- Beranda
- Berita dan Politik
Ajari Nelayan Kita Bahaya Drone Laut China !
...
TS
NegaraKITA
Ajari Nelayan Kita Bahaya Drone Laut China !
Spoiler for Drone HSU-001:
Spoiler for Video:
Ada hal yang menarik sejak mundurnya kapal-kapal nelayan China dari perairan Natuna. Telah kita ketahui bersama, kapal-kapal nelayan yang dikawal coastguard China tersebut ada di perairan ZEE Natuna dengan alasan mencari ikan. Tapi apakah benar begitu adanya? Apakah demi mendapatkan ikan, mereka rela mengeluarkan ongkos besar serta turut mengerahkan kapal coast guard?
Sepertinya ada hal lain yang mereka incar di perairan Natuna.
Baru-baru ini media China memberitakan tentang pemberian hadiah kepada para nelayan yang menemukan “alat mata-mata asing”. Hal ini bukanlah yang pertama. Para nelayan yang disebut berasal dari Jiangsu itu telah menemukan “alat mata-mata” sejak 2018. Hadiah yang mereka dapatkan juga besar sekitar 500.000 yuan atau sekitar Rp 1.2 Miliar. Pemerintah China tidak menjelaskan di mana saja alat ini ditemukan dan hanya mengatakan “buatan negara-negara lain”.
Hal yang unik dan patut disimak adalah nelayan-nelayan China yang mampu mencari dan menemukan “alat mata-mata”, atau “alat bawah laut tak berawak” alias Unmanned Undersea Vehicle (UUV). Usut punya usut, ternyata armada perikanan China berbeda dengan negara-negara lain. Sebagian nelayan adalah bagian dari militer dan hal ini menjelaskan mengapa mereka terus menemukan peralatan militer seperti drone bawah laut ini.
Milisi maritim China adalah bagian dari milisi nasional yang merupakan pasukan sipil cadangan. Menurut laporan Kementerian Pertahanan AS pada 2017, organisasi ini memainkan peran penting dalam sejumlah operasi militer selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, organisasi ini menyewa kapal milik perusahaan atau nelayan. Sehingga kapal-kapal nelayan yang berkeliaran di perairan dan termasuk di Laut Natuna Utara sebenarnya melakukan mata-mata Angkatan Laut dan mata-mata terhadap saingan-saingan China. Pada dasarnya armada perikanan ini dapat memberikan pertahanan atau pengintaian awal. Mereka adalah pasukan militer yang bekerja dengan kedok sipil.
Lantas apakah China mengerahkan armada perikanan ini hanya untuk counter-spionase dan menemukan drone bawah laut milik negara lain? Tentu saja tidak.
Kita harus ingat, dalam parade militer memperingati 70 tahun Republik Rakyat China (RRC), China memamerkan Drone bawah laut HSU-001. Drone ini dikabarkan memiliki kemampuan untuk meluncurkan drone yang lebih kecil untuk dilepaskan di area yang dituju, serta menjadikan Drone HSU-001 sebagai pusat komunikasi pengoperasian drone-drone kecil yang dilepaskan.
Sumber : BBC[Mengapa nelayan China ditugaskan menemukan alat mata-mata bawah laut'?]
Berdasarkan paparan tersebut, maka pencarian drone oleh nelayan China ini dapat menjadi celah bagi China untuk mengerahkan modus baru, yakni masuk ke ZEE RI seperti Natuna guna mencari drone asing. Kemungkinan, China akan memanfaatkan nelayan-nelayannya menerabas perairan negara-negara yang bersengketa batas wilayah laut dengan China. Keberadaan nelayan China di ZEE Natuna ataupun ZEE RI lainnya bisa Pemerintah China manfaatkan untuk mengoperasikan Drone HSU-001.
Kita harus ingat pada bulan Maret 2019 lalu, nelayan Indonesia menemukan drone laut bertuliskan aksara China di Pulau Tenggel, Kepulauan Riau. Saat itu, diyakini drone laut tersebut berasal dari salah satu lembaga penelitian asal China. Bukankah ini merupakan indikasi bahwa China telah menyebarkan drone nya di perairan yang bukan wilayahnya?
Sumber : Kompas [Benda Aneh yang Ditemukan Nelayan Riau Ternyata Drone Laut Milik China]
Lantas apa yang bisa Pemerintah Indonesia lakukan guna menghadapi siasat dari China? Apabila China menggunakan sayembara agar nelayannya menemukan drone, maka Pemerintah Indonesia pun bisa lakukan hal serupa. RI dapat membuat sayembara agar nelayan RI menemukan drone China. Apalagi drone-drone tersebut begitu berharga dan bernilai puluhan ribu dolar.
Sikap ini akan membuat China yang menganggap Indonesia mudah dibujuk jika terjadi pelanggaran wilayah, memperhitungkan kembali langkahnya itu.
Selain itu, perlu juga digalakkan program edukasi kepada nelayan jika menemukan drone atau senjata di perairan Indonesia, guna menghindari salah penanganan dan jatuh korban.
Diubah oleh NegaraKITA 21-01-2020 10:08
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
976
12
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.2KThread•56.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya