Dian9395Avatar border
TS
Dian9395
SUKU CIREBON, SUKU APA ITU?

Sumber Foto

oleh Dian Arianto

Halo semua, perkenalkan saya Dian Arianto, lahir dan tumbuh besar di Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Saya lahir pada tanggal 9 Maret 1995, dari kedua orangtua asli Cirebon. Dilihat dari namanya, mungkin Anda mengira bahwa saya berasal dari suku Jawa.

Ya Anda benar, Ayah saya menamai anak-anaknya dengan mengandung ciri khas Jawa. Dari situ, saya mengira bahwa saya ini memang orang keturunan Jawa. Ketika saya SMA pada tahun 2010 lalu, saya dibawa oleh Ayah saya ke Jakarta. Ketika teman-teman saya bertanya, “Kamu orang mana?” Saya jawab, “Saya orang Cirebon.” Kemudian teman-teman saya bertanya lagi, “Cirebon itu Jawa atau Sunda ya?” Sontak saya jawab, “Oh Cirebon itu ada Jawa ada Sunda, tapi saya yang Jawanya. Tapi bahasanya bahasa Cirebon sih campuran antara Jawa dan Sunda gitu, tapi ada yang Bahasa Sundanya juga sih.”

Namun, lambat laun saya mempertanyakan kesukuan saya sendiri, sebenarnya saya ini suku apa sih? Apakah benar saya ini dari suku Jawa? Dilihat dari bahasa yang saya tuturkan sejak kecil, memang Bahasa Cirebon mirip dengan Bahasa Jawa, namun ketika saya bertemu dengan orang Jawa khususnya Jawa Tengah bagian tengah dan timur, Jogja, dan Jawa Timur, saya hanya sedikit mengerti beberapa kosa kata yang dituturkan ketika mereka berbicara. Bahasa yang saya tuturkan mungkin masih dapat dimengerti oleh orang Jawa dari Brebes dan Tegal. Ditambah ketika saya SD dan SMP dulu, muatan lokal yang ada pada waktu itu adalah "Bahasa Cirebon" bukan "Bahasa Jawa Cirebon" yang sudah jelas berbeda dengan "Bahasa Jawa" yang diajarkan di sekolah-sekolah di Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur.

Keingintahuan saya lalu mengantarkan saya untuk mencari informasi di internet tentang orang Cirebon itu sendiri. Di internet saya mendapatkan informasi dari Wikipedia bahwa suku/etnis Cirebon adalah suku yang mendiami daerah Kota Cirebon Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka sebelah utara, Kabupaten Kuningan sebelah utara, Kabupaten Subang sebelah utara, hingga Kabupaten Karawang mulai dari Pesisir Pedes sampai Pesisir Cilamaya di Jawa Barat dan di sekitar Kecamatan Losari di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah [1]. Dan setelah saya mencari-cari lagi, saya mendapatkan bahwa “Cirebon” sudah menjadi suku bangsa sendiri pada Sensus Penduduk 2010, lepas dari suku Jawa [2]. Jumlahnya sekitar 1,9 juta jiwa di seluruh Indonesia. Tepatnya sebanyak 1.877.514 jiwa dari total jumlah penduduk Indonesia sebanyak 236.728.379 jiwa. Ia terdiri dari 961.406 jiwa laki-laki dan 916.108 jiwa perempuan. Suku Cirebon menempati peringkat ke-24 dari jumlah suku yang ada di Indonesia. Provinsi yang terbanyak yang ada suku Cirebonnya adalah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 1.812.842 jiwa kemudian disusul oleh Provinsi Banten sebanyak 41.645 jiwa dan Provinsi Lampung sebanyak 8.406 jiwa.

Melihat fakta tersebut, ketika saya masuk kuliah pada tahun 2013 lalu, ketika ditanya kamu orang mana? Saya sudah tidak menjawab lagi, “Saya orang Cirebon tapi saya yang Jawanya,” melainkan saya yakin menjawab bahwa, “Saya orang Cirebon. Sukunya suku Cirebon. Sudah terdata pada Sensus Penduduk 2010 lalu.”

Sejarah Suku Cirebon tidak lepas dari sejarah awal Kesultanan Cirebon yang bermula pada sekitar abad 15 M. Ia merupakan perpaduan dari dua budaya besar yang sudah mendiami wilayah Cirebon sejak dulu yaitu budaya Jawa dan Sunda, dan budaya lain seperti budaya Tionghoa, Arab, dan Eropa yang juga ikut andil dalam pembentukan kosa kata bahasa Cirebon.

Namun melihat rujukan dari Wikipedia, nampaknya jumlah gabungan penduduk dari Kabupaten/Kota yang menjadi tempat penyebaran Suku Cirebon tidak merepresentasikan fakta bahwa jumlah Suku Cirebon hanya sekitar 1.877.514 jiwa. Jika digabungkan, suku Cirebon yang mendiami Kota/Kabupaten yang disebutkan dalam artikel di Wikipedia, jumlahnya dapat melebihi 3 juta jiwa. Melihat fakta pada Sensus Penduduk 2010 jumlah gabungan penduduk Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu saja sudah melebih 3 juta jiwa [3].

Pengakuan terhadap Suku Cirebon ini akan dibuktikan lagi pada Sensus Penduduk 2020 tahun ini. Ia diadakan pada bulan Februari 2020 [4]. BPS mengusung Sensus Penduduk 2020 ini berbasis daring (online). Apakah orang Cirebon/Indramayu/Malengka/Kuningan/Subang/Karawang/Brebes yang menganggap dirinya “Suku Cirebon” akan mengakui Suku Cirebon sebagai suku bangsa mereka? Itu akan terbukti pada perhelatan Sensus Penduduk 2020 ini. Namun, bila ditanya, “Suku Cirebon, suku apa itu?” Saya akan menjawabnya dengan, “Itu salah satu suku yang ada di Indonesia, saya salah satunya.” Salam seduluran selawase!


Catatan:
Wikipedia adalah website pengetahuan yang siapa saja bebas menyunting artikel pada website tersebut namun dengan pengawasan pengguna lain (Editor dan Peninjau), yang bertugas memvalidasi artikel yang dibuat/disunting.

Referensi:
[1] "Etnis Cirebon," Wikipedia, [Online]. Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Etnis_Cirebon.
[2] A. Na’im and H. Syaputra, "Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia, Sensus Penduduk 2010," October 2011. [Online]. Available: https://sp2010.bps.go.id/files/ebook...ia/index.html.
[3] "Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota Sensus Penduduk 2010," Badan Pusat Statistik, October 2010. [Online]. Available: https://www.bps.go.id/publication/20...-sp-2010.html.
[4] "Sensus Penduduk 2020," [Online]. Available: https://www.bps.go.id/sp2020.
Diubah oleh Dian9395 22-01-2020 23:14
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 10 lainnya memberi reputasi
11
11.6K
161
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.