• Beranda
  • ...
  • Lampung
  • [COC Regional : Kebudayaan] Menengok Sejarah dan Filosofi Kain Tapis Lampung

hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
[COC Regional : Kebudayaan] Menengok Sejarah dan Filosofi Kain Tapis Lampung


Membicarakan tentang Lampung tak akan ada habisnya. Banyak sekali hal-hal menarik yang bisa menjadi bahan obrolan. Mulai dari kebudayaan, kuliner, serta tempat wisatanya. Pokoknya selalu ada hal yang bisa menjadi daya tarik perihal Lampung. Nah, kali ini ane ingin berbagi tentang budaya Lampung dengan kain tapisnya.



1. Jejak Sejarah Kain Tapis



Sejarah tapis Lampung berkembang seiring dengan pertumbuhan perkembangan kebudayaan Lampung. Walau hingga kini belum ada yang mampu menyimpulkan kapan tahun pasti adanya tapis Lampung, namun jika dilihat dari motif kain tapis yang telah ada, diperkirakan kain tapis ini sudah ada sejak zaman Hindu atau sekitar abad ke 12-13. Bahkan, ada juga yang meyakini bahwa sudah ada sejak zaman prasejarah.

Awalnya orang-orang dulu mengenal cara menenun kain, dengan bahan-bahan yang digunakan adalah benang kapas. Setelah itu, mereka mengenal pencelupan warna. Bahan yang digunakan ialah bahan alami seperti dari tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar.



Kemudian setelah pewarnaan mulai dikenal, prosesnya mulai berkembang menjadi ditambahkannya hiasan-hiasan di kain tersebut. Banyak sekali ragam hias yang tertera di kain tapis tersebut, seperti pada permukaan Nekara Perunggu dengan adanya motif spiral, meander, garis lurus, tumpal, lingkaran dan lain-lain. Selain itu, dalam kain tapis Lampung juga sering dijumpai ragam hias yang berupa binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Ternyata semakin berkembang, ragam hias ini memiliki pengaruh pada nilai-nilai serta perubahan makna dari ragam hias tertentu yang dibuat. Misalnya seperti pada periode Hindu Indonesia yang menggunakan unsur flora dan fauna Indonesia yang dihubungkan dengan kepercayaan Hindu. Kemudian ada juga pengaruh unsur Budha. Kemudian Islam yang datang sesudah abad 15 juga memperkaya unsur-unsur ragam hias tapis Lampung. Walau ragam hias semakin berkembang, tapi unsur-unsur yang dahulu pernah ada tidak dihilangkan.

2. Filosofis Dari Aneka Macam Motif Kain Tapis



Pada masa pra sejarah ada sebuah motif berbentuk segitiga tumpal namun ketika zaman Hindu motif tersebut tetap dipertahankan dengan melambangkan Dewi Sri, Dewi Padi, dan Dewi Kemakmuran. Sedangkan bentuk tumpal tersebut merupakan hal sederhana dari pucuk rebung yang melambangkan berbagai segi kekuatan yang tumbuh dari dalam, dan ada juga yang menyatakan bentuk segi tiga abstrak dari bentuk orang.

Sedangkan bentuk spiral dan meander dalam kain tapis mempunyai arti sebagai perlambangan pemujaan matahari dan alam. Selain itu, bentuk motif pohon hayat juga merupakan kepercayaan yang universal, di mana pohon hayat ini melambangkan kesatuan dan keesaan Tuhan yang menciptakan alam semesta.



Selain itu, ada juga motif yang memiliki ragam fauna, seperti naga, burung dan hewan tunggangan. Adapun burung hias yang biasa dijadikan motif adalah
burung garuda, merak dan ayam jago.

Filosofinya ialah burung bisa dilambangkan sebagai ketinggian derajat seseorang, sedangkan ayam jago melambangkan keperkasaan. Pada agama Hindu, burung garuda disimbolkan sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Sedangkan burung merak melambangkan kebesaran dengan keindahan ekornya.



Selain itu, terdapat juga motif berupa hewan tunggangan, seperti gajah, kerbau dan kuda bersayap. Motif dengan gajah dan kerbau melambangkan kemakmuran. Sedangkan kuda bersayap melambangkan Pemberani.

Selain bermotif flora dan fauna, terdapat juga motif berbentuk manusia. Biasanya berupa seseorang yang sedang menunggang kuda atau gajah dan rato (kereta kerajaan). Hal ini memiliki penafsiran bahwa manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dari pada hewan.



Dalam kain tapis juga sering ditemukan motif berupa bintang berwarna perak dan bulan berbentuk sabit yang memiliki nilai filosofi akan masa depan terang benderang.

Selain itu juga terdapat motif perahu yang melambangkan sebuah masa peralihan, di mana dalam pandangan hidup masyarakat Lampung berarti ingin mencapai derajat yang lebih tinggi. Perahu adalah simbol kendaraan untuk meraih derajat yang lebih tinggi.



Wah ternyata kain tapis lampung ini cukup melegenda ya. Berniat punya kain tapis asli Lampung, yuk main ke kota sang bumi ruwa jurai. Ditunggu!

Sumber :
1

2
mamaproduktifAvatar border
aldi59Avatar border
uni214Avatar border
uni214 dan 27 lainnya memberi reputasi
26
6K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lampung
Lampung
icon
1.2KThread627Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.