Banyak yang bilang bahwa Laut di Natuna kaya akan cadangan minyak yg banyak dan Ikan-ikan yang melimpah. Tapi apakah GanSis pernah baca atau mendengar tentang sebenernya Pemerintah Indonesia dengan China pernah bekerja sama untuk membuat pipa Gas dari perairan Natuna?

Ok mari ke intinya saja, tidak selamanya pemerintah Indonesia dengan China berseteru akan Hak klaim sepihak perairan Natuna saja. Ada kedekatan dan upaya agar kondisi tidak selalu memanas dengan kerjasama membangun pipa gas dari perairan Natuna ke Guangdong yang letaknya berada di sedikit di atas Hong Kong. Yang ane kutip dari Harian Bisnis Indonesia edisi 9 Oktober 1996pernah membuat artikel tentang rencana kerja sama pembangunan pipa gas Indonesia ke China.

Di dalam artikel tersebut



Yang berarti akan memakan biaya besar dan pembangunan besar. Direktur Utama Pertamina Baharuddin mengatakan pembangunan pipa untuk merealisasikan permintaan China akan Gas alam dari proyek Natuna.



Tetapi dengan biaya dan pembangunan besar menurut Dirut Pertamina akan mengadakan lelang Internasional.

Dia juga mengatakan bahwa dana investasi untuk proyek pembangunan Gas Alam akan di dapat oleh pinjaman dengan persyaratan normal dan skala pengembalian yang lama. Tetapi tak hanya soal pembangunan Gas Alam di perairan Natuna pemerintah Indonesia ingin menawarkan kerja sama lain yang akan menyangkut soal pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan China. Bahkan ada tanggapan positif tentang pemasaran LNG ke Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.



China akan meningkatkan berinvestasi di Indonesia pada bidang minyak, jika pemerintah Indonesia bisa menawarkan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pembangunan telah mencapai kerja sama setelah mencapai persetujuan antara BUMN dengan PTT Thailand.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) menyebutkan, Indonesia memiliki cadangan gas bumi mencapai 144,06 triliun kaki kubik (TCF), terdiri dari cadangan terbukti (P1) sebesar 101,22 TSCF dan cadangan potensial (P2) 42,84 TSCF. Dan terbagi-bagi tata letak penyimpanan cadangan minyak, antara lain berada di Natuna Blok East Natuna 49,87 TCF, Blok Masela di Maluku 16,73 TCF, dan Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar 2,66 TCF.

Sebelum terjadi ketengangan antara Indonesia dengan China pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama yang begitu apik tetapi ketangangan ke dua belah pihak meningkat minggu-minggu terakhir ini, dikarenakan China telah memasuki ZEE Natuna dengan mengambilnya perikanan di Natuna serta pengawalan dari Coast Guard. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan bahwa seharusnya Negara yang telah menjadi bagian dari United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) sejak 1982 China seharusnya menaati peraturan yang ada di UNCLOS.



Ane berharap China mengevaluasi penangkapan ikan di perairan Natuna yang melanggar ZEE. Serta ada perundingan lebih lanjut tentang Pelanggaran tsb. Sebagai Negara yang berdaulat apa yang dikatakan Oleh Menlu RI Retno Marsudi betul dan ane mendukung hal tersebut.

Semoga ketengangan ini berhenti dengan China yang tidak lagi menangkap Ikan di Natuna dan tidak klaim sepihak atas perairan tsb.

Jangan lupa gan dan