Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja dan bertemu dengan Menhan Perancis, Florence Parly.

Pertemuan bilateral itu untuk mempererat kerja sama antar kedua negara, khususnya dalam upaya memajukan industri pertahanan nasional. Lawatan Prabowo itu membuahkan hasil. Indonesia akan memiliki tambahan alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

Prabowo dikabarkan tertarik dengan modernisasi alutsista yang dimiliki Perancis. Selang beberapa hari setelah mengunjungi negara salah satu pendiri Uni Eropa itu, Prabowo mengincar jet tempur Dassault dan kapal selam.

Tidak tanggung-tanggung, pemerintah berminat membeli 48 jet tempur Dassault dan empat kapal selam Scorpene . Tidak saja itu, Prabowo juga melirik kapal perang Korvet GoWind buatan Perancis.

Sebagai informasi dari berbagai sumber, beberapa jenis alutsista modern ini punya keunggulan masing-masing. Misalnya jet tempur Dassault  yang memiliki panjang 15 meter dan tinggi 5 meter dengan kecepatan maksimal 2.130.

Jet tempur Dassault mempunyai sistem bantuan pertahanan terintegrasi yang bernama SPECTRA yang bisa melindungi pesawat dari serangan udara maupun darat. SPECTRA sendiri menggunakan teknologi siliman virtual berbasis perangkat lunak.

Pemerintah yang terus menerus menghadirkan alutsista untuk membantu TNI menjaga kedaulatan NKRI adalah wujud upaya yang baik. Semua ini untuk memastikan wilayah teritorial Indonesia di darat dan laut tetap terjaga seutuhnya.

Kunjungan kerja dan pertemuan bilateral yang masif dilakukan oleh Menhan Prabowo, kita yakini sebagai komitmen pemerintah yang menjaga dan melindungi negara ini. Semangat kebangsaan itu dilakukan tidak hanya untuk saat ini saja, tapi bagaimana menyiapkan semua itu untuk anak cucu generasi Indonesia di masa yang akan datang.

Terima kasih Pak Menhan Prabowo. Atas kerja kerasmu yang ingin memastikan kedaulatan NKRI dan menguatkan pertahanan nasional senantiasa terlindungi dengan menghadirkan alutsista modern. (*)