NinaahmadAvatar border
TS
Ninaahmad
Permintaan Anak yang Acapkali Tidak Disadari oleh Orang Tua
Didik Mereka dengan Penuh Kasih Sayang Agar Mereka Memahami Arti Dicintai.



Assalamu’alaikum gansis, Jumpa lagi dengan ane ninaahmad. Salam Literasi dan Salam Sehat. Kali ini ane hadir sedikit mengulas tentang perasaan anak-anak yang sulit untuk diucapkan pada Orang Tuanya. Nah kali ini TS memposisikan diri sebagai anak, semoga disimak baik-baik oleh para Orang Tua. Mungkin ini mewakili perasaan dari semua anak-anak, perasaan yang tak mampu diungkapkan lewat untaian kata.


Quote:


“Seandainya dapat kupersembahkan tali pelangi untuk kuselendangkan. Akan kupetik gemintang dicakrawala tuk jadi penghias manik gaun ibunda. Agar Bunda selalu berseri dan tak berduka lagi.”


Bagi TS, reff dari lagu yang dinyanyiakan oleh salah satu artis terkenal tanah air, begitu sangat menyentuh perasaan. Barangkali kita semua sepakat bahwa Orang Tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Terlepas dari apapun permasalahan dengan Orang Tua saat kita sudah beranjak dewasa namun dihati kecil kita, cinta untuk Orang Tua sangatlah berarti. Berhasil tidaknya anak-anak menapaki tanggga kesuksesan sedikit banyaknya ada peranan Orang tua didalamnya. Baca juga Bagaimana Memberi Rasa Aman pada Anak Angkat?


Namun tidak semua diantara kita menyadari bahwa terkadang sebagai orang tua memaksakan kendaknya sendiri untuk menjadikan anak-anak seperti apa yang dia mau. Tak jarang keinginan sang anak berbanding terbalik dengan keinginan orang tua.


Tanpa disadari oleh para Orang Tua, banyak permintaan sang anak yang terpendam dihatinya yang tak mampu untuk ia ucakan lewat kata. Andai anak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya, mungkin anak-anak akan mengajukan permintaan seperti berikut :


a. Cintai Aku dengan Sepenuh Hati



Hal ini tidak semua orang mampu mengungkapkan perasaannya lewat kata. Moment-moment manis sang anak hanya ditunjukkan ketika mereka masih kanak-kanak. Namun ketika mereka sudah beranjak remaja, sangat sedikit anak yang mau menunjukkan rasa cintanya pada Orang Tuanya. Meski dengan begitu anak-anak menginginkan untuk dicintai sepenuh hati. Meski semua Orang Tua sangat menyayangi anak-anaknya namun, ketika anak beranjak remaja Orang Tua acapkali melupakan untuk mengucapkan kata cinta untuk anak-anaknya dengan dalih bahwa mereka sudah bukan anak-anak lagi ataupun merasa gengsi.


b. Jangan Membandingkanku dengan yang Lain



Sejatinya anak-anak terlahir kedunia dengan potensi dan bakat mereka yang berbeda. Namun kerena keterbatasan ilmu ataupun faktor lain sang Orang Tua menjadikan bakat sang anak terkadang tak tersalurkan pada tempat yang seharusnya. Terkadang orang tua hanya melihat mutiara yang dimiliki orang lain, namun tak pernah menyadari bahwa mereka juga memiliki berlian yang jauh lebih berharga. Kehebatan anak-anak lain menjadi bahan perbandingan oleh Orang Tua yang tak pernah mereka sadari hal itu justru akan melukai perasaan anak-anaknya.


c. Jangan Memarahiku di Khalayak Ramai



Terkadang tingkah sang anak akan sangat berbeda jauh dari harapan orang tua. Masa kanak-kanak adalah masa dimana mereka ingin mengenal lebih banyak apa yang ada di sekelilingnya. Saat mengajak anak dikeramaian, orang tua tidak akan pernah bisa berhasil sepenuhnya mengatur prilaku anak sesuai harapannya. Banyak pemandangan yang kerapkali kita temui saat Orang Tua tidak dapat menahan emosi dikeramaian, menjadikan anak sebagai pelampiasan amarah. Namun perlu disadari hal itu membawa dampak buruk bagi anak itu sendiri. Anak akan merasa direndahkan, hingga tanpa kita sadari anak justru akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri.


d. Biarkan Aku Mencoba, Lalu Kritik Aku Jika Salah



Jika anak tumbuh menjadi tidak percaya diri untuk berbaur dimasyarakat, tidak berani untuk melakukan hal-hal baru, bukan menjadi mutlak kesalahan anak itu sendiri. Pada saat balita acapkali kita saksikan para Orang Tua jusru memberi pelarangan bahkan meremehkan anak-anak saat mencoba sesuatu hal yang baru. Beri ruang pada anak untuk melakukan atau mencoba hal “positif” yang mereka inginkan. Lalu jadilah juri bagi mereka, beritahu letak kesalahan dan berikan mereka pemahaman dan solusi dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Beri mereka kesempatan kedua maka anak akan berpotensi untuk menjadi lebih baik dan tidak melakukan kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Sesekali beri mereka reward atas pencapaiannya.


e. Aku Adalah Ladang Pahala Bagimu



Anak adalah ladang pahala bagi Orang Tua, namun acapkali kalimat ini dilupakan oleh sebagian Orang Tua. Anak sejatinya adalah titipan dari Tuhan yang senantiasa harus diberi rasa aman. Anak adalah harapan yang kelak mereka akan menjadi cahaya bagi orang tuanya untuk melangkah menuju Surga-Nya. Dampingi, rangkul mereka, didik mereka dengan penuh cinta dan beri kasih sayang sepenuhnya, maka mereka akan tumbuh sesuai harapan. Yang paling penting adalah untaian-untaian doa terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.


f. Jangan Ungkit-Ungkit Kesalahanku



Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak menuju pedewasaan, banyak hal yang mungkin mengecewakan kita. Namun tidak lantas kekecewaan itu terus kita ungkit saat anak melakukan kesalahan. Hal itu justru akan semakin melukai perasaan anak-anak. Ajarkan mereka untuk lekas melakukan permintaan maaf jika melakukan kesalahan, dan beri mereka alasan kenapa Orang Tua melakukan pelarangan dan beri ia pemahaman apa dan bagaimana seharusnya yang ia lakukan agar benar dimata Orang Tuanya. Orang Tua jangan lantas hanya menyalahkan tanpa memberi mereka pemahaman.


g. Jangan Melukaiku dengan Kata-Kata yang Buruk



Kata adalah doa, apa yang keluar dari mulut Orang Tua menjadi doa bagi anak-anaknya. Ketika memutuskan untuk membina rumah tangga hal yang perlu dikontrol adalah emosi. Kehadiran anak-anak dengan segala pola tingkah lakunya dalam keluarga bisa menjadi pemicu emosi dari sang Orang Tua. Namun perlu menyadari dan terus belajar untuk mampu mengontrol tiap kalimat yang keluar dari mulut Orang Tua. Anak adalah perekam terbaik dengan apa yang mereka lihat dan yang mereka dengarkan. Maka sejatinya Orang Tua perlu untuk senantiasa menjaga emosi agar tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak. Jangan pernah membentak dengan kata yang kurang sepantasnya karena itu dapat merusak mental dan pemikiran anak itu sendiri.


h. Jangan Menyeretku dalam Masalahmu



Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang permasalah pekerjaan yang menumpuk atau permasalah dalam rumah tangga dengan pasangan menjadikan anak sebagai pelampiasan kekesalan. Padahal itu sangat berdampak buruk bagi anak-anak itu sendiri. Apapun permasalahan sejatinya anak-anak tidak perlu tau dan tak perlu mereka memahami, sampai pada saat umur mereka sudah cukup matang untuk diajak diskusi dengan permasalahan yang ada.


Tak perlu menuntut hal yang banyak pada anak, bekali mereka dengan iman dan didik mereka dengan penuh kasih sayang. Ajari mereka cinta agar kelak ia tumbuh menjadi penyayang dan menjadi menyejuk hati bagi orang orang disekelilingnya. Demikian gansis, semoga bermanfaat.
Salam Literasi, salam sehat dan sukses selalu untuk agan-agan dan sista-sista


Sumber Gambar : Pinterest
Penulis :ninaahamad
Diubah oleh Ninaahmad 09-02-2020 12:44
srusuutAvatar border
Gimi96Avatar border
makolaAvatar border
makola dan 54 lainnya memberi reputasi
53
9.4K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.