Jika selama ini kita mengeluhkan tayangan berbau mistis yang sering tampil di layar TV, jangan menganggap fenomena ini hanya milik industri televisi dalam negeri. Di negara semaju Amerika serikat pun nyatanya tema tema horror cukup mendapat tempat di hati pemirsa. Apakah program tahayul tersebut hanya dianggap hiburan semata? Nyatanya tidak. Berawal dari sebuah siaran reality show, para pemburu hantu ini langsung mendapatkan popularitas dan kekayaan materil yang menggurita.

Adalah program reality show bertitel Ghost Hunters yang memulai debut mengudaranya di jaringan TV kabel Amerika pada 6 Oktober 2004. Sejak mengudara hingga memasuki season ke 12 tahun ini, acara tersebut berkali kali mendapatkan rating tertinggi baik dari saluran NBC universal, oxygen, hingga jaringan TV kabel kanada OLN.



Sepanjang durasi, Ghost hunters menampilkan sepak terjang Jason Hawes dan Grant Wilson yang menginvestigasi sebuah lokasi dan tempat yang dikabarkan angker. Di amerika dan kanada, keduanya dikenal sebagai paranormal investigator ternama dan pendiri the atlantic paranormal society (TAPS), sebuah organisasi aktivitas paranormal yang berbasis di Rhode island, amerika serikat.

Merunut dari sejarahnya, TAPS didirikan oleh Hawes dengan nama Rhode island paranormal society di tahun 1990, setelah dirinya mengalami pengalaman dengan roh halus. Sejak itu, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang ledeng ini langsung serius menekuni duinia paranormal dan menginvestigasi beberapa penampakan di Kawasan New England. Di kota itu dia bertemu dengan Wilson dan pada tahun 1995 keduanya sepakat bergabung mendirikan TAPS.

Selama eksistensinya, TAPS membantu orang orang yang merasa terganggu dengan aktivitas paranormal seperti hantu di tempat tinggalnya. Dalam menginvestigasi aktivitas gaib tersebut, mereka menggunakan perangkat elektronik yang mampu mendeteksi keberadaan roh halus. Perangkat perangkat inilah yang kemudian ditiru oleh beberapa paranormal serupa dalam menginvestigasi keberadaan hantu. Adapun perangkat yang dipergunakan TAPS di antaranya electromagnetic field (EMF) meter, digital thermometer, digital infrared video camera, audio recorder, dan computer.



Ketika menyelidiki lokasi, tim TAPS melakukan survey atas property pemilik tempat yang dianggap angker. Mereka melakukan wawancara mengenai fenomena penampakan makhluk halus dengan si pemilik. Selanjutnya, tim memasang perangkat tersebut dan menghabiskan waktu berjam jam untuk mengambil medan elektromagnetik, pembacaan suhu, dan rekaman fenomena suara atau visual dengan kamera video. Sering kali, mereka membujuk roh yang ada secara verbal agar mau melakukan penampakan.

Setelah merekam dan merasakan aktivitas paranormal yang ada, Hawes dan Wilson mendiskusikan temuan mereka dengan pemilik tempat. Keduanya memberikan saran sarang yang berhubungan dengan aktivitas yang ada dan bagaimana menangani ulah si makhluk tersebut. Meski terkesan sepele, proses ini bisa memakan waktu berhari hari lamanya, karena dalam menindaklanjuti setiap hasil temuannya, TAPS tidak begitu saja percaya setiap fenomena yang berhasil sitangkapnya adalah bukti paranormal.

Agar lebih kredibel, mereka mencoba mencari penjelasan yang masuk akal dari fenomena yang didapatkan. Mereka tidak ingin jika hembusan hawa dingin ternyata berasalah dari jendela yang terbuka, suara suara aneh yang mungkin dari ranting pohon atau binatang yang bergerak, dan cahaya mistik yang ternyata pantulan dari kendaraan yang lewat. Itulah sebabnya, meskipun TAPS telah merekam ribuan jam data audio dan video, hanya sedikit yang disimpulkan benar benar sebuah aktivitas paranormal.



Dengan kesuksesannya di layar kaca, TAPS melirik peluang di dunia maya lewat kehadiran website resminya, dimana mereka berbagi cerita, foto, video hantu dengan anggota yang terdaftar. Website yang berdomain www.the-atlantic -paranormal-society.com ini hingga sekarang terus mengalami peningkatan jumlah anggota. Bahkan TAPS juga telah menandatangani kontrak dengan 2 agensi bakat, escape artistry dan GP entertainment, untuk mengatur penampilan mereka di kampus, konferensi, dan acara cara publik. Kesuksesan di layar kaca juga diikuti kesuksesan di radio. TAPS telah mengantongi kontrak siaran 3 jam seminggu dalam sebuah acara bertajuk beyond reality yang mengupas topik topik seperti UFO, cryptozoology, spiritualisme, dan tentunya hantu.