i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Lulung ke Pendemo Kontra Anies: Nggak Betah di Jakarta? Pergi


Lulung ke Pendemo Kontra Anies: Nggak Betah di Jakarta? Pergi

Jakarta - Anggota DPR RI Abraham Lunggana (Lulung) datang ke Balai Kota DKI Jakarta melihat demonstrasi pro dan kontra terhadap kebijakan penanganan banjir Gubernur Anies Baswedan. Menurutnya, pihak kontra Anies hanya mengkritik tanpa solusi.

Lulung datang ke Pendopo Balai Kota saat massa kontra sudah bergeser dari depan Balai Kota. Akhirnya, dia hanya mengobrol dan duduk bersama pendukung Anies.

"Bahkan saya ingin ketemu (kontra), apa sih sebenarnya yang loe ingini, apa? Loe nggak betah tinggal di Jakarta? Sudah, pergi," ucap Lulung kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).



Menurut Lulung, salah satu penggagas demonstrasi kontra Anies, Permadi Arya (Abu Janda) hanya bisa mengkritik. Dia lebih mengedepankan sentimen saat berujar di media sosial.

"Karena kan figurnya Abu Janda. Orang yang sering kritik, tidak punya konten, tapi kelihatan ada unsur sentimennya. Kelihatan sekali kan. Dengan vokal dan gayanya," ucap Lulung.

Baginya, banjir 1 Januari 2020 bukan sepenuhnya salah Anies. Saat itu, intensitas hujan di Jakarta sedang tinggi sehingga wajar jika banjir.

"Intensitas hujan saat itu hasil BMKG jelas adalah putaran 100 tahun, dan terjadi banjir juga di Jakarta. Kemudian masyarakat sudah cerdas. Ini bukan semata-mata kesalahan Anies. Bukan. Ini ada nuansa politis dan teman-teman lihat ini," kata Lulung.
(aik/imk)
sumber

☆☆☆☆☆

Hmmm.... Begitu ya.
Akhirnya permasalahan menjadi mengecil dan hanya berbicara tentang abu janda, banjir, dan nuansa politis. Dan Anies bisa tertawa lebar.

Padahal masalahnya bukan sesederhana itu.
Pertama, dengan hadirnya Abu Janda di RL, dia membuktikan bahwa dia punya strategi membakar semak-semak agar ular-ular keluar semua. Dan nampaknya dia berhasil. Abu Janda sendiri adalah julukan candaan untuk meledek seorang tokoh teroris Indonesia, Abu Jandal, yang pernah mengancam TNI-POLRI. Lalu siapa yang keluar saat demo Anies? Ternyata Abu Jibril. Entah ini Abu Jibril yang mana. Tapi jika benar ini adalah Abu Jibril yang pernah tersangkut kasus terosirme, yang anaknya meninggal di peperangan timur tengah sana, maka makin jelas arahnya kenapa Anies sangat dibela mereka yang menginginkan Indonesia tanpa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebab Abu Jibril pernah mengatakan bahwa semua yang mendukung Pancasila akan binasa. Bicara binasa, jelas semua manusia akan binasa. Jadi penekanan kata binasa bagi yang membela dan mendukung Pancasila pasti punya arti lain, yaitu kehancuran.

Disisi lain, muncul seorang tokoh Tanah Abang yang jelas penguasa wilayah terutama dalam bisnis parkir dan keamanan. Semua tahu lah siapa dia. Dan tanya Foke, berapa dia harus membayar agar tokoh ini tak jadi mencalonkan diri jadi calon Gubernur Jakarta waktu menjelang Pilkada 2012. Hehehe.. Tokoh ini jelas punya kepentingan pribadi, bukan kepentingan masyarakat Jakarta. Dan mohon maaf, Jakarta bukan cuma Tanah Abang.

Kedua, nampaknya mulai ada penyempitan masalah kinerja Anies. Anies dianggap tidak cekatan dalam masalah banjir. Hanya banjir. Padahal urusan kinerja Anies bukan hanya banjir. Dia tak mampu memanage bawahannya agar bisa bekerja dengan benar, tidak ABS, tidak hanya omdo. Anies sendiri terbukti tidak mampu menjawab seluruh kritikan baik secara akademis maupun logis. Dia hanya menjawab dengan berputar-putar sehingga orang malas buat meneruskan. Anies hanya sekelas troller BP Kaskus. Padahal banyak masalah Jakarta ini yang menunggu tindakan nyata Anies, tapi nyatanya mandeg ditengah jalan karena Anies tersandera oleh janji-janjinya yang tidak realistis. Anies juga jelas hanya bermain kata-kata untuk menutupi ketidakmampuannya mengelola Jakarta.

Ketiga, cuma orang bodoh yang mengatakan bahwa yang mengkritik Anies itu tak punya solusi. Sudah banyak kritikan yang dialamatkan kepada Anies, tapi Anies ini tipikal manusia kopig. Bagi Anies, kritikan yang mampir kepadanya adalah bukti bahwa dia berhasil. Makin dia dikritik maka menurut dia hal itu makin menunjukan keberhasilannya. Ini membuat orang jadi malas mengkritik. Dan itu jadi kemenangan dia dalam bermain kata-kata. Padahal sudah banyak solusi yang dipaparkan oleh banyak pihak, tapi semua dianggap angin lalu. Jika ada istilah masuk kuping kanan keluar kuping kiri, Anies ini boro-boro masuk dan keluar. Baru mau masuk kuping kanan aja langsung keluar lagi.

Jadi apa jalan satu-satunya untuk pihak yang tak setuju dengan semua kinerja Anies?
Tonton saja.
Ya, cuma itu. Tonton saja segala tindak tanduknya. Biarkan dia tercebur sendiri oleh segala drama dan sandiwaranya. Biarkan dia terpeleset sendiri. Sebab dia merasa panggungnya sangat luas dan tak bertepi.

Terakhir, ini yang sangat penting.
Karena seluruh pendukung Anies adalah pembenci Jokowi. Maka dengan segala hormat, segeralah angkat kaki dari Indonesia ini. Terserah. Lu mau pergi ke gurun keq, mati di lautan lepas keq, atau pindah ke negara tetangga, silakan. Kalau bisa sesegera mungkin. Ini cuma sekedar mengcopy paste ucapan banyak manusia dungu yang bilang bahwa jika tak suka Anies untuk segera keluar Jakarta.

Ungkapan bodoh!
hydedy99Avatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 106 lainnya memberi reputasi
95
14K
213
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.