syrmeyAvatar border
TS
syrmey
KHURAFAT (kontrak dengan Setan)






Helloo agan dan aganwati! selamat datang di trit ane. Kali ini, ane akan membagikan tulisan pertama ane yang bergenre HOROR









INDEX

Quote:






PROLOG


Suara derap langkah kaki terdengar dari kejauhan. Di rumah, malam itu begitu gelap. Kirei masih meraba-raba mencari lilin, biasan cahaya rembulan yang menembus celah-celah jendela cukup membantu Kirei untuk menemukan kotak penyimpanan barang-barang apabila diperlukan dalam keadaan darurat.

Kirei hanya menemukan satu buah lilin yang kemudian diletakkannya di atas meja untuk menerangi gelapnya malam. Rangga belum pulang kalau jam segini, biasanya kalau perusahaan sibuk-sibuk Rangga tidak sempat untuk pulang. Dia biasanya menginap di hotel, karena jarak rumah dan tempatnya bekerja lumayan membutuhkan waktu yang lama. Mbok Kinasih-lah yang selalu menemani Kirei, sang majikan jika suaminya tidak ada di rumah.

Suara derap langkah kaki itu sekarang semangkin jelas terdengar oleh Kirei, tanpa ada suara yang mengetuk pintu. Tiba-tiba gagang pintu itu pun berputar, Kirei benar-benar merasa ketakutan. Degup jantungnya semangkin tak karuan. Kirei tidak bisa melihat bayangan wajah itu dengan jelas. Akhirnya ia memutar balik badannya untuk mengambil lilin yang berada di dekat Kirei, untuk melihat siapa orang yang berdiri di sana. Saat cahaya lilin di arahkan ke depan pintu, tidak ada orang. 'Siapa tadi?'pikir Kirei. Sambil perpikir Kirei kembali menuju tempat tidurnya.

Baru selangkah Kirei berjalan, "Non, makanan di bawah sudah siap!" ucap Mbok Kinasih.

Suara mbok Kinasih yang tiba-tiba muncul seketika membuat Kirei melonjak kaget, "Astagfirullah mbok, bikin kaget aja. Lain kali ketuk pintu dulu kenapa?"

"Maaf Non, tadi saya lihat pintu Non Kirei sudah terbuka jadi saya langsung masuk saja Non"

"Ya sudah Mbok. Sebentar lagi saya turun"

"Baik non. Mbok turun dulu"

Mbok Kinasih kemudian menutup kembali pintu kamar Kirei yang sebelumnya terbuka. Sebelum menikmati santap malam buatan mbok Kinasih, Kirei terlebih dulu mengganti baju dengan baju piyama.

Kreekk..

Kirei mulai memutar gagang pintu untuk turun ke lantai bawah. Namun, saat itu juga tiba-tiba ada sosok laki-laki berdiri tepat di depannya. Ia sungguh menakutkan, sinar wajahnya sama sekali tidak tampak. Rambutnya juga panjang, disisi pipinya dipenuhi janggut yang panjang.

"Siapa kamu?" tanya Kirei panik.

"Mau apa kamu?" tanya Kirei kembali.

Sosok itu semangkin mendekat ke arah Kirei. "Stop! Jangan mendekat!" teriak Kirei.

Wajah Kirei terlihat semangkin panik, ketakutan, tubuhnyapun seperti sulit digerakkan, kaku. Ia mengamati sosok di depannya tanpa berkedip.

"Mana suamimu? Sesungguhnya dia telah melanggar perjanjian denganku. Sampai saat ini dia belum memenuhi apa yang menjadi hakku. Kalau sampai dia belum juga datang kepadaku, maka lihatlah aku sendiri yang akan bertindak. Sampaikan pesan ini padanya"

"Tidak! Suamiku tidak melakukan apa-apa! Kau pasti salah orang!" teriak Kirei. "Sekarang cepat pergi dari hadapanku sekarang!" pinta Kirai dengan keras, disisa-sisa kekuatan dan keberaniannya.

Tiba-tiba sosok di depan Kirei menarik tangannya keras-keras.

"Lepas! Lepaskan aku!" ucap Kirei.

"Tolong!...tolong!" teriak Kirei. Itu adalah suara terakhir Kirei yang menggema di ruangan itu. Tubuhnya sekarang ambruk.

"Non...Non...bangun" suara itu begitu jelas ditelinga Kirei.

Kirei akhirnya terbangun dengan peluh di seluruh tubuhnya. "Syukurlah, ini cuman mimpi, terima kasih mbok sudah membangunkan saya"

"Iya Non. Non mengigau ya?"

"Tadi saya mimpi buruk sekali Mbok."

Pandangan Kirei langsung tertuju pada jam beker yang berada di nakas samping kanan Kirei. "Sudah jam 3 pagi" ucap Kirei lirih.

"Mbok, apa Rangga sudah pulang?"

"Oh Den Rangga belum pulang dari semalam Non"

"Oh begitu ya Mbok"

"Non, sebaiknya cuci muka kemudian sholat tahajud, supaya terhindar dari pengaruh yang buruk-buruk Non"

"Iya mbok, terima kasih. Kalau begitu Mbok silahkan turun saya mau ke kamar mandi dulu"

Sebelum bangkit dari tempat tidurnya, Kirei meraup sebuah gelas berisi air putih. Ia sangat kehausan, tenaganya seperti terkuras. Tangan Kirei sedikit terlihat gemetar saat memegang gelas kaca di tangan kanannya. Kirei berdiam diri sejak. Ia teringat kembali mimpinya, 'apa maksud mimpi itu? Kenapa dia mencari Rangga?' ucap Kirei dalam hati.

Kirei tak mau larut dalam mimpinya semalam, karena mungkin itu hanya ilusi yang bekerja di otaknya. Ia kemudian bangkit, lalu berjalan menuju kamar mandi.




~Bersambung...
Diubah oleh syrmey 28-03-2020 23:27
lina.whAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
8.6K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.