Selamat sore kaskuser dan pembaca setia akun Katakhoi. Semoga hari ini masih menjadi hari bahagia bersama orang-orang yang dicinta.

Banyak orang di luar sana berkata , “Dengan cinta perut tidak akan kenyang”. Bahkan, beberapa dari mereka memberi umpatan, “Makan tuh cinta!” Memang tidak ada salahnya, karena di dunia ini semua hanya perihal persepsi, termasuk perdebatan mana yang lebih berharga antara cinta dan harta. Namun, meski begitu tidak bisa dipungkiri bahwa cinta adalah kebutuhan utama untuk kelangsungan hidup manusia, lalu setelah itu kebutuhan yang selanjutnya adalah harta. Dan lagi-lagi ini hanya perihal persepsi—opini yang disampaikan penulis terhadap apa yang dirasakannya dan apa yang dilihatnya dari lingkungan sekitarnya.

Sebagai makhluk hidup dan sosial—manusia tidak hanya membutuhkan kebutuhan lahir tetapi juga kebutuhan batin. Seperti yang kita ketahui bahwa di dunia ini cinta kasih menjadi kebutuhan utama dalam kelangsungan hidup manusia. Segala harapan dan impian akan lahir saat cinta kasih seseorang tercukupi, lalu setelah itu barulah harta bertindak untuk mewujudkan impian. Namun, pada kenyataannya tidak hanya orang-orang kaya saja yang mampu meraih impiannya, tetapi orang-orang dengan tingkat ekonomi menengah bahkan rendah, itu mampu meraih impiannya juga. Dan itu menunjukan bahwa harta bukanlah segalanya.

Selain itu juga, kebutuhan lahir seseorang atau bisa disebut juga sebagai kebutuhan yang tampak dari luar dan bisa dilihat oleh orang lain, itu bisa dilihat dari bagaimana raut wajah seseorang. Saat seseorang kekurangan cinta kasih dalam hidupnya—sedikit atau banyak ia pasti menunjukkan dalam raut wajahnya. Begitu juga dengan kebutuhan batin, mereka yang kekurangan cinta akan merasa perasaannya tidak tenang dan dirundungi kesedihan. Bahayanya, seseorang yang kekurangan cinta kasih dalam hidupnya mampu mempertaruhkan nyawanya. Itulah mengapa cinta menjadi kebutuhan utama dalam kelangsungan hidup manusia.

Para pejabat—orang-orang konglomerat akan dengan begitu mudah membeli apa yang ia inginkan, juga akan dengan begitu mudah pergi atau liburan ke mana saja. Memang dengan seperti itu pasti ada sedikit atau banyak kebahagiaan yang dirasakan. Namun, meski harta mampu membeli kebahagiaan tetapi tidak pernah seutuhnya mampu membelinya. Bayangkan, saat mereka mampu membeli apa saja tetapi yang ia rasakan hanya merasa puas perihal keinginannya saja. Sedangkan perasaannya belum tentu merasa puas juga.

Dengan harta mungkin kebahagiaan bisa dibeli, tetapi dengan cinta kebahagiaan akan tercipta tanpa menunggu waktu lama. Karena apa? Cinta mampu menukar segala kesedihan menjadi gelak tawa, cinta mampu menciptakan rasa bahagia yang tidak bisa dibeli dengan harta. Kehilangan harta masih dicari dan diusahakan—kehilangan cinta sama saja kehilangan separuh nyawa, bahkan ada yang rela kehilangan nyawanya karena dirinya kehilangan cinta.

Saat seseorang merasakan cinta dalam hatinya, saat itu juga ia akan lebih mudah peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada istilah memanusiakan manusia itu dengan harta, karena apa? Dengan harta segala sifat rakus, sombong, memandang orang lain rendah akan lebih dominan daripada munculnya sifat rendah hati dan saling menghormati sesama manusia lainnya meski terhadap pemulung sekalipun. Namun, meski tidak semua orang-orang yang bergelimangan harta seperti itu.

Memanusiakan manusia dengan cinta adalah salah satu cara paling halus untuk memunculkan kepekaan atas kepedulian sesama manusia lainnya. Cinta itu sederhana—bukan hanya dari pasangan saja yang didapatkan, tetapi juga dari keluarga, dari orang-orang terdekat, dan dari orang-orang yang tidak sengaja kamu temui. Semakin cukup seseorang terpenuhi cinta kasihnya, maka akan semakin besar juga kemungkinan rasa kemanusiaan seseorang lebih hidup juga.

Cinta mampu mengusahakan segalanya dan dengan cinta juga semuanya bisa diperjuangkan bersama-sama, termasuk mendapatkan harta. Sebagai manusia kita pasti pernah merasakan bahwa dalam keadaan serendah apa pun ekonomi tetapi masih bersama orang yang dicinta, rasanya akan tetap cukup dan harapan untuk masih melanjutkan kehidupan tidak akan pernah berkurang. Berbeda dengan mereka yang bergelimangan harta, tidak bisa dipungkiri bahwa kebahagiaan yang didapat hanyalah sementara. Mengingat bahwa manusia pasti membutuhkan perhatian, kasih sayang, kepedulian itulah yang menjadi kebahagiaan sejati untuk kelangsungan hidup manusia.

Hidup adalah proses—proses bahagia dan duka, proses jatuh dan bangun, proses berhasil dan gagal, dan segala proses-proses lainnya yang akan membuatmu sadar bahwa keberadaan cinta dalam hati dan hidupmu begitu benar-benar berharga. Seterpuruk apa pun seseorang, cinta kasih dari orang-orang terdekat mampu menenangkannya. Dalam keadaan terpuruk, orang-orang tidak membutuhkan harta tetapi membutuhkan kepedulian dari orang-orang tercintanya. Itulah mengapa cinta mampu menenangkan tetapi harta belum tentu.

Nah, itulah penjelasan dari 5 alasan kuat mengapa cinta lebih berharga daripada harta. Semoga kita adalah orang-orang yang tidak pernah kekurangan cinta.