Seorang Wanita Terdampar 18 Tahun di Pulau Tak Berpenghuni, Begini Kondisinya Saat Ditemukan



Seorang wanita bernama Juana Maria, adalah satu-satunya orang yang memiliki sejarah cukup aneh di dunia.
Kisahnya yang aneh tersebut membuat kisahnya diangkat dalam sebuah buku klasik berjudul ISLAND OF THE BLUE DOLPHINS, yang ditulis oleh Scott O’dell.
Dikisahkan dia adalah seorang wanita muda yang tinggal seorang diri di sebuah pulau tak berpenghuni di Samudera Pasifik.

Juana Maria dilahirkan pada awal abad ke-19, namun tidak diketahui persis kapan dia lahir, dan menjadi terkenal karena menghabiskan seluruh hidupnya terisolasi dari kontak manusia. Meskipun pada akhirnya dia ditemukan pada tahun 1853.

Juana maria adalah anggota dari suku Nicolenos yang tinggal di Pulau San Nicolas, salah satu pulau di California. Pada tahun 1811-1814 suku tersebut diserang oleh sekelompok pemburu, dan pada masa-masa itu kemungkinan Juana Maria masih anak kecil.
Populasi suku yang hanya 300 orang akhirnya berkurang karena tragedi tersebut, pada tahun 1835 populasi suku hanya 20 orang. Kemudian pada tahun yang sama, suku tersebut dipindahkan dari pulau San Nicolas, tapi sayangnya Juana Maria tertinggal di pulau itu.
Salah satu alasan yang pasti kenapa dia tertinggal, karena dia tidak ada ketika proses evakuasi, yang membuat bingung adalah kenapa dia tidak ada ketika proses evakuasi?
Banyak kisah yang mungkin jadi alasan kenapa dia tidak ada, pertama ketika proses evakuasi dia keluar mencari anaknya yang hilang. dan kisah lainnya menyebutkan, Juana melompat dari kapal, karena percaya adiknya masih ada dipulau tersebut, dan akhirnya kapal meninggalkan dia di pulau tersebut.

Pada tahun 1853, seorang kapten kapal bernama George Nidever akhirnya menemukan Juana. dan menuliskan kisahnya di buku hariannya, Nidever menggambarkan Juana saat ditemukan sebagai “wanita tua” yang sibuk membuang kotoran ikan paus. Alih-alih melarikan diri saat ditemukan, Juana justru tersenyum dan membungkuk, dan berbicara pada mereka dengan bahasa yang tidak bisa dipahami.
Sulit untuk menjelaskan dampak total dari isolasi terhadap jiwa Juana Maria, namun banyak menyebutkan dia berburu anjing laut dan bebek, hingga membuat rumah sendiri untuk bertahan hidup. Pada saat ditemukan dia telah membangun sebuah gubuk dari tulang ikan paus.

Dengan ditemukannya Juana, memperkuat fakta bahwa dia adalah anggota suku terkahir yang ditemuan masih hidup. Karena tidak bisa berkomunikasi dengan siapapun dan bahasanya tidak bisa dipahami, Juana tidak bisa memberitahukan kisahnya yang mengerikan.

Tapi setelah ditemukan dan melakukan kontak lagi dengan manusia, dia hanya bisa bertahan hidup 7 minggu setelah ditemukan. Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dan dia meninggal akibat mengidap disentri pada 19 Oktober 1853.
Pada dasarnya, dia tidak pernah meninggalkan petunjuk apapun kecuali sebuah misteri. Uniknya lagi, sebenarnya tidak ada yang tahu nama aslinya.
Nama Maria Juana diberikan para pendeta Katolik setalah dia dibawa ke Mission Santa Barbara. Sedangkan di Pulau Lumba-Lumba Biru dia dinamai “ KARANA “, namun tak ada bukti sejarah yang menyebutkan nama aslinya.
Beberapa benda yang dibawa olehnya dari pulau San Nicolas disimpan di San Fransisco dan hancur oleh gempa bumi pada tahun 1906, selain itu bajunya juga menghilang setelah dikirim ke Vatikan.
Hal itu seolah membuat semua jejak dan sejarahnya telah menghilang dari muka bumi kecuali kisah-kisah tentangnya.