tyatutu
TS
tyatutu
Ternyata Toleransi Pancasila Adanya di Pelosok Flores Timur
 Adonara

Perjalanan untuk mencari cerita TKI berlanjut ke Pulau Adonara, Flores Timur. Perjalanan ke Adonara tidak terlampau jauh dari Larantuka. Namun banyak beredar berita bahwa terkadang dalam perjalanan menyeberang kerap terjadi pusaran misterius.

Jadi kendati gak sejauh perjalanan lalu ke Solor, namun perjalanan ke Adonara lebih berbahaya karena adanya arus misterius yang bisa menenggelamkan perahu. Makanya perlu hitungan waktu untuk menyeberang ke sana.



Adorana sama seperti pulau di sekitar Flores lainnya. Mungkin kata orang kota disebut tertinggal karena aksesnya sulit, masih banyak hutan, listrik dan sinyalpun tidak terjamin keberadaanya. Tapi tahukah gansis, dari pulau-pulau di Flores ini kita bisa menemukan makna keberagaman sebenarnya. Mungkin menemukan Indonesia seutuhnya.

Ya, meski saya memakai jilbab sebagai identitas Muslim saya, namun mereka benar-benar menghormati saya. Menyediakan tempat salat, mengusir anjing yang saya takuti, tanpa melihat kalau saya bukan bagian dari mereka secara agama.

Ok, balik lagi ke topik. Kalau di Pulau Solor kita harus naik mobil pikap untuk menuju pusat pemukiman, di Adonara kita udah disediakan ojek yang sopirnya anak-anak semua. Dari wawancara singkat saya, si pengemudi rupanya baru pada pulang sekolah dan sekolah SMA nya berada di beda kecamatan. Di sana sekolah hanya bisa dihitung jari padahal luas banget ini pulau. Sedih kan, beberapa harus berkorban waktunya hanya untuk pergi ke sekolah. Jadi kurang bersyukur apa, buat kita yang sekolah di Jakarta dengan segala kenyamanan. Masih belagu?!



Di sana saya ketemu ketua RW salah satu desa. Meski cuma ketua RW, dia banyak memberi inspirasi. Dia adalah salah satu pemonitor para TKI swadaya di Malaysia. Meski berada di pelosok, dia selalu rajin menyapa warganya yang jadi TKI melalui Facebook. Cerdik bukan!

Jangan kamu kira ini cuma perihal sepele karena dia harus menyebrang pulau supaya dapat sinyal dan mengecek kabar dari warganya melalui facebook. Perjuangan banget kan. Pak RW ini juga paling kritis saat banyak guru di tempatnya bekerja melakukan pungli. Hmmm....

Selama kita mengobrol, sang istri sibuk memasak. Dan ya mereka menunjukan keramahan Indonesia yang kental banget, seperti ramah dalam menerima tamu. Hingga akhirnya, kita bisa bersantap jagung titi sebagai pengganti nasi lengkap dengan sayur bening dan ikan, Hmmmm enak.....

Di sini juga saya terharu dengan kebaikan teman saya, Okan. Dia awalnya adalah lelaki cuek. Namun belakangan dia adalah orang yang 'menjaga' saya. Sebenarnya tubuh saya yang kecil dan imut ini membuat banyak orang perhatian dan memberikan perlindungannya untuk saya. Bahkan perlindungannya membuat saya tersentuh dan terketuk... dia adalah orang yang terdepan mengusir anjing yang membuat saya takut,  mengulurkan tangan saat harus naik dan memanjat-manjat, tukang foto, sampai merelakan bahunya untuk menopang saya turun dari pohon. hahaha... gentle banget kan!  

Oh iya, sepengelihatan saya selama  di sana ada yang unik. Banyak rumah di NTT menaruh sound system dan speaker bersar-besar di depan rumah mereka. Usut punya usut orang NTT gemar berpesta dan menyalakan musik besar-besar. Mereka bangga kalau mereka bisa nyalain musik sekeras-kerasnya. Lucu ya.



Larantuka

Keesokan harinya kita naik ke daratan tinggi di Larantuka. Jalan berkelok hampir membuat saya mabok tapi sesampai di sana dan bergabung dengan wartawan lokal, saya langsung disambut sama lucunya anak-anak yang lagi manjat-manjat pohon beringin. Lucu banget, saya jadi kangen masa kecil dan emang aktivitas kayak gini udah jarang banget di Jakarta. Bahkan enggak ada kali.

Langsung deh tancap gas ikutan naik-naik sambil ketawa-tawa sama anak-anak abis itu malah enggak bisa turun. hahahaha. Dari tawa anak-anak itu kita tahu bahwa bahagia itu sangat sederhana, cuma dari aktivitas bermain kayak gini. Hal ini tentu jarang banget ditemuin di Jakarta yang anak-anaknya udah stuck ke gadget. Mereka lupa betapa serunya main di luar.  

Selesai dari kumpul-kumpul di forum desa, pulangnya kita menyempatkan foto-foto bareng-bareng di salah satu tebing. Wah seger banget pokoknya dan emang keliatan indah banget apalagi sama orang-orang yang seru meski baru beberapa jam kenal. Ke-ekstrovert-an saya memang membuat saya mudah lengket dan cepat dekat dengan orang. Kepribadian ini juga menurut saya yang paling penting untuk para traveler dan sifat saya ini diasah selama saya bekerja di tempat saya yang memerlukan daya survival tinggi di tempat asing.  

Kita juga mampir ke dermaga untuk menikmati sunset dan ternyata lagi mendung. Namun enggak buat keindahannya hilang, Malah kita bisa foto-foto ala ala video klip gitu hahahha.... siapa dulu yang foto (gue!). Menurut saya, sayang banget klo orang yang udah ke tempat bagus tapi fotonya gak bagus misalnya foto cuma muka doang gak ada panoramanya. 


Saya suka misuh-misuh kalau tempatnya bagus tapi foto orangnya lebih gede daripada foto pemandangannya hahaha... klo selfi gitu mah di rumah juga bisa orang isinya muka semua dan dimana-mana muka juga sama hahaha

Pulangnya udah ditutup cantik dengan pelangi. Wah gimana gak kerasa komplit bgt kan perjalanan ini. Hmmm...

Kita juga sebagai Indonesia harusnya belajar dari pelangi yang berwarna warni menyatu, melengkung memberi pesona ini. Kita Indonesia juga beda-beda dan harusnya belajar menyatu dalam perbedaan dan membuat orang terpana melihatnya.  Hiks... makanya suka sedih saat teman terpecah gara-gara beda pandangan politik atau alasan kesukuan dan agama, mungkin belum pernah ke tempat-tempat yang se-Indonesia ini sih. 

Air Terjun Oenesu Kupang

Sudah saat saya sama teman-teman balik ke Kupang. Keesokan harinya kita sudah harus pulang. Godaan untuk extend di daerah paling cantik ini menggedor gedor relung hati saya (cieileh), karena akan amat sulit lagi saya ke sana lagi nantinya. Apalagi saya pengen banget nyebrang ke lembata yang juga punya pemandangan tak kalah bagus. Ada juga Danau Kalimutu sampai Manggarai yang suka ada di website dunia. Makanya teman-teman di Larantuka sampai sekarang selalu menggoda "Kapan ke sini lagi? Lembata nungguin lho" "ahhhh sial ..." maki saya.

Ok baiklah, balik lagi ke cerita sesampainya di Kupang udah letih banget perjalanan 9 hari ini tapi sebagai agenda terakhir kita harus penuhin undangan DPRD lagi untuk dengar pendapat soal TKI ilegal ini. Mencoba semangat, untung ada teman-teman  asyik yang bisa jadi tempat curhat (lho kok!).

Habis selesai acara kita gak mau ngelewatin episode beli oleh-oleh yang cukup nguras kantong karena saya akhirnya beli kain ikat NTT lumayan mahal. Tapi mana tega klo saya harus nawar rendah sama pedagangnya karena tahu gimana susahnya bikinnya dan gimana berartinya jika saya bantu mereka dengan beli produk kain ikat.

Kemudian dengan baik hatinya, driver kita nganterin ke wisata di dekat situ gara-gara saya komporin untuk bisa ke tempat wisata gitu di akhir terakhir. Dan sampailah kita di air terjun  Oenesu. yang letaknya lumayan terpencil dan gak terurus. Kasihan! padahal air terjun ini lumayan jernih dan bersih, beberapa pemuda juga cliff jump di sini. Asyik banget tapi karena enggak bawa baju, mikir deh buat nyebur.



Di sini kita bisa naik ke beberapa tingkatnya. Tenang aja, batunya enggak licin kok. Setelah puas main-main dan dapet foto keren, akhirnya kita balik dan keingetan kembali klo kita sebenarnya sudah capek banget. Sore di hotel saya langsung tepar dan entah kenapa sedih banget hati karena besoknya harus pulang serta letih tak tertahankan. Ternyata ini firasat kalau ternyata ibu dari orang terdekat saya meninggal, saya pun sedih bukan kepalang karena saya gak bisa ada di samping dia. Malah memutuskan pergi setelah adegan hujan-hujanan ke rumah sakit dan bilang kalau saya akan pergi jauh untuk benar-benar meninggalkan dia. 


Mengingat perjalanan ini, saya merasa beruntung pernah menginjakkan kaki di sini. Di tempat yang bagi banyak orang disebut 'kepingan surga Indonesia'. Jadi, bagi kalian yang mau menikmati Indonesia seutuhnya, jangan sayang sama uangmu buat pergi ke sini. Dijamin enggak nyesel! Video serunya bisa dilihat di sini.   Cerita lainnya lihat di sini. 
nurulnadlifanona212seanman
seanman dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4.3K
36
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Domestik
Cerita Pejalan Domestik
icon
2.1KThread2.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.