iam.cyborg
TS
iam.cyborg
Seniman TIM: Kami Mendadak Hancur, Nganggur Dua Tahun Karena Gubernur Budek

Para seniman TIM merasa tak dipedulikan oleh Pemprov DKI dan Anies Baswedan karena sudah berulang kali protes soal revitalisasi TIM tapi tak pernah didengar. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) Radhar Panca Dahana dongkol dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena protesnya terhadap terkait proyek revitalisasi TIM tak dipedulikan. Mulai dari jajaran tingkat bawah hingga Gubernur Anies Baswedan tak ada yang mau dengar protes pihak Forum Seniman Peduli TIM.

"Berulang kali kita sudah ngomong dengan anak buahnya, deputinya, ngomong ke Jakpro, kita ke DPRD, tapi gubernur budek, enggak mau dengar," ujar Radhar di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (17/2).

Revitalisasi TIM ini dianggap pembunuhan besar-besaran atau genosida kebudayaan. Pekerja seni dipaksa merelakan mata pencariannya karena ruang berekspresi mereka itu baru dibuka setelah proyek selesai, dua tahun lagi.

Pemprov DKI bahkan dianggap tutup mata dan telinga dengan nasib pekerja seni. Sekalipun mereka melakukan perlawanan melalui acara seni gerilya yang digelar berbulan-bulan.

Radhar menilai proyek revitalisasi TIM itu menunjukkan arogansi Pemprov DKI kepada para seniman dan budayawan, terutama para pelaku seni yang menggantungkan kehidupan sehari-hari di TIM.

"Jadi apa yang dihancurkan gedung-gedung bersejarah itu oleh Jakpro, sebenarnya yang dihancurkan bukan hanya fisik dan materi saja, tetapi jiwa dari para seniman dan budayawannya, kami mendadak hancur, kami akan nganggur selama dua tahun," kata dia.

"Mohon Saudara Gubernur itu bukan hanya diberi teguran, saya kira diberi sanksi. Karena dia melanggar juga banyak aturan," katanya.

"Melangkahi Permendagri, Mendagri, tidak ada Amdal, tidak ada izin ini dan lain-lain, tidak ngomong sama DPRD," imbuh dia.

Radhar menuturkan, para seniman telah berupaya menyampaikan aspirasi ke beberapa pihak, namun hasilnya nihil.

Menurut dia, revitalisasi yang dilakukan Anies hanya berorientasi pada kepentingan komersial.

"Revitalisasi itu diberlakukan oleh Saudara Gubernur dengan aspek komersial yamg sangat tinggi. Itu rinciannya ada. Kami sudah rinci satu per satu. Praktik komersial supaya BEP, supaya dapat profit, dan lain-lain, untuk nambal kebutuhan karena TIM diangap beban APBD," ujar Panca.

Bagi Panca, orientasi Anies bersifat menyesatkan. Ia khawatir hal serupa juga akan berlaku di pusat-pusat kesenian daerah lain.

"Ini yang buat saya menyesatkan. Dan kalau ini berlaku di Jakarta, akan berlaku di pusat kesenian daerah lainnya, bahwa seni dan budaya itu beban bagi pemda," kata Panca.

Setelah mengadukan aspirasinya pada DPRD DKI dan tak berbalas, DPR RI adalah harapan terakhir bagi Panca.

Lihat juga: Revitalisasi TIM Berlanjut, Gedung Bersejarah Graha Bhakti Budaya Dibongkar

Radhar mengaku hal yang membuatnya kesal adalah tak adanya iktikad dari Pemprov DKI untuk berdiskusi soal proyek revitalisasi TIM dengan para seniman dan budayawan di sana. Karena itu Radhar merasa para seniman TIM tak pernah dianggap ada oleh Pemprov DKI.

"Ini nggak dikasih alternatif sama sekali, dia (Anies) berdiskusi pun tidak, dia baru jadi gubernur kemarin, ini jadi seniman sudah 50 tahun lebih, kok nggak dianggap," sesal Radhar.

Terlepas dari itu, Radhar mengaku tidak menolak proyek revitalisasi TIM. Hal yang membuatnya kesal adalah tidak ada komunikasi lanjut antara Pemprov DKI dan para seniman TIM, seperti pekerjaan mereka yang hilang dan pembangunan hotel 200 kamar di lokasi gedung yang digusur.

Lihat juga: DPRD DKI Setop Sementara Anggaran Revitalisasi TIM Senilai 1 Triliun

Radhar serta perwakilan Forum Seniman TIM melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI. Rapat tersebut membahas polemik revitalisasi TIM oleh Pemprov DKI. Dalam kesempatan itu Radhar berharap Komisi X menindaklanjuti polemik revitalisasi tersebut dengan menegur Pemprov DKI.

"Harusnya Komisi X bisa berbuat banyak. Bisa menegur pemerintah dari pusat sampai daerah. Saya ingin mendapatkan satu action, suatu keputusan yang jelas, katakanlah memberi sanksi atau kepada pihak-pihak yang telah melakukan penghinaan atau pembunuhan terhadap kebudayaan," ucap dia.


Komisi X Duga Ada Cacat Prosedural

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda merespons polemik revitalisasi TIM saat menerima kedatangan Forum Seniman Peduli TIM. Dia menduga ada beberapa regulasi yang tidak terpenuhi dalam proyek revitalisasi TIM.

"Kami melihat ada cacat prosedural dalam revitalisasi ini. Ada beberapa regulasi yang tidak terpenuhi seperti yang disampaikan oleh teman-teman dari forum seniman peduli TIM," tutur Syaiful di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (17/1).

Lihat juga: Anggaran Hotel TIM Dipotong DPRD, Jakpro Konsultasi ke Anies

Selain itu Syaiful menyebut Komisi X sepakat jika proyek revitalisasi TIM dihentikan sementara hingga regulasi terpenuhi. Dia juga mendukung agar Pemprov DKI meminta persetujuan kepada para seniman dan budaya TIM lebih dulu sebelum melanjutkan revitalisasi.

"Komisi X setuju dan mendukung supaya revitalisasi TIM ini dimoratorium dulu," ujarnya.

Syaiful berkata demikian karena TIM tak cuma ikon bagi Jakarta tetapi juga simbol masyarakat Indonesia. Karena itu Komisi X akan melakukan koordinasi secepatnya dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan, DPRD DKI Jakarta, dan PT Jakpro.

"Hari ini surat saya tanda tangan, langsung dilayangkan ke mas Anies, semoga secepatnya bisa direspons oleh Gubernur mas Anies," lanjutnya. (kha/osc)

https://m.cnnindonesia.com/nasional/...gubernur-budek

BERMASALAH TERUS,
BIANG RIBUT
KAPAN DISANKSI NIH GABERNER!@
kodokupersebelahblog4iinch
4iinch dan 23 lainnya memberi reputasi
22
8.9K
106
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.