Gak Perlu Kata Motivasi, Hanya Perlu Didengar

Beranda

...

The Lounge
Gak Perlu Kata Motivasi, Hanya Perlu Didengar

wanimatihh

03-02-2020 05:56

Gak Perlu Kata Motivasi, Hanya Perlu Didengar

sumber

Agan sista pernah ga lagi pengen curhat, itu orang malah bahas yang lain, itukan bikin males yak, misalnya ane ditanya nih kenapa orang malas ngobrol sama kita, salah satu jawaban yang bakal ane bilang ya pasti karena itu, kita senang sekali mengalihkan topik malah ke diri sendiri. emoticon-Frown

Contoh nya kita pengen curhat ke temen dengan wajah suram sedih gundah gulana, anggap aja galau, pasti dia sebagai temen bertanya ada apa, mulai dek kita bercerita, tapi bukannya menunjukkan simpati, atau apalah yang memperlihatkan peduli, mereka malah bersemangat menimpalinya dengan cerita serupa yang kita alami, keluarga lah, atau gebetan nya, utang nya lah, kan sialan.

Kira kira seperti ini.
Teman : Eh cuy lu kenapa, sedih bet kayanya.

Ane : Gw baru putus waktu lagi jalan sama dia,

Teman: Sabar aja, gue juga pernah diputusin, malah lebih nyesek lagi, kayanya gw belum pernah denger ada orang diputusin kayak gw.

Atau seperti ini

Teman: lu kenapa sih, kayanya lagi galau banget.

Ane : gw baru kena tipu nih pas lagi ngelamar kerja, disuruh bayar tapi belum dapet panggilan juga.

Teman : Ah biasa itu, sodara gw pernah kena tipu sampai rekan bisnisnya sampe ratusan juta, di santai2 aja tuh. Bagi pengusaha, ratusan juta hilang biasa sih.

Sialan ga sih, mereka mengalihkan topik dari kita, malah membahas cerita nya yang ga seberapa itu, kita yang ingin cerita kita dipahami, seringkali yang terjadi malah kebalikannya, malah kita seakan dipaksa mendengarkan cerita mereka, yang seakan akan lebih besar, lebih sakit, lebih hebat, atau juga lebih wow dibanding cerita mau yang kita ceritakan entah itu curhat seperti ane, hampir sama kaya ibu2 rumpi ngobrol di pinggir jalan sambil menyombongkan kehebatan anaknya masing2.

Parahnya lagi, mereka cenderung menjadi penasihat atau motivator dadakan, bagus juga sih tujuan nya memang baik, berusaha menghibur teman yang lagi kesusahan, tapi kadang nih buat gw sendiri kesusahan itu gak selalu butuh motivasi, hanya butuh untuk didengarkan, gak lebih.

Jangan aneh misalnya ada teman yang begitu, jadi males ngobrol lagi. Kita yang sama sekali gak berminat mendengar masalah dia, tapi dia sudah menceritakan masalahnya, lalu untuk apa kita mendengarkan masalah nya, temen yang kaya begitu bisa dianggap membosankan dan malah.gak sopan. Jadi jangan heran kalo banyak orang yang menjauhi nya.

filosof Yunani Epictetus pernah bilang, "Kita punya dua telinga dan satu mulut. Seharusnya kita bisa mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara”. kurang lebih kaya begitu, jadi saat ada temen ingin bercerita, kita jangan tergoda menjadikan diri kita sebagai topik utama, kita hanya perlu mendengarkan keluh kesahnya, karena dia hanya ingin didengarkan.

sumber

Dengan cara apa kita bisa menggunakan kata Seperti Hah?”, “Masa?”, terus?”, “Hmmm ….”, “Parah ….”, atau kata yang lainnya, yang terlihat kita sedang mendengarkan nya.
sebagainya, kata2 yang gw bold ga punya makna khusus tapi berfungsi memperpanjang obrolan, gak perlu menanggapi lawan bicara dengan kata2 yang panjang, sangat berguna kan untuk menunjukkan bahwa kita mendengarkan sekaligus memperhatikan.

Kalo mau kita juga bisa merespon untuk memperkuat topik utama seperti

“Lha, kenapa sob?”

“Kok bisa gitu?”

“Trus respon lu apa?”

“Jadi rencana lu selanjutnya gimana?”

“Sebelumnya sudah pernah kejadian emang"

Agan sista pernah nonton film ga antara psikolog dengan pasiennya, contoh di film split, tentang si dokternya sering mendengar passien nya yang diperankan James McAvoy, si dokter itu mencurahkan seluruh perhatiannya ke pasien nya tanpa perlu menimpalinya dengan masalahnya sendiri, karena yang dibutuhkan hanyalah untuk didengar si pasien dan bukan sebaliknya.
Harusnya seperti itu caranya berbicara untuk membangun kedekatan dan kepercayaan seseorang.

sumber

Daripada memberi dia motivasi atau kata2 bijak kaya umumnya kenapa kita gak coba untuk menjadi pendengar nya, hanya pendengar nya saja, itu mungkin udah mewakili setiap ceritanya dan perasaannya yang akan sampai ke kita juga, tanpa perlu dukungan atau apapun, cuma butuh didengerin, gak perlu kasih solusi kalo lu gak mampu.

Quote:

Photo by Google
Sisanya keresahan sendiri

Diubah oleh KS06 05-02-2020 03:33