andretarinaAvatar border
TS
andretarina
7 Atlet kuno dengan kekuatan mengerikan yang mampu menekuk kalah para Atlet modern.
emoticon-I Love Indonesia (S) Welcome di thread sederhana ane gansis emoticon-I Love Indonesia (S)
emoticon-Malu (S) Selamat membaca dan semoga bermanfaat emoticon-Malu (S)




Jika di bandingkan dengan masa lalu, tentu kita menang akan beberapa hal, termasuk di dalamnya teknologi, sosial, hingga perhitungan. Namun penelitian sejarah mengungkapkan bahwa, para leluhur kita di masa lalu tidaklah seburuk dan selemah yang kita fikirkan. Bahkan nyatanya mereka lebih kuat, tangguh, dan keras dari yang pernah kita kira. emoticon-Takut (S)emoticon-Takut (S)

Bahkan jika kita melihat dari sisi kegiatan fisik, maka tidak akan ada yang berani membantah bahwa leluhur kita nyatanya lebih kuat, tangguh, bahkan tahan dengan segala tekanan yang di dapatkan. emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)

Di bawah ane bakal menjabarkan bagaimana kita sebagai atlet modern dapat dengan mudah “dikalahkan” oleh para leluhur kita dari sisi kegiatan fisik seperti olahraga.


Milo dari Croton



Milo dari Croton merupakan legenda hidup kuno yang sejarah catat – bahkan hingga 2.600 tahun setelah kematiannya – masih mampu menghembuskan berbagai rekor tak terpatahkan di antara para legenda lainnya.

Apa yang begitu hebat dari Milo?

Milo dari Croton adalah atlet super kuat yang begitu berjaya di cabang Gulat, dan memegang kemenangan dari tujuh cabang Olimpiade yang berbeda. Sepak terjang Milo di mulai sejak dirinya memenangi pertandingan gulat pada masa mudanya di perhelatan Olimpiade yang ke 60.  Dan terus memegang rekor hingga 6 kali perhelatan. Sejarah yang ada sendiri mencatat, Milo berhasil membukukan kemenangan hingga 1.200 kali. Dan satu kali kalah, ketika dirinya telah berumur 45.

Bagaimana dengan catatan atlet gulat modern?

Rekor yang tercatat masih di pegang oleh Aleksandr Karelin dengan 887 kali kemenangan dan 2 kali kalah. emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)


Diagoras, Petinju kombinasi “Undertaker – Crish John”



Jika kalian penasaran dengan sosok Diagoras, maka bayangkan seorang Atlet petinju dengan tubuh seorang petarung WWE sekelas Undertaker, namun memiliki gerakan cukup lincah dan cepat layaknya Crish John.Tidak hanya mengerikan dari segi penampilan, Diagoras juga di juluki sebagai “Straight Fighter” karena gaya bertarungnya yang unik.

Maksudnya? emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)

Gaya bertarung unik Diagoras adalah dimana dia tidak pernah menunduk ataupun mengelak dari tinju musuhnya. Pun memiliki kaki yang cepat dan gerak yang lincah, Diagoras lebih memilih untuk menghibur para penontonnya dengan menerima tinju dari lawannya menggunakan tubuhnya sendiri. emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S)

Untuk urusan rekor, Diagoras di ketahui tidak hanya memegang dua kali kemenangan Olimpiade, bahkan menurut sumber yang ada, dirinya tidak pernah sekalipun mengecap kekalahan.

gege sangad ni orang emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)


Polydamas Sang Jelmaan Hercules



Hercules memanglah mitos seorang demigod Yunani, namun Polydamas adalah seorang pria luar biasa yang terobsesi untuk menjadi Hercules dan hampir benar-benar melakukannya. 

Sejarah mencatat, Polydamas adalah seorang atlet pria dengan perawakan besar, dan tenaga yang luar biasa. Saking luar biasanya, Polydamas diketahui menjadi juara dalam dalam Pankration, yaitu salah satu cabang gulat kuno serupa WWE modern pada even Olimpiade tahun 408 sebelum masehi.

Salah satu pencapaian non-atletik Polydamas sendiri adalah pertarungan tangan kosongnya melawan seekor singa jantan sebagai usahanya untuk mengimitasi mitos Hercules. Uniknya, pencapaian ini terdengar hingga ke telinga Raja Darius dari Persia, yang kemudian mengundang Polydamas untuk datang dan mempertontonkan kekuatannya dalam pertarungan melawan tiga pegulat terbaik raja Darius.

Hasilnya?

Polydamas berhasil memenangkan pertarungan tersebut dengan membunuh dua orang lawannya, sementara satu orang yang tersisa lari ketakutan. emoticon-Takut (S)emoticon-Takut (S)


Xenophon sang Atlet multi talent



Pada perhelatan Olimpiade kuno ke 79 di tahun 464 sebelum masehi, sejarah mencatat tentang kehadiran seorang atlet pria unik bernama Xenophon dari Corinth. Xenophon tercatat berhasil membukukan kemenangan dalam cabang lomba lari individual dan Pentathlon (gabungan kompetisi lempar lembing, lempar cakram, lompat jauh, dan gulat).

Apa yang istimewa? emoticon-Bingung (S)

Yang istimewa adalah Xenophone berhasil membukukan kemenangan dari 6 kompetisi berbeda dalam waktu beberapa jam emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S)

Sebagai perbandingan, menurut gansis sekalian ada gak atlet modern yang mampu memenangkan dua kompetisi lari berbeda, lempar lembing, lempar cakram, lompat jauh, dan turnament gulat secara individu dalam waktu kurang dari 24 jam? emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)


Melankomas, Sang Bertahan yang Absolut



Pada masa lalu “Tinju kuno”  diketahui merupakan salah satu praktik kompetisi olahraga paling brutal yang pernah ada. Menggunakan sabuk kulit yang di ikatkan ke tangan, dalam kompetisi ini, tidak ada ronde, tidak ada istirahat, tidak ada larangan menghabisi lawan yang telah jatuh, bahkan tidak ada yang namanya perbedaan kelas (kelas bulu atau kelas berat) layaknya tinju modern, dan pertandingan hanya akan berhenti ketika ada salah satu yang mati, atau menyatakan diri kalah. emoticon-Takut (S)emoticon-Takut (S)

Dengan bentuk kompetisi sebrutal itu, maka tidak salah jika pesertanya berbentuk tukang jagal, muka badak, hingga buto ijo. Namun tidak dengan seorang pria bernama Melankomas, pemenang daripada Olimpiade Tinju di tahun 49 sebelum masehi.

Pada bukti sejarah yang ada, Melankomas tercatat sebagai seorang pria yang lumayan tinggi, berparas cukup, dengan tubuh yang proporsional – tidak kurus juga tidak gemuk – namun cukup pintar dalam menggunakan taktik dan teknik untuk memenangkan pertarungan. emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)

Sejarah menggambarkan Melankomas sebagai petarung dengan gerakan kaki luar biasa, dan teknik bertahan defensif yang absolut. Melankomas di ketahui memenangkan pertarungannya dengan dua cara, jika bukan dengan serangan, maka dengan memaksa lawannya mengaku kalah karena kelelahan akibat tidak mampu mendaratkan satu pukulan pun ke tubuh Melankomas. emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S)


Phanas dari Pellene, Sang Pelari Sejati



Merupakan seorang atlet lari dari Yunani, Phanas tercatat sebagai atlet pertama yang mampu memenangkan tiga kompetisi lari sekaligus pada perhelatan Olimpiade kuno ke 65 (512 sebelum masehi). Tiga kompetisi itu adalah lari jarak pendek (Stadion), lari jarak jauh (diaulos), dan lari zirah lengkap (hoplitodromos). Saking kuat dan tangguhnya, Phanas bahkan di yakini mampu memenangkan ketiga kompetisi tersebut sekalipun dengan zirah lengkap. emoticon-Takut (S)emoticon-Takut (S)

Perbandingan dengan atlet modern? emoticon-Bingung (S)

Well, bayangkan Usain Bolt berlari kaki ayam (tanpa sepatu khusus pelari) di tanah penuh bebatuan, dengan memakai zirah perunggu lengkap, yang menambah beratnya hingga 50 kg.

Sing penting yakin emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)


Elite Ancient Javelin Thrower aka Pelempar lembing kuno



Percaya atau tidak, kompetisi Lempar lembing kuno dan modern dalam perhelatan Olimpiade adalah dua hal yang cukup berbeda.

Loh, kok bisa? emoticon-Bingung (S)

Sebagai perbandingan, pada Olimpiade modern, para atlet diberikan ruang lari yang cukup jauh sebelum melemparkan lembingnya. Bersepatu khusus, dan satu hal yang cukup berbeda adalah “Lempar Lembing” merupakan kompetisi solo yang tidak dilakukan sekaligus dengan kompetisi lainnya

Namun begitu rekor yang tercatat adalah cukup baik, yaitu 98.48 m, yang di pegang oleh Zan Zelezny.

Sementara itu, pada Olimpiade kuno, para pelempar lembing hanya memiliki beberapa langkah sebelum melemparkan lembingnya, bertelanjang kaki, dan yang paling berbeda adalah “Lempar Lembing” termasuk dalam Pentathlon, yang mana setelah kompetisi Lempar Lembing, maka para atlet kuno langsung melakukan kompetisi berikutnya (Lempar cakram, Lompat jauh, dan Gulat) tanpa jeda waktu.

Di tambah kompetisi lari yang di lakukan tepat sebelum melempar lembing, tentu hal tersebut menguras tenaga dan fokus luar biasa dari atlet untuk hanya terpaku pada Lempar Lembing. 

Namun rekor rata-rata yang tercatat oleh pelempar lembing kuno tidak terlalu jauh berbeda, yaitu 92 m.

Nah sekarang, bayangkan jika para atlet pelempar lembing kuno ini berkompetisi di lempar lembing modern? Bukan tidak mungkin lembing yang di lempar dapat melewati border. emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S)

~

Gimana gan? kira2 ada lawan gak nih sama atlet modern jaman sekarang? kayaknya pepatah "Hard TIme make Hard Men" emang bener adanya yak muehehehe.

tapi bukan berarti atlet modern pada gak gacor ya, kita semua gacor kok, cuma pada tempatnya masing2 hehe emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)

Btw sekian thread dari ane kali ini, thanks buat yang udah mampir dimari, jangan lupa tinggalkan jejak berupa koment, share, dan jangan lupa cendolsnya muehehehe. Last but not least stay tune for another thread yak, byeeeee
 emoticon-Kiss (S)

emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2emoticon-Ngacir2


Sumber : disini dan dimari 
Sumber gambar : Google Images
aimannurrozikynAvatar border
dellesologyAvatar border
sposoloAvatar border
sposolo dan 51 lainnya memberi reputasi
52
20.8K
185
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.