Khadafi05Avatar border
TS
Khadafi05
AIR MATA AISYAH
Mampukah Aisyah bertahan di kondisi yang sangat sulit ini?

Sumber foto : Di sini


Aisyah, seorang gadis kecil yang berjuang seorang diri demi merawat dan membesarkan sang adik, usia Aisyah sepuluh tahun dan adik yang bernama Budi berusia eman tahun.
Mereka tinggal di sudut desa yang sangat jauh dari kota.

Satu tahun yang lalu Aisyah kehilangan Ayahnya, meninggal dunia karena sakit kanker yang diderita. Selang beberapa waktu Aisyah kembali berduka, kali ini Aisyah harus kehilangan Ibunda tercinta. Musibah ini datang terlalau cepat bagi diri Aisyah, harus kehilangan dua sayap pelindung tanpa sanak saudara yang ada.

Mampukah Aisyah berjuang dalam kondisi yang sangat sulit ini?

***


Banyak warga desa yang peduli dengan nasib mereka, namun Aisyah tidak mengharapkan itu sepenuhnya. Setelah memutuskan untuk berhenti sekolah, tidak banyak hal yang dapat ia lakuka. Demi tercukupnya kebutuhan sehari-hari Aisyah hanya bekerja mengumpulkan barang bekas di sekeliling desa.

Sebelum rutinitas dimulai, Aisyah pergi ke rumah Bik Inah, hanya Bik Inah tempat ternyaman Aisyah untuk menitipkan si Budi

"Assalammualaikum, Bik," ucap Salam Aisyah kepada Bik Inah yang sedang menyapu halaman.

"Waalaikumsalam," tersentak Bik Inah menjawab salam dari Aisyah

"Bik, Aisyah titip Budi, ya," harap Aisyah sambil menyerahkan Budi dari tuntunannya.

"Oh, iya, Aisyah. Biar Budi, bibik yang, jaga," senang hati Bik Inah menerima Budi yang sangat tampan dan lucu "kamu, hati-hati ya, Aisyah," kembali ucap Bik Inah pada Aisyah.

"Iya, Bik, Aisyah berangkat, ya, assalammualaikum," pamit Aisyah kepada Bik Inah untuk melanjutkan aktivitas

"Waalaikumsalam." Bergegas Bik Inah membawa Budi masuk ke dalam rumah.




***



Hari mulai senja, Aisyah menukarkan barang bekas yang sudah banyak ia kumpulkan.
Dan uang hasil penukaran ia belikan beras dan telur untuk dimasak dan dimakan malam ini.

Adik yang sudah menunggu, bertanya kepada Bik Inah.

"Bik, kakak, kemana? Kenapa belum jemput, Budi?" Cemas Budi yang sudah lama menunggu.

"Sabar, ya, nak. Sebentar lagi kakak juga datang," jawab Bik Inah sambil memberi sedikit hiburan kepada Budi.


Dari jarak pandang yang jauh, Budi melihat Aisyah yang sedang berjalan menuju rumah Bik Inah.

"Hore ... kakak, pulang," bahagia Budi melihat kedatangan sosok yang ia tunggu.

"Assalammualaikum," ucap salam Aisyah yang sudah sampai di rumah Bik Inah.

"Waalaikumsalam," Bik Inah menjawab salam dari Aisyah.

"Yuk, dik, kita pulang," mengelus kepala Budi seraya mengajak untuk pulang "Aisyah, pulang, ya, Bik, makasih uda jagain Budi, seharian," tutur lembut Aisyah kepada Bik Inah.

"Iya, sama-sama, besok titipin Budi di sini lagi, ya," harap Bik Inah yang senang hati sudah menjaga Budi.

"Iya, Bik. Assalammualaikum," Aisyah pun pamit.

"Waalaikumsalam," jawab Bik Inah dengan memberikan senyum.


***

Senja berganti malam, Aisyah yang sedang duduk di ruang tamu meratap kepada gambar yang terpajang. Hati kecil Aisyah berbisik 'Ayah ... Ibu ... kenapa, harus secepat ini kalian, pergi?' Air mata mulai menetes. Budi yang melihat sang Kakak menangis langsung berkata.

"Kakak, kenapa' nangis?" dengan menempelkan kedua tangannya ke pipi Aisyah "Budi, sayang sama Kakak, Budi enggak ingin liat Kakak nangis, kakak, harus kuat, kak!" Tanpa bisa berkata Aisyah memeluk Budi dengan erat yang saat itu Budi juga ikut menangis.

Dalam pelukan Budi juga berkata "Budi, janji, setelah Budi dewasa nanti, Budi yang akan jagain, kakak. Kakak jangan sedih lagi, ya," air mata Aisyah tidak terbendung pelukan itu semakin erat kepada Budi.

***


Lima belas tahun berlalu ....

Budi tumbuh menjadi sosok yang sangat tampan, sopan dan mudah memberi senyum.
Hidungnya yang mancung membuat dirinya jauh lebih berkarismatik.

Kedewasaan merubah fikirnya jauh lebih matang.
Aisyah yang sedang melipat kain dihampiri oleh Budi yang ingin menyampaikan sesuatu.

"Kak," sapanya terhadap Aisyah

"Saya, dik?" Aisyah melihat Budi yang memanggil.

"Mm ... Budi ... merantau ke kota ya, kak," ungkapnya kepada Aisyah memohon minta restu.

Lagi-Lagi Aisyah menangis sedih karena harus jauh dari Budi sementara waktu.

"Sini!" Dengan membuka lebar kedua tangan isyarat mengajak Budi untuk pelukan "kalau, Budi nanti di kota jadi orang sukses, Budi jangan lupain Kakak, ya," pintanya dengan memberi izin kepada Budi yang ingin merantau.

"Budi, janji! Budi, enggak akan ngelupain, kakak," memberi keyakinan kepada sang Kakak dengan menatap kedua mata Aisyah.

***


Tidak terasa sudah setahun Aisyah sendiri tanpa Budi.
Tidak ada sepucuk pesan dari Budi tentang kabarnya, membuat Aisyah gelisah menahan rindu.

Apakah, Budi lupa dengan sayap pelindungnya?

Quote:


"Woi!" Kejut Beno kepada Budi "ngelamun lu, Bud?" Tanyanya

"Lagi teringat sama kakak gue, Ben," lesu Budi yang sedang menahan rindu.

"Mm ... eh, kecubung! Elu, ngapain bingung, elu kan, bisa cuti, kalau elu, mau? ujar Beno dengan memberi solusi.

"Emang, lu, ngijinin kalau gue, cuti?" Tanya Budi kepada Beno.

"Bud, lu, dengerin baik-baik! Ni, cafe milik gue, dan elu adalah sahabat gue. Bebas! Kapan aja elu mau, cuti," Beno sebagai pemilik cafe memberi izin cuti kepada sahabatnya "eitss ... tapi, elu ingat!" Jari telunjuk menuju ke arah Budi "jangan, lama-lama cutinya, ntar, cabe-cabean yang sering nongkrong dimari, kangen sama idung mancung, lu," sambil tertawa Beno memberi candaan kepada Budi.

"Siiapp ... bos!" Dengan memberi hormat kepada Beno.

_______ .


Udara sejuk dan bukit-bukit mengingatkan masa indah sewaktu dulu di desa,
Budi yang sampai di gerbang pintu desa terbayang dengan semua kenangan itu.
Dia berlalari, menuju rumah tercinta.


"Assalammualiakum," salam Budi ketika sampai di rumah.

"Waalaikumsalam," Aisyah yang membuka pintu terpaku dengan kedatangan Budi, air mata keduanya tidak terbendung saat bertemu kepada sosok yang sangat dicintai.

Senja menutup lembaran rindu dan menjelma menjadi malam yang menghanyutkan seluruh duka.


Tamat.


Sumber ( Opri )
Diubah oleh Khadafi05 05-04-2020 17:24
pangerankodo353Avatar border
dchantiqueAvatar border
putri27448Avatar border
putri27448 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
4.3K
102
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.