RifanNazhif
TS
RifanNazhif
4 Alasan Kenapa Ane Tetap Menulis

sumber ilustrasi

Mengapa ane menjadi penulis? Mungkin itu sewaktu-waktu terbetik di benak GanSis. Secara menulis itu butuh imajinasi beragam bagi fiksier agar tak tergerus oleh penulis baru dengan tulisan inovatif lagi fresh. Begitu pula penulis artikel, butuh referensi agar tulisan tidak terkesan mentah. Pun penulis berita dengan data sesuai fakta-uptodate sehingga tidak menjadi tulisan basi apalagi hoaks.

Tapi sadarkah GanSis, terkadang menjadi penulis itu sangat tak menjanjikan secara materi? Kecuali bagi mereka yang bekerja di penerbitan atau menjadi wartawan bergaji bulanan.

Maka sudah tak asing bagi kita, penulis itu hanya sambilan. Sebaliknya ada juga yang menjadikan kegiatan tulis-menulis sebagai pekerjaan utama, sedangkan pekerjaan di kantor hanya sambilan.

Senada dengan ane yang masih konsisten menulis, pun tak jarang dihinggapi perasaan ingin nyerah. Namun mengingat faedah menulis sungguh besar, sampai sekarang ane masih setia dengan pekerjaan ini. 4 alasan mengapa ane tetap bertahan menjadi penulis?

1. Penulis itu kaya
Penulis itu kaya? Maksud ane kaya ilmu atau ide. Seseorang itu tak mungkin menjadi penulis bila kedua hal itu nol besar. Semua didapatkan dari rajin membaca, baik berbentuk aksara maupun dari alam raya. Selain kaya ilmu atau ide, penulis juga kaya hati. Apalagi penyair yang penuh jiwa romantis.

2. Penulis itu anti pikun
Bila olahragawan sering melatih fisik hingga sudah tua tetap gagah perkasa, maka otak penulis itu mudah- mudahan tidak akan lemot apalagi pikun karena diasah terus. Jadi, meskipun seorang penulis itu sudah sangat gaek, hanya fisiknya yang tak berdaya. Tapi otaknya tetap segar, bahkan keahliannya pun bisa ditularkan. Maka tak heran beberapa penulis berusia delapan puluhan, bahkan sembilan puluhan tahun tetap aktif menulis meskipun imajinasinya dituangkan ke versi aksara oleh orang lain.

3. Penulis itu anti pensiun
Sudah lazim para karyawan (bukan pengusaha), yang hari-harinya 85 alias masuk kerja pukul 8 pagi dan pulang pukul 5 sore, terkadang diserang pensiun sindrom. Mereka shock karena sebelumnya full aktivitas, akhirnya kegiatan hanya makan-tidur. Alhasil karena pikiran kacau, penyakit mulai berdatangan. Tak jarang berakhir dengan kematian. Maka dengan hobi semacam menulis membuat orang tetap memiliki kegiatan, meski belum tentu menunjang dari sisi finansial.

4. Penulis itu murah-meriah.
Penulis itu sama sekali tak tersekat waktu. Mau tengah malam, tetap bisa bekerja. Penulis juga tak butuh penampilan. Hanya dengan sarungan dan berkaos belel, plus tubuh tanpa polesan parfum, tapi tulisannya harum, disukai pembaca.

Penulis juga pengusaha tanpa kantor. Apalagi setelah booming android, maka bukan masalah bagi mereka bila tiba-tiba ada ide. Dengan duduk mencangkung di emperan toko, ide bisa dituangkan.

Jadi untuk apa ane bosan menulis? Menulis itu adalah aset sangat berharga yang patut disyukuri. Selamat menulis!
-----
Sumber : opini pribadi
Diubah oleh RifanNazhif 26-01-2020 09:20
sipin45tata604lina.wh
lina.wh dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.7K
24
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Hobby & Community
Hobby & Community
icon
10.4KThread6.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.