sumber gambar




Assalamu'alaikum Bu, bagaimana kabar ibu sekarang? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Bu, sudah lama rasanya sejak setahun lalu aku mengunjungimu. Keinginan untuk kembali menjengukmu sebenarnya sering kali menyelusup masuk ke dalam sanubari, tapi sayang jarak dan waktu serta biaya menjadi kendala.

Ditambah lagi kini aku telah kembali dipercaya memiliki buah hati, menjadikanku semakin sibuk. Ibu tentu sudah tahu kan, kalau Ibu mendapat cucu kedua dariku?

Ya! Dia adalah bidadari kecil yang sangat tangguh dan menggemaskan. Enam bulan sudah semenjak kelahirannya Bu, tapi engkau belum pernah melihat rupanya secara langsung.

Terbayang dalam benakku Bu, bagaimana raut sedih dan kecewa wajah tuamu ketika mendapat kabar cucumu telah lahir ke dunia, tapi Engkau tak bisa menjenguk. Apalagi hal seperti ini pun terjadi saat kelahiran anak pertamaku.

Ibu, melalui surat ini aku ingin meminta agar Engkau tak perlu berlarut-larut dalam kesedihan akan hal itu. Aku mengerti akan kondisi dan situasimu Bu, pun sebaliknya aku harap Engkau juga mengerti dengan kondisiku, sehingga sampai saat ini belum bisa mengunjungimu lagi.


Sebenarnya ingin rasanya membawa cucu-cucumu bersua denganmu Bu, tapi seperti yang aku bilang di atas, banyak kendala menjadi penghalang. Ditambah lagi kondisi kesehatan cucu kecilmu, tak sesehat kakaknya menjadi pertimbanganku untuk tidak membawanya berpergian jauh.

Tapi perlu ibu tahu, meski tanganku tak mampu menjangkaumu, bibirku tak pernah jemu mendoakanmu. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu. Engkau memang ibu mertuaku, tapi sudah kuanggap seperti ibu kandungku.

Bu, sesungguhnya masih banyak kata yang ingin aku susun untukmu. Masih banyak rasa yang ingin kuutarakan padamu, tapi aku tahu semakin panjang surat ini mungkin akan semakin deras air mata mengalir dari kedua netramu. Maka kuputuskan untuk mengakhirinya di sini.

Semoga surat ini bisa sedikit mengobati kerinduanmu pada kami.


Ibu ... Ada rindu tak terungkapkan
Ada keinginan tak tersampaikan
Hasrat ingin bertemu begitu menggebu
Tapi jarak dan waktu menjadi belenggu

Engkau yang jauh disana dan aku disini
Terhalang oleh kondisi
Menciptakan elegi

Ibu, semoga Engkau bisa mengerti
Dan kuharap Engkau sabar menanti
Hari dimana kita bisa saling menatap dalam satu atap


Akhir kata, salam dari kami semua yang selalu merindukanmu. Aku, cucumu, dan anak lelakimu.



Cilacap, 19 Febuari 2020