c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Sarjana Muda Kok Susah Cari Kerja, Kalau Sarjana Tua?




Menjadi sarjana memang titel yang sangat bergengsi, banyak dari kita mengupgrade keahlian kita untuk belajar lagi dan lagi agar menjadi para ahli. Tapi berapa biaya yang harus di keluarkan untuk menjadi seorang 'Sarjana' sudah pasti puluhan juta, apalagi kalau kuliah di universitas ternama.

Tapi ada beasiswa, biaya lebih murah? Memang ada, tapi berapa orang yang bisa seperti itu, tidak semua mahasiswa dapat berprestasi kecuali kecerdasannya diatas rata-rata. Bagaimana mereka yang ingin jadi Sarjana tapi otak serba ngepas, mau tak mau melipir sekolah di universitas swasta.



Lalu setelah itu apa? Mencari kerja, menjadi PNS, atau bekerja di balik meja dengan gaji yang tinggi. Itu impian para lulusan sarjana muda, tapi faktanya apa yang terjadi? Susah cari kerja? Bisa dibilang seorang Sarjana tidak susah cari kerja, tapi yang susah itu adalah sesuai dengan ilmunya dan berada ditempat yang basah, dan yang utama adalah gaji yang sesuai dengan pengeluaran ketika masa pendidikan.

Bagi manusia yang berfikir kiritis, dana pendidikan itu adalah uang modal kalau mendapat pekerjaan tidak sesuai dengan pengeluaran mereka akan menahan diri walau sering diartikan sebagai gengsi. Maka kita akan melihat banyak sarjana muda yang jadi pengangguran.



Ada juga yang menurunkan standard harga hingga akhirnya dapat bekerja, tapi sekali lagi kue pekerjaan untuk sarjana terbatas. Banyak juga yang bertitel Sarjana tetapi tidak sesuai bekerja dengan keahlian yang di pelajarinya. Bahkan untuk lulusan Sekolah Menengah pun bisa, atau ada juga yang banting stir menjadi pengusaha muda.

Dengan ilmu yang di dapat dan punya modal mereka membuka jaringan usaha, buat mereka titel Sarjana itu hanya untuk strata saja karena mereka memang terlahir dari keluarga berada.



Jadi kenapa Sarjana Muda susah cari kerja? Mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya, dan juga gaji yang ditawarkan oleh perusahaan sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Itu menurut saya, kalau pekerjaan itu hanya sebagai karyawan terlalu picik pikiran kita, pedagang asongan itu adalah bos kecil yang bekerja, kalau saja dengan ilmu sarjananya mau menurunkan ego bukan tak mungkin menjadi bos kecil dengan beberapa karyawan yang bisa ia rekrut.

Tapi pertanyaannya mubazir dong pendidikan sarjananya, sekali lagi tak ada yang mubazir apa yang telah di pelajari. Contoh kecil sarjana pertanian, cobalah membeli beberapa lahan untuk ditanam sayur-mayur dan sebagainya dengan belajar menciptakan variant baru. Di dalam pertanian ada yang namanya agribisnis, kelola bisnis pertanian dengan tekun. Otomatis akan ada hasilnya, pelajari pasar dan hati-hati terhadap tengkulak ketika kita potong kompas maka bukan tak mungkin nyawa terancam. Untuk itu perlu ilmu untuk mendapatkan profit, tapi badan sehat.





Ikuti permainan bisnis, jangan pernah sekalipun melawan kalau tidak kita akan mati. Semakin tinggi pohon semakin angin kencang sering menerpa, semakin besar pohon semakin banyak yang ingin pohon itu di tebang. Setidaknya, bisnis bukan hanya teori tapi penuh resiko. Maka siapa yang berani ambil resiko? Para Sarjana Tua, mereka sudah lelah mencari pekerjaan. Tapi hasilnya, Nihil.



Salam lur, saya c4punk see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF





sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
18.5K
192
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.