Halo GanSis....


Anak merupakan anugrah terindah yang di miliki oleh sebuah keluarga, sehingga merawat dan menjaga anak merupakan kewajiban bagi keluarga yang menjaganya. Tidak hanya secara sandang dan papan, kebutuhan emosionalperasaan dan mental juga harus di perhatikan. Berikut kita akan sedikit membahas tentang salah satu cara mendidik anak dengan baik, berikut thread nya yang dilansir oleh CNNIndonesia.com :

Anak mempunyai banyak tingkah laku dimana bertujuan untuk mencari perhatian, dan terkadang tingkah nya membuat kita tertawa. Namun tidak jarang juga membuat kita marah. Di sini lah dimana orang tua harus memilih apa aksi yang tepat dan baik untuk menegur anak dimana mereka sudah melakukan hal yang tidak semestinya.

Apalagi di saat anak sudah susah di atur atau bandel, terkadang orang tua merasa sulit untuk menahan amarah. Nah berikut merupakan kata-kata yang tidak seharusnya di katakan kepada anak ketika ingin menegur anak :

1.      ‘Nakal ya!’
Pada umumnya orang tua akan melontarkan kata ini saat anak memang sedang melakukan hal yang bandel. Omelan seperti ini diungkapkan dalam situasi apapun sehingga kata ‘nakal’ menunjukkan bahwa orang tua tidak menyukai hal apapun tentang anak, tidak hanya tingkah lakunya yang tidak baik.
Akan lebih baik ketika Anda berkata ‘kamu kenapa, biasanya tenang, ibu kaget loh kamu begini’.

di anjurkan untuk menekankan bahwa ada hal yang positif pada anak, sehingga kalimat awal ini dapat membuat anak Anda mendengarkan kata-kata Anda berikutnya.

2.      ‘Ibu nggak sayang kamu’
Kasih orang tua kepada anak tidak terhingga sepanjang masa dan tanpa syarat. Ketika anak mengetahui tentang ini maka anak akan menganggap bahwa rumah dan orang tua dalah tempat teraman untuknya.

Anak bisa merasa cemas dak khawatir ketika beripikir akan ada kemungkinan cinta orang tua untuk dia akan hilang dengan mudah.

Akan lebih baik ketika mengatakan, ‘ayah dan ibu sayang sama kamu, tapi ayah ibu marah kalau kamu melakukan itu.’
Dalam suwaktu waktu anak akan belajar bahwa orang tua sayang dan kecewa serta marah. Anak yang merasa aman dan di sayang biasanya merespon positif saat orang tuanya mencoba membuatnya disiplin.

3.      ‘kalau begitu lagi, nanti di bawa sama orang gila’
Mungkin tidak sama persis dengan apa yang di sampaikan, namun terkadang orang tua kerap melontarkan ini agar anak nya berhenti dari melakukan sesuatu. Ketika anak mulai belajar, lama-lama dia mengerti bahwa omongan yang Anda beritahu hanyalah omong kosong.

Dari pada mengancam anak yang tidak-tidak, lebih baik untuk memberitahu seperti ‘jika di lakukan lagi, ibu nggak ngizinin kamu nonton kartun besok’. Perlakuakn yang bisa di wujudkan keadan nya bisa membuat anak belajar dan sadar akan kesalahannya.

4.      ‘Kenapa nggak bisa kayak kakakmu?’
Ketika memiliki anak lebih dari satu, terkadang orang tua suka membanding-bandingkan anak dalam melihat kedisiplinan mereka.
Jangan pernah membanding-bendingkan akan karena hal tersebut beerdampak buruk bagi anak. Dan mungkin akan meningkatkan rasa cemburu yang membuat anak berpikir bahwa dirinya tidak se spesial yang ada di keluarganya.
Dengan memberikan alasan positif sehingga dia meu mengubah sikapnya saja sudah cukup.

5.      ‘nanti ibu bilangin Ayah’
Dalam sistem ‘reward and punishment’ kadang seorang ibu harus menunggu ayah untuk mendisiplinkan anak. Hanya saja ketika menunggu terlalu lama anak akan lupa apa yang di perbuat.

Sebaiknya ibu harus tegas dan berkata,’HP nya simpan dulu, buat PR dulu yok.
Agar hukumannya efektif, hukuman harus segera di laksanakan atau dia tidak akan memahami hubungan antara perilakunya dengann respons Anda. Buat hukuman tetap masuk akal, adil, dan instan.
 
Demikian thread ini, semoga bermanfaat bagi semua.