Beberapa anggota Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama atau biasa disingkat Banser yang hendak bertugas mengawal pengajian Gus Muwafiq tiba-tiba dilabrak oleh pria tak dikenal yang mengaku sebagai orang Betawi asli. Dia tak terima dengan keberadaan anggota Banser tersebut dan melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan.

Dalam video yang dibagikan akun instagram resmi Nahdlatul Ulama, tampak para banser yang mengenakan seragam tugas itu hendak pergi untuk mengamankan pengajian yang diselenggarakan di daerah Cipadu, Tangerang. Namun ketika di perjalanan, tepatnya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, ada seseorang yang memaksa mereka melakukan takbir dengan akhlak sangat buruk. Hal tersebut dilakukan dengan niat hendak menguji keislaman para Banser. Pria itu sembari merekam aksinya sendiri, mengangkat tangan sambil bertakbir dan meminta banser melakukannya bersama-sama.



Dilansir dari unggahan resmi Instagram Nahdlatul Ulama, salah satu dari anggota Banser yang dilabrak pria itu bernama Eko. Dia merupakan kader Banser kota Depok. Meskipun dipanggil monyet dan anjing, Eko meresponnya dengan emosi stabil dan akhlak mulia seperti yang diajarkan Nabi. Bahkan, karena diam saja saat dipaksa takbir oleh pria tadi, Eko dan kawan-kawan langsung dituduh kafir. Menanggapi hal tersebut, Eko menjawab jika syarat untuk seseorang masuk Islam adalah syahadat, bukan takbir. Namun, pria tadi tetap bersikeras menyebut para anggota Banser tersebut kafir.

Apa yang dilakukan oleh pria dalam video tersebut benar-benar mencoreng wajah Islam. Apalagi dia merekam sendiri aksinya dan tersebar luas ke jagat maya.

Dalam Islam yang sesungguhnya seperti yang diajarkan Alquran dan hadis, kita bahkan dilarang mencela pramuria atau siapapun. Hal tersebut merupakan sebuah dosa. Apalagi sampai mengafirkan orang lain karena sesungguhnya yang mengetahui beriman atau tidaknya seseorang hanyalah Tuhan YME. Bahkan, Nabi sendiri telah memperingatakannya bahwa tuduhan itu akan kembali ke pelakunya.





📚 Referensi:Instagram Resmi Nahdlatul Ulama