus melihat betapa teman kita bahagia sehingga lupa untuk mensyukuri hidup kita sendiri. Entah melalui stalking kesuksesan teman di Instagram atau linkedin, membandingkan pencapaian teman lalu menganggap kita tidak bahagia karena belum mencapai pencapaian yang sama seringkali memicu rasa insecure. Membandingkan pencapaian diri dengan apa yang dimiliki orang lain terkadang perlu untuk mamacu semangat. Tetapi kita juga harus ingat, saat kita sudah berusaha yang terbaik, usaha kita juga harus diapressiasi minimal oleh diri sendiri.

2.    Menoleh ke masa lalu. 

Spoiler for spoiler:


 “Jika dulu saya tidak egois, mungkin dia ngak akan minta putus dan kita sudah menikah. Jika dulu saya belajar lebih rajin mungkin saya bisa sekolah ditempat yang lebih baik. Jika dulu saya terima tawaran itu, mungkin kehidupan saya saat ini bisa ebih baik”. Padahal jika benar-benar diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, apakah semua otomatis bisa lebih baik? Ngak juga, siapa yag jamin?

Mungkin kita memiliki masa lalu yang menyisakan penyesalan dan itu membuat kita merasa tidak layak untuk hidup, suatu kesalahan dimasa lalu yang terus kita sesali. Ingat, masa depanmu tidak ditentukan oleh apa yang kita lakukan kemarin namun ditentukan oleh apa yang kita lakukan hari ini! Apa yang sudah terjadi sudah tidak dapat dirubah atau diperbaiki, yang lalu biarkan berlalu. Lebih penting bagi kita menjadikan apa yang telah terjadi dimasa lalu sebagai pelajaran untuk hari esok yang lebih baik.

3.    Terlalu banyak melihat sosial media.

Spoiler for spoiler:


 “Sudah buka ig.story mbak putri? Dia beli mobil baru loh. Wihh.. Seneng ya jadi nia rahmadani, apa-apa diurus asisten rumah tangga sampai ngupas salak ngka bisa. Senengnya bisa traveling kemana-mana, sayang gaji bulan ini ngepas pake nombokin kebutuhan kemarin” dan silahkan lanjutkan sendiri..

Sosial media memang bisa menjadi tempat kita mendapat inspirasi. Namun, bila kita terlalu sering melihat sosial media orang lain, kita bisa menginginkan apa yang mereka miliki dan merasa tidak cukup dengan apa yang kita miliki. Kita harus sadar bahwa kebahagian yang seringkali dipamerkan disosial media juga menyimpan cerita pahit dan perjuangan dibaliknya. Bersyukurlah atas apa yang kita miliki dan sebaiknya kita dengan bijak memaknai apa yang diposting sosial media.

4.    Overthinking. 

Spoiler for spoiler:


Terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum pasti terjadi tidaklah baik untuk kesehatan mental kita. Bukan berarti kita menjadi orang yang cuek dan berpikiran pendek, namun jangan terlalu keras pada diri kita sendiri. Nikmatilah proses dan positif thinking bahwa semua akan berjalan baik asal kita sudah berusaha yang terbaik.

5.    Terlalu mendengarkan Kata-kata negatif orang lain. 

Spoiler for spoiler:


Kita tidak bisa mengkontrol perkataan orang lain. Namun, kita bisa memilih perkataan siapa yang ingin kita percayai. Saran dan kritik yang membangun diri itu penting, namun tidak semua jenis perkataan orang harus kita terima mentah-mentah. Bila ada seseorang yang mengatakan hal negatif tentang diri kita, jangan simpan perkataan itu dalam hati! Ingat, identitasmu tidak ditentukan oleh apa yang dikatakan orang lain. Kita hanya meiliki dua tangan, mustahil bagi kita menutup mulut semua orang, tapi paling tidak kita dapat menggunakan dua tangan yang kita miliki untuk menutup telinga kita sendiri.

sekian trit dari nubi, semoga bermanfaat

sumber: 12dan opini pribadi
sumber gambar: google images
Diubah oleh anonimiss 23-02-2020 08:40
anon009tata604lina.wh
lina.wh dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3K
24
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
Inspirasi
icon
10.5KThread6.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.