Baru saja beredar kabar bahwa Amerika telah mencoret China dan Indonesia dari negara berkembang, otomatis menjadi Negara Maju. Tak hanya dua negara itu saja namun ada tiga negara lain yang di coret yaitu Brasil, India, dan Afrika Selatan.

Nampaknya Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) telah mencabut level kelima negara tersebut dari negara berkembang menjadi negara maju, di perdagangan Internasional.



Otomatis adanya perlakuan khusus yang ada pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yaitu Special Differential Treatment (SDT) akan tidak lagi berlaku bagi Indonesia.

Apa imbasnya untuk Indonesia? Apakah senang dengan adanya perkembangan bahwa Indonesia diakui sebagai negara maju. Haruskah kita berterima kasih kepada Pak De karena sukses membuat Indonesia yang dahulu selalu berkembang kini menjadi negara maju?



Tentu saja sebutan negara maju akan menjadi gengsi tersendiri untuk Indonesia, karena sudah pasti Indonesia akan disejajarkan dengan negara maju lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, atau negara eropa.

Tapi tentu saja dibalik gengsi ada yang tidak enaknya, seperti Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang akan ada beberapa fasilitas sebagai negara berkembang akan dicabut atau dihapus.



Seperti barang ekspor Indonesia yang akan masuk ke negara Amerika, akan dikenakan tarif yang tinggi karena ada pajak Impor. Bea Masuk Anti Subsidi pun akan mengalami koreksi, sekitar 1% saja. Tak hanya itu fasilitas GSP (generalized system of preference) juga akan dihapus.

Tapi setidaknya kita tak perlu lagi khawatir, karena yang terjadi pada negara-negara lainnya juga akan mengalami hal serupa bila barang mereka masuk ke Indonesia. Toh Indonesia saat ini masih surplus perdagangan per Januari 2020 sebesar US$1,01 miliar. 

Walau bisa dibilang ada permainan US disini, apa maksud US memberikan titel negara maju untuk Indonesia? Masih menjadi misteri, bahkan China saja pun berusaha menolak apa yang disampaikan US.



Usaha Indonesia menjadi negara maju pun sudah terwujud di tahun 2020, setidaknya kerja keras Pak De membuahkan hasil. Tinggal nanti dilanjutkan dengan memilih Presiden yang berkualitas bukan Presiden Lawak. Walau ada dampak tidak enaknya menjadi negara maju, sebagai anak bangsa saya ucapkan terima kasih Pak De. Salam, saya c4punk see u next thread.