Kaskus

Entertainment

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Tuhan -> Nabi -> Agama->Guru/Tokoh/Pemuka Agama->Umat
Tuhan -> Nabi -> Agama->Guru/Tokoh/Pemuka Agama->Umat
gbr diambil dr : everystudent.com

Sebelum saya memulai pertama-tama, ijinkan saya memohon maaf jika ada yang tidak berkenan dalam hati anda ketika anda membaca tulisan ini. Belasan tahun yang lalu mungkin bagian pertama ini tidak akan saya tuliskan, tapi entah sejak kapan, topik agama jadi semakin sensitif dari hari ke hari.

Yang kedua, harus saya sampaikan, saya bukan seorang yang pernah secara khusus mengikuti pendidikan agama dari satu agama tertentu. Yang saya tuliskan ini adalah sebuah opini pribadi, yang saya pikir benar, tapi tentu saja belum tentu benar. Tidak ada maksud menggurui, tetapi lebih pada berbagi pendapat/opini, yang mungkin akan berlanjut menjadi dialog, diskusi atau bahkan debat.

Setelah safety-net saya pasang, barulah saya memulai.
emoticon-Ngakak

Jadi pemahaman saya mengenai Tuhan dan seorang nabi adalah, nabi adalah manusia yang bertemu dan mendapatkan pengalaman tentang Tuhan secara pribadi, yang kemudian "ditugaskan" Tuhan untuk menyampaikan tuntunan dan informasi pada manusia lain.

Tuhan -> Nabi -> Agama->Guru/Tokoh/Pemuka Agama->Umat
gbr diambil dr : kksblog.com

Tujuan-nya, agar lewat pesan-pesan tersebut, manusia-manusia lain pun, bisa hidup dengan baik dan mengenal siapa itu Tuhan.

Pesan-pesan, tuntunan dan catatan perjumpaan sang nabi dengan Tuhan inilah yang kemudian dikumpulkan menjadi Kitab Suci, dan atas dasar Kitab Suci ini didirikanlah Agama.

Mereka yang mempelajari agama dan kitab suci, sebenarnya sedang berjalan menuju Tuhan sebagai tujuan akhir.

Ketika sang nabi sudah berpulang, maka dari sebagian mereka yang mendalami agama itu, maju ke depan untuk menggantikan peran sang nabi, entah sebagai pemimpin, ataupun sebagai guru.

Sebagian dari tokoh/pemuka/guru agama ini, ada yang berhasil mengikuti tuntunan sang nabi, hingga mereka mengalami sendiri perjumpaan dengan Tuhan.

Sebagian lagi, masih berusaha menjalani, dan belum sampai pada tujuan.

Sebagian lagi, salah memahami dan melihat agama sebagai tujuan akhir.

Umat, mereka yang mengikuti tokoh/pemuka/guru agama ini, tentunya tidak mungkin melebihi "guru"-nya. Mereka yang mengikuti seorang guru yang sudah mengalami pertemuan dengan Tuhan (meski hanya sekian persen saja dibanding sang nabi), punya kesempatan untuk sampai pada Tuhan, sesuai tujuan Tuhan ketika Dia menyampaikan tuntunan lewat sang nabi.

Mereka yang mengikuti guru yang paham bahwa agama adalah jalan, dan Tuhan adalah tujuan akhirnya. Meski tidak bisa mencapai tujuan akhir melalui tuntunan guru tersebut, tapi setidaknya mereka tahu, bahwa untuk mencapai tujuan akhir, mereka tidak boleh terhenti pada tuntunan, peraturan dan hukum. Untuk mencapai tujuan akhir, mereka harus mencari lebih dalam.

Mereka yang mengikuti guru yang sudah "sesat", dengan menyembah tuntunan dan "lupa" pada Yang Menurunkan Tuntunan, hanya bisa tersesat lebih jauh lagi dibanding gurunya.

Tuhan -> Nabi -> Agama->Guru/Tokoh/Pemuka Agama->Umat
gbr diambil dr : history.com


Sehingga menjadi penting untuk mencari guru yang benar. Lalu dari mana kita bisa menilai guru mana yang tepat? Padahal kita kan baru mau belajar?

Kalau menurut saya, lihat dari kehidupan orang tersebut. Seseorang yang dekat dengan Tuhan, tentunya akan ter"inspirasi" oleh pertemuan tersebut.

Para fans k-pop saja, pada umumnya akan meniru-niru idolanya. Itu sudah wajar, karena memang kita punya kecenderungan untuk mengikuti apa yang ideal menurut kita.

Jadi jika seseorang sudah meng-idola-kan Tuhan. Mengalami pertemuan dengan sosok yang sempurna, tentunya dia akan ter-inspirasi dan itu akan mempengaruhi gaya hidup dia juga.

Dari sisi inilah kita bisa mengira-ngira, apakah orang tersebut sudah termasuk orang-orang yang mencapai tujuan akhir dari agama yang dia anut, dan dalam kasus ini, sebagai seorang guru akan dia ajarkan.

Kalau Tuhan itu Maha Kasih, berarti kita melihat dulu, apakah si guru itu juga penuh kasih?

Kalau Tuhan itu Maha Suci, berarti kita lihat dulu, apakah si guru ini kehidupannya juga suci?

Kalau Tuhan itu Maha Benar, ya coba kita lihat, apakah yang mau kita angkat itu dekat dengan kebenaran, atau malah dalam ucapannya banyak kebohongan.

Dst.

Dst.
Tuhan -> Nabi -> Agama->Guru/Tokoh/Pemuka Agama->Umat
gbr diambil dr : lynndove.com

Salah satu peringatan yang pernah saya baca dalam sebuah Kitab Suci adalah, "Hati-hatilah, karena di akhir jaman akan ada banyak guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu."

"Dari buahnyalah (apa yang muncul dari kehidupan/perbuatan/perkataan mereka), kamu bisa menilai mereka."


Salam....

Mari berdiskusi, kalau saya salah berpikir, mohon diluruskan.
Diubah oleh lonelylontong 16-12-2019 20:10
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
299
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
1.3MThread103.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.