Pasuruan - Tanah sebuah ladang di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, terbelah sepanjang 300 meter dan menyebabkan rumah dan kandang warga retak. BPBD Kabupaten Pasuruan belum bisa memberikan penjelasan terkait kejadian itu.

"Kami cek ke lokasi namun belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Namun itu merupakan jalan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana kepada detikcom, Selasa (10/12/2019).

Bakti mengatakan Pemkab Pasuruan tak punya organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani fenomena-fenomena alam seperti tanah terbelah. Pihaknya memutuskan melaporkan ke Dinas ESDM Provinsi Jatim.

"Kami laporkan ke Dinas ESDM Jatim, karena kami nggak ada OPD yang menangani. Dinas ESDM pun masih perlu membawa teman-teman dari akademisi atau peneliti untuk mengetahui penyebab pastinya," terang Bakti.

Baca juga: Tanah Terbelah Sepanjang 300 Meter di Pasuruan Retakkan Rumah Warga

Belum diketahui kapan ESDM Jatim akan turun ke lokasi. "Masih dijadwal," imbuhnya.

BPBD ingin memastikan warga memiliki kesiapsiagaan mengantisipasi dampak paling buruk yang terjadi. Menurutnya, bisa saja tanah yang terbelah semakin ambles saat hujan lebat.

"Warga sekitar harus siaplah. Karena sudah ada satu rumah itu terdampak. Rumah yang retak pemiliknya kami sarankan pindah kalau bisa," pungkasnya.

Tanah terbelah sepanjang 300 meter menyebabkan lubang dengan kedalaman mencapai 10 meter. Selain itu pada beberapa titik, tanah sudah turun ambles.

Baca juga: Rawan Pergerakan Tanah, Warga Bunijaya Bandung Barat Mulai Mengungsi

Lokasi tanah terbelah berada di ladang yang jauh dari sungai maupun lembah dan bukit berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman warga. Namun di sekitar lokasi terdapat sebuah rumah dan kandang sapi yang mengalami keretakan cukup besar.

"Tanah mulai tampak retak sejak hujan kedua 19 November lalu dan terus membesar. Satu rumah dan kandang juga ikut retak," kata Tomi, perangkat desa setempat.

https://m.detik.com/news/berita-jawa...-pemprov-jatim

SEREM BANGET YAAAA