Bikin Video Syur Sendirian, Seorang Perempuan di Sumenep Diciduk Polisi

SuaraJatim.id - Seorang perempuan berinisial ZN, warga Dusun Mandala Laok, Desa Larangan Barma, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur harus berurusan dengan polisi.

Ia diamankan Polres Sumenep lantaran terkait kasus pornografi. Di mana sebelumnya, ZN diduga membuat video mesum di rumahnya sendiri menggunakan HP. Tak berselang lama kemudian video tersebut menyebar lewat media sosial.

Dalam video tersebut, ZN mulanya menggunakan sarung kemudian dibuka pelan-pelan hingga telanjang bulat sembari meremas bagian dadanya.

Akibatnya, masyarakat resah atas tersebarnya video mesum ZN, hingga berujung laporan ke polisi. Atas dasar itulah ZN diamankan polisi pada Sabtu (07/11/2019) sekitar pukul 02.00 WIB di rumahnya.

Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan, pihak kepolisian pada Jum'at 6/12/2019 menerima laporan terkait adanya video porno.

Selanjutnya, pihaknya melakukan penyelidikan terhadap pemeran di video tersebut, setelah didapati informasi bahwa pemeran tersebut berinisial ZN, kemudian petugas melakukan penangkapan.

"Saat diinterogasi ZN mengakui bahwa dalam video tersebut memeng dirinya, dia merekam video tersebut dengan menggunakan handphone miliknya dan direkam olehnya sendiri," ujar Widi dalam rilisnya, Minggu, (08/12/2019).

Dari penuturan ZN, ia membuat video tersebut hanya iseng untuk melihat kemolekan tubuhnya sendiri, dan video tersebut sebenarnya hanya untuk dikonsumsi diri sendiri, namun nyatanya tersebar luas ke publik.

Selain menangkap ZN, polisi juga menyita barang bukti berupa berupa sarung warna biru dan sebuah handphone yang diduga untuk merekam aksi cabulnya.
sumber

*********
Bisik-bisik tetangga, video syur ini memang membuat resah, tapi hanya pada para istri, terutama istri-istri yang tak pandai merawat diri.

Dikalangan para suami, video syur ini membuat gelisah dan mendesah. Mereka menyesali perbuatan ZN. Mereka protes keras, kenapa cuma mempertontonkan dadanya? Apa area yang lain harus disubsidi dahulu agar bisa dilempar ke masyarakat?

Sebagian lagi mempertanyakan, kenapa video untuk konsumsi pribadi bisa diperkarakan? Kan dia tidak menyebarkan? Bisa jadi hpnya rusak, lupa password atau pola, lalu datang ke counter hp @kakekane.celllalu pas dibenerin, datanya diintip dan di save. Bisa juga toh? Dan yang menyebarkan? Ternyata kawannya yang iseng membuka-buka laptop.

Bisik-bisik tersebar cepat di kampung sebelah.
"Mbulet!" kata bapak-bapak berkumis sambil cengengesan sampai ngeces.
"Andai punya bojoku begini, tak cengkrem sampe gepeng. Wis wayahe." kata yang lain.
"Menyat menyot diremesi dewek. Mending aku sing remesi," harap yang lain.
"Halah! Tete' doang," tiba-tiba ada yang nyeletuk.
Semua berpaling.
"Situ udah ngesave?" si bapak berkumis nanya.
"Ya udah duluan toh," sahut orang itu tanpa rasa bersalah.

-----
Jadi ingat kasus Ariel vs Luna dan Cut Tari.
Eh, soal Bibib dan Ayang Firza juga.

Sama-sama konsumsi pribadi, tapi jadi konsumsi publik. Dan kata-kata yang paling sering disebut dalam kasus-kasus ini adalah : "Linknya woi!"

Sebenarnya apa sih yang mereka cari dengan memvideokan tubuh tanpa busana mereka? Kepuasan diri? Rasa bangga? Punya penyakit eksibisonis? Kalau bagus ya gak apa-apa, asal jangan punya lipatan-lipatan seperti boneka Michelin.

Gak kasihan dengan mereka yang mengandalkan quota download malam hari? Gak kasihan dengan mereka yang bersandar pada quota 5gb sehari? Apalagi buat mencari linknya sampai terjebak adsense hingga belasan kali, pop up yang bertumpuk, hingga link-link laknat. Padahal yang mau didownload cuma 30 detik.

Sudah.
Lain kali kalau ada kasus seperti ini langsung saja disita asetnya yang dipertontonkan. Lalu dilelang dan hasilnya buat negara.

=====

Jangan nanyain link, foto, atau video.
Gw ditegor tuh sama Opicer.