i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Anies Sentil Soal Integrasi Transportasi Indonesia


Anies Sentil Soal Integrasi Transportasi Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyentil kebijakan pemerintah dalam membangun transportasi di Indonesia, yang menurutnya tidak dibarengi dengan sistem yang terintegrasi.

Anies mengungkapkan itu saat melakukan groundbreaking integrasi antara Halte TransJakarta CSW dan Stasiun MRT Asean di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (22/1).

"Saya sering menyebutkan ini, ini adalah sebuah monumen penting di dalam sejarah kita. Karena ini harus direkam baik. Untuk apa? Untuk pelajaran bahwa jangan lagi di manapun di Indonesia kalau kita membangun, membangunnya sendiri-sendiri, harus membangun sebagai satu kesatuan," kata Anies di Stasiun MRT Asean.

Anies menjelaskan bahwa kompleksitas Jakarta harus menjawab kebutuhan warga Ibu Kota. Salah satu yang perlu dilakukan adalah integrasi, dan Anies berharap integrasi itu dilakukan antara Bus Rapid Transit (BRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).

"Kita menggariskan bahwa semua transportasi umum di Jakarta harus bisa menjawab tantangan integrasi. Dari mana ke mana saja tersambungkan. Dan kata kunci inilah yang kemudian kita selalu bahas, dan kita selalu laksanakan," ungkap dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menjabarkan salah satu integrasi yang ia lakukan adalah Jak Lingko. Jak Lingko, kata Anies, berhasil menyatukan ribuan armada angkot dengan Bus TransJakarta dan dipergunakan banyak masyarakat.

"Alhamdulillah untuk integrasi antara kendaraan umum darat mikro dengan BRT sudah terlaksana. Karena kemudian sekarang jangkauannya sudah lebih dari 3.500 armada. Kemudian jangkauan wilayahnya juga jauh lebih luas. Alhamdulillah itu sudah tercapai," beber dia.

Selain integrasi TransJakarta dengan MRT, Anies mengatakan Pemprov DKI juga sedang melakukan integrasi kereta api yakni Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Senen, Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang.

Sebelumnya, Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono menjelaskan pembangunan integrasi akan dilakukan dengan eskalator. Setidaknya ada lima lantai yang akan dibangun di antara Halte CSW dan Stasiun MRT Asean.

"Nanti akan ada beberapa tempat untuk pendapatan non tiket komersil kecil. Kita tahu juga transprotasi publik mendapatkan pendapatan tiket dukungan pemerintah PSO. Tapi kita juga mengusahakan bagaimana pendapatan nontiket," ujar dia.

Total dana yang dihabiskan dalam pembangunan halte CSW dan stasiun MRT Asean terintegrasi sebesar Rp55 miliar. Angka ini dipecah dalam dua fase pembangunan. Fase pembangunan pertama sebesar Rp30 miliar.

"Fase kedua akan ada sekitar Rp25 miliar ya total Rp55 miliar yang kita ambil dari sisa dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) perusahaan," ungkap dia.

Diharapkan fasilitas ini dapat digunakan pada Agustus 2020. Sementara fase II diharapkan selesai pada Desember 2020 mendatang.

"Mudah-mudahan bulan Agustus sudah selesai sebagai tanda bulan kemerdekaan. Kita lihat upayakan maksimal mungkin untuk tahun ini juga kalau selesai kita upayakan di Desember 2020," tutup dia. (ctr/wis)
sumber

☆☆☆☆☆

Udah gatal jadi presiden. emoticon-Big Grin

Apa-apa yang dikerjakan, selalu dihubung-hubungkan dengan pemerintah. Giliran disuruh gusur buat normalisasi, katanya cuma menjembatani. Langit Jakarta biru, seolah polusi hilang berkat usahanya.

Indonesia itu sudah punya 7 presiden, Nies. Dan bicara tentang pembangunan yang dilakukan oleh oleh pemerintah, otomatis berbicara tentang 7 presiden Indonesia. Apakah semuanya terlalu bodoh dimata situ? Koq seolah-olah situ cuma mau ngebangun halte saja kesannya seperti mau ngebangun jalan tol yang menghubungkan Aceh hingga Papua.

Lagipula MRT itu milik Pemprov DKI Jakarta. Master plannya sudah lama. Jika ada yang kurang silakan ditambahi, tak perlu dengan narasi songong. Songong lho, bukan sombong. Ini diatasnya sombong.

Yang namanya pemimpin itu, kalau program yang lama dirasa baik, teruskan. Jangan malu untuk meneruskan, atau merombak semuanya seolah alergi. Yang namanya pembangunan itu berkesinambungan, bukan asal ubah nama.

Sabar...
2024 masih jauh. Jangan kebanyakan berlari. Nanti giliran dekat garis finish, nafas situ habis.

Toa tuh urusin.
Jangan giliran yang begitu ngumpet, yang kelihatan di pusat keramaian pakai acara groundbreaking.

Kalau mau bicara soal integrasi, soal normalisasi juga integrasi. Sodetan Kanal juga integrasi. Nah situ menjalankan gak? Pemimpin yang lain punya andil besar untuk memaksimalkan penanggulangan banjir di Jakarta. Situ apa kerjanya? Bicara sama air? Menyuruh air masuk tanah? Program berkesinambungan juga integrasi. Menyatukan persepsi juga integrasi. Ah, kebanyakan narasi.

Selama ini tak ada gubernur yang sekurang ajar Anies. Membangkang. Menyindir. Melawan. Sementara pembangunan yang monumental belum sama sekali dia lakukan buat Jakarta, tapi seolah-olah dia tela berbuat banyak untuk Jakarta.

Silakan saja membangun. Lakukan apa yang ente mau. Toh hasilnya nanti bermanfaat atau gak bisa dinilai belakangan. Andai nanti ditemukan kejanggalan, masih ada KPK. Jadi gak usah pakai narasi seolah-olah paling benar dan paling mampu. Wong ngurus sungai aja gak bisa koq.

Eh, KPK.
Amanlah ya Nies.
raafirastania26sebelahblog4iinch
4iinch dan 32 lainnya memberi reputasi
33
3.8K
77
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.