Kata perwakilan Pemkot Semarang, gelar ini diraih kota tersebut setelah melalui penilaian langsung yang dilakukan oleh tim ATF yang berkunjung ke Semarang. Dalam penilaian itu, yang disurvei nggak cuma tempat wisata, tapi juga aspek-aspek lain terkait pelestarian lingkungan. Kategori yang diusulkan adalah kota wisata yang bersih, sehingga hampir keseluruhan aspek kota ikut menjadi penilaian. 

Proses penilaian ini pun sudah berlangsung selama beberapa tahun belakangan. Namun kota ini belum berhasil menyabet gelar ini di tahun-tahun sebelumnya. 
Dilihat dari fasilitas yang dimiliki Kota Semarang ini sudah tidak diragukan lagi jika kota ini termasuk tujuan wisata yang paling diminati karena kebersihan dan keasriannya. 
Semarang saat ini udah punya total 259 taman dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), baik milik swasta maupun pemerintah. Selain itu, Semarang juga disebut sebagai kota yang paling less-polluted dibanding kota-kota lain di Jawa Tengah. 
Penghargaan Kota Semarang sebagai ASEAN Clean Tourist City Standard bakal menjadi tantangan dan pekerjaan rumah terberat bagi Disbudpar Kota Semarang untuk menjaga agar tidak direbut kota lain. Bukan cuma tanggung jawab pemerintahnya, masyarakat Kota Semarang juga bertanggung jawab besar dalam menjaga kebersihan kota tercinta kita ini.
Kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sih, kota ini bakal berupaya mempertahankan gelar ini dengan terus menjalankan program-program ramah lingkungan. Ada pun program yang dimaksud di antaranya adalah kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pengurangan emisi kendaraan, sampe meningkatkan keberadaan RTH sampe di atas 30 persen.

Semoga bukan cuma sampai tahun 2022 ya, Kota Semarang ini jadi kota paling bersih. Penghargaan ini pun bisa jadi motivasi buat kota-kota lain untuk semakin berbenah soal kebersihan dan potensi wisata dimiliki masing-masing.
Mungkin aja kan semua ibu kota provinsi di negara kita jadi kota wisata paling bersih. 

Sumber 1, sumber 2